22. Ada apa?

3.4K 340 18
                                    

Waktu menunjukkan pukul 3 pagi, namun mata Jungkook masih terbuka lebar. Kantuk memang datang tapi dia tidak bisa mengistirahatkan tubuhnya.

Pikirannya tertuju pada Taehyung yang menolak kehadirannya. "Kayaknya dia emang bener benci gue sekarang."

Helaan napas Jungkook terdengar di tengah sunyi.

"Taehyung."

Jungkook memejamkan matanya dan beberapa saat kemudian kembali terbuka. "Gue kenapa sih?"

Perasaan bersalah itu membuat Jungkook tidak bisa tidur nyenyak. Apalagi mengingat bagaimana histerisnya Taehyung.

Jungkook melangkah keluar. Rencananya dia ingin mengambil air minum tapi langkahnya terhenti ketika suara ribut dari kamar orang tuanya terdengar.

Suara Luhan yang tengah menangis dan Sehun yang mencoba menenangkan. Ada apa?

Jungkook tidak bisa mendengar apa-apa  selain tangis Luhan.

"Kook."

Jungkook tersentak ketika pintu di depannya terbuka, memperlihatkan wajah terkejut Sehun.

"Kamu belum tidur? Ini udah tengah malam."

"Ralat, sekarang udah pagi," sahut Jungkook.

"Terserahlah."

"Mama sama Papa gak berantem kan?"

Sehun menghela napas. "Mama sama Papa gak berantem."

"Terus kenapa Mama nangis?"

Sehun terdiam.

"Pa?"

"Mending kamu tidur, lagian ini urusan Mama sama Papa."

"Kalau Papa bikin Mama sedih, itu bakal jadi urusan aku."

Sehun berdecak kemudian meninggalkan Jungkook yang masih menunggu penjelasan.

"Pa!"

"Jangan teriak!"

Jungkook berdecih. "Sendirinya juga teriak."

Masih dengan keingintahuan yang tinggi, Jungkook nekat masuk ke dalam kamar orang tuanya. Luhan masih sesenggukan dengan air mata yang tidak berhenti mengalir.

"Ma."

Luhan menoleh pelan, sontak mengusap air matanya.

"Kamu belum tidur?"

"Mama sama Papa gak berantem kan?" Jungkook mengulang pertanyaan yang sama.

"Mama sama Papa gak berantem," jawab Luhan dengan kalimat yang sama dengan Papanya.

"Terus kenapa Mama nangis? Jujur aja, kalau Papa bikin Mama sedih biar Jungkook balas."

Luhan menggeleng pelan.

"Ma, aku tau Papa pasti yang bikin Mama nangis, biar aku bales nanti."

"Bukan Papa kamu," sahut Luhan.

"Terus siapa kalau bukan Papa? Wonwo? Atau aku?"

"Bukan kalian, Mama cuma mimpi buruk aja," ucap Luhan.

Namun tentu saja Jungkook tidak bisa langsung percaya begitu saja.

"Jungkook masuk kamar!"

Jungkook menoleh lalu berdecak. "Iya, Pak tua."

"Dasar anak kurang ajar."

Setelah kepergian Jungkook, Sehun duduk di samping Luhan lalu memberikan minuman yang tadi dia ambil.

"Sekarang kamu tidur lagi ya?"

"Gak bisa, pokoknya kita harus nemuin Chanyeol sama Baekhyun sekarang."

Sehun menghembuskan napas kasar. "Jangan keras kepala, besok kita temuin mereka, jangan sekarang."

"Tapi Taehyung gimana?"

"Taehyung pasti baik-baik aja," jawab Sehun.

"Tapi kamu tau kan, banyak musuh yang emang udah menargetkan Taehyung demi mendapat kekayaan keluarga Kim."

"Tenang, aku bakal suruh bawahan aku buat cari Taehyung, bahkan kalau perlu aku seret pelakunya ke hadapan kamu."

TBC

Beautiful Prince (Kookv)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang