Pertemuan

4.1K 309 55
                                    

💙💙

Seorang lelaki tampan sedang berlari kecil di sebuah taman. Ia mengenakan kaos tanpa lengan dan training berwarna abu abu lengkap dengan sepatu sport berwarna hitam. Earphone putih menggantung indah di telinganya dan handuk putih kecil di lehernya.

Fenly Christovel Wongjaya namanya. Lelaki yang lahir pada tanggal 6 Desember di Gorontalo itu memiliki paras yang tampan, kulitnya yang putih tanpa ada lecet sedikitpun, mata sejuknya yang bersinar indah, hidungnya yang mancung, rambutnya yang tebal, postur tubuh yang membuat wanita seketika meliriknya dan menjadi sorotan setiap mata yang berada disana. Dan karismanya yang ahh sudahlah jangan diragukan lagi. Dan suaranya yang sangat membuat candu, suaranya sangat merdu. Ia juga suka musik bergenre rock tetapi suka musik genre lain juga.

Saat sedang berlari, tiba tiba ponselnya berbunyi. Fenly melihat isi pesan yang masuk, ternyata dari mamanya. Saat ia membalas pesannya ada seorang gadis yang menabraknya hingga gadis itu hampir terjatuh jika Fenly tidak menahannya. Iris matanya bertemu dengan iris mata gadis itu yang nampak terkejut.

"Eh sorry tadi gue ga liat," ucap gadis itu

"Sorry juga gue berhenti tengah jalan," balas Fenly

"La tunggu ... ups," ucap satu gadis lagi dibelakang gadis yang menabrak Fenly tadi

"Ya udah gue duluan ya," pamit gadis itu

"Iya," balas Fenly

"Eh La tungguin. Itu tadi cogan loh maen pergi aja lo," gerutu gadis yang satu lagi sambil berlari menyusul gadis yang tadi menabrak Fenly.

Fenly hanya sedikit tersenyum dan mengernyitkan dahinya
"La? Namanya Lala? Cantik juga," ucap Fenly
Lamunannya pecah ketika ponselnya berdering

"Hallo Ma," ucap Fenly

" ... "

"Di taman depan komplek Ma."

" ... "

"Iya Ofen pulang sekarang."

" ... "

"Iya Ma."

" ... "

"Iya Mama." Fenly memutuskan sambungan teleponnya lalu kembali berlari menuju rumahnya.

Sheila Zhevanya Rayyan. Seorang gadis yang memiliki paras cantik. Ia juga baik, ramah, humoris, dan kadang sangat manja kadang sangat dewasa.

"Laaaaa tunggu," ucap seorang gadis yang sedari tadi memanggil

"Apa si Nat?" Sheila menghentikan langkahnya

Renata Arinda Utami sahabat Sheila dari kecil. Mereka sangat dekat karena orangtuanya juga bersahabat. Renata memiliki paras yang tak kalah cantik dengan Sheila. Ia juga baik, mereka berdua saling menyayangi sudah seperti keluarga sendiri.

"Lo bisa ketemu tuh cogan dimana?"  Tanya Renata.

"Disitu," jawab Sheila

"Lo mah, gue mau kenalan juga udah ditinggal aja sih. Gagal kan dapet cogan baru," kesal Renata

"Cogan mulu pikiran lo Nat," cibir Sheila

"Lo ga tanya namanya siapa?" tanya Renata

"Kaga elaahh."

Mereka berdua menuju warung untuk membeli air minum. Sheila hanya diam tak mempedulikan ocehan Renata tentang cowok yang tadi.

"Ma, Ofen pulang." Fenly memasuki rumah nya

Ketika Iman yang Berbicara || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang