27. Jawaban

2.9K 293 9
                                    

Daniel meringis ketika merasakan timah panas itu menembus bahunya. Darah segar mengalir membasahi baju yang ia kenakan.

"Ini akibatnya karena kamu berani main-main!"

Daniel berusaha terlihat tenang meski dia sedikit takut dengan lelaki ini. "Lalu? Kalau lo bunuh gue, itu percuma. Karena sampai kapan pun lo gak bakalan bisa buat dapetin Prince Taehyung."

"Oh iya? Kamu jelas tau siapa saya?"

"Tentu gue tau, karena lo adalah orang pengecut yang cuma bisa sembunyi di belakang para bawahan lo."

"Jaga bicara kamu!"

"Why? It's true," sahut Daniel seraya tertawa mengejek.

"Diam kamu atau saya bunuh kamu sekarang juga!"

Tawa Daniel semakin kencang. Bahkan air mata sudah keluar.

"Kenapa kamu tertawa?"

"Gue gak suka basa-basi, kalau lo mau tembak gue, lakuin secepatnya sebelum gue yang lebih dulu bolongin salah satu organ tubuh lo," ucap Daniel dengan sadisnya.

"Sialan kamu!"

DOR!

"Prince."

Daniel benar-benar terkejut ketika Taehyung tiba-tiba datang dan mendorong tubuhnya.

"Ck, jangan main-main sama nyawa Daniel," decak Taehyung yang tidak suka karena Daniel tidak melawan.

"Kenapa lo balik lagi? Gue udah rencanain semua supaya lo sama Jihoon bisa selamat dan sekarang lo datang lagi?" Daniel benar-benar tidak habis pikir.

"Terus biarin lo meregang nyawa sendirian di sini?" Tanya bertanya dengan nada dingin.

Daniel tidak mampu menjawab pertanyaan Taehyung.

Plok plok plok.

"Wah, drama yang sangat bagus. Jadi Beautiful Prince mau menyerahkan diri?"

Taehyung dan Daniel menoleh.

Taehyung berjalan mendekat ke arah pria itu dengan berjalan pelan dan tatapan menggoda. "It's okay, lo bisa dapat apa yang lo mau."

Senyum puas tercetak di bibirnya tebal pria itu. "Tapi, setelah lo mati!"

Srek.

Entah sejak kapan Taehyung menggenggam pisau yang ia goreskan pada tangan pria itu.

"Sial!"

Taehyung tersenyum sinis. Dia menginjak pistol yang terjatuh di tangan pria itu hingga pecah.

"Lo tau gue siapa kan? Lo bahkan udah tau kalau gue bisa bunuh lo kapan aja, gak peduli sebesar apa kekuasaan lo."

"Jangan senang dulu," timpal pria tua itu.

Taehyung menaikkan alisnya. Dan dia mengerti ketika puluhan anak buah pria itu mengelilingi mereka seraya menodongkan pistol.

"Lo bahkan terlalu takut buat ngelukain gue, kenapa?" Tanya Taehyung.

"Saya tidak takut, hanya saja kamu bisa mati setelah saya mencoba tubuhmu."

Taehyung menyeringai. "Lalu apa gunanya mereka kalau mereka tidak bisa menggunakan peluru itu?"

"Tentu saja untuk membunuh si pengkhianat itu, itu pun kalau kamu menolak. Tapi kalau kamu mau melayaniku dia mungkin bisa bebas."

Taehyung tersentak ketika orang-orang itu mulai menodongkan pistol pada Daniel.

"Bagaimana? Aku tidak punya banyak waktu, iya atau tidak?"

Taehyung menatap Daniel yang menggeleng.

"Baiklah ...."

TBC

Beautiful Prince (Kookv)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang