[22]

2K 458 49
                                    

di lain tempat, sekarang haechan sedang bermain di kediaman han.

bukannya beristirahat setelah pulang dari camping, dua laki laki itu malah menghabiskan waktunya dengan bermain play station.

sepertinya han dan haechan tak kenal lelah ya.

"itu tembak jombi nya woi!"

"sabar napa ish, ini gue–aHK ANJIR BANTUIN CHAN!!"

"INI JUGA GUE DIREMPUK JOMBI, HAN!"

"ITU TUH ADA PETASAN DI DEKET LO, NYALAIN TRUS LEMPAR YANG JAUH!"

"PARARUNTEN ATUH JOMBI! MENI NGAHALANGAN WAE ECHAN IH!!"

"AKH ANJIR, ZOMBIE NYA TAMBAH BANYAK!"

"NTAR HAN! DIKIT LAGI GUE BISA AMBIL PETASAN NYA!"

"CEPETTTT CHAAANNN!!!"

"YES! DAPET–"

"LOSE!"

"lo sih lama chan! jadi kalah!"

"ga lama gimana, itu jombi nya bejibun gitu. gimana bisa lewat?!"

"dahlah, padahal satu chapter lagi game nya tamat."

Saat mereka akan lanjut bermain lagi, ponsel haechan berdering menampilkan sebuah nomor tidak kenal.

haechan tidak mengangkat panggilan itu, tapi nomor itu terus saja menghubungi nya membuat haechan kesal dan akhirnya mengangkatnya.

"apasih ganggu aja lo!"

"chan?"

"eh?"

"kenapa chan?" tanya han berbisik pada haechan yang sedang diam menatap ponselnya. sepertinya haechan sedang mengingat ingat sesuatu.

tangan haechan menekan tombol speaker lalu meletakkan ponselnya di tengah tengah.

"halo? chan? haloo??"















































































"kaya suara renjun." ucap haechan tanpa suara, dia hanya menggerakkan mulutnya.

"jadi gimana? kita harus ngapain?" tanya han panik tanpa suara juga.

mereka menjadi takut untuk berbicara bahkan dekat dengan renjun.

terlebih sesudah terjadinya insiden yeji yang hampir di bunuh oleh renjun. karna itu han dan haechan jadi enggan untuk berhubungan lagi dengan laki laki bermarga Huang itu.

akhirnya haechan dengan rasa takut dan penasaran membuka suaranya.

"iya apa njun?" tanya haechan berusaha untuk tidak terdengar takut.

"lo liat jaemin ga?"

haechan dan han mengerutkan keningnya. tumben sekali renjun menanyakan seseorang, apalagi menanyakan jaemin.

"jaemin? ngga. emang kenapa?"

"ohh gapapa. kalau liat jaemin, telpon gue ya. makasih chan."

Tutt

panggilan langsung diputuskan oleh renjun.




















































































































School - [00Line] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang