[17]

2K 495 17
                                    

renjun berjalan tak tentu arah setelah kabur dari rumahnya, tidak perduli dengan ucapan ayahnya yang penuh ancaman.

kakinya terus melangkah melewati sepinya jalanan karena hari sudah malam.

bayang bayang kakaknya tiba tiba terlintas di benaknya, membuat rasa benci renjun terhadap ayahnya kian membesar.

renjun menghentikan langkahnya , lalu ia menutup mata dan mengatur nafasnya agar emosinya mereda.

setelah emosinya mereda, ia kembali berjalan namun kali ini dengan tujuan. tempat yang ia tidak sukai namun sering ia datangi.










































































































































laki laki bermarga Na sedang menyiapkan barang barang untuk camping lusa.

tak banyak yang ia bawa, hanya beberapa baju dan peralatan yang sekiranya ia butuhkan di sana nanti.

setelah selesai, ia berniat untuk memainkan ponselnya.

tapi,





"hp gue mana?!"






ponselnya tidak ada. dengan panik jaemin mencari ponsel nya itu di tas sekolah, setiap laci, lemari namun ia tidak menemukannya.

ia terduduk dan mengingat ingat terakhir ia menggunakan ponselnya.

matanya terpejam, pikirannya mengingat ingat ia membawa ponselnya dari mulai berangkat ke sekolah sampai ia pulang ke rumah.

jaemin kembali membuka matanya dan menyenderkan tubuhnya di kaki ranjang.

hh... tetap saja ia tidak ingat. mungkin tertinggal di sekolah, pikirnya.

setelah terdiam beberapa saat, ia berdiri dan mengambil laptop untuk melacak keberadaan ponselnya.

tidak butuh waktu lama, jaemin sudah mendapat posisi ponselnya dan itu berada di sekolah.

baginya melacak sebuah perangkat atau ponsel sangatlah mudah. sangat sangat mudah.

ya, karena dia seorang hacker.

akhirnya jaemin merasa tenang. tapi tunggu, ia kembali melacak posisi ponselnya lebih dalam.


dan...



"loh? kenapa ponsel gue ada di lapangan indoor?"



jaemin bingung mengapa ponselnya ada di lapangan indoor, sedangkan dia jarang sekali ke lapangan indoor. tadi di sekolah saja ia selalu di kelas.

ia kembali berpikir positif, mungkin saja ponselnya terbawa oleh temannya dan tertinggal di lapangan indoor(?).

ia mematikan lalu menyimpan laptopnya. sekarang ia memutuskan untuk tidur saja karena tubuhnya sudah lelah dan terasa pegal.

sayangnya, akhir akhir ini jaemin tidak bisa tidur nyenyak. ada suatu hal yang selalu menghantui pikirannya.




































































"apa gue harus ngaku aja ya?"





















































































































dengan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya, seungmin sudah berada di alam mimpi.

tapi tidak lama, ia terbangun lalu membuka matanya. terlihat lah olehnya sebuah kamar yang gelap diterangi sinar bulan yang masuk dari celah jendela kamar.

seungmin melihat sekilas ke arah jam yang ada di atas nakas. sekarang pukul 01.02 dini hari.

karena merasa haus, ia pun mengambil minum ke dapur. setelah mengambil minum, ia teringat dengan apa yang ia temukan di sekolah bersama felix dan lia.

seungmin masih tidak percaya pada temannya yang bernama beomgyu itu.

sebenarnya ia ingin memberi tau pada teman temannya tapi ia masih ragu, yang ia temukan itu benar atau hanya ulah orang iseng saja(?).

atau ia menunggu saja sampai beomgyu mengaku?

hh... sudahlah, bagaimana nanti saja.

selesai minum, ia pun kembali ke kamarnya.



























































































































































"hmm... gue penasaran gimana reaksi beomgyu setelah gue ungkap perbuatannya."

+++

School - [00Line] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang