8

57 43 1
                                    

Happy reading😊🧡

"Gue ga salah, ini bener. Gue—"

"Ra!" -lamunan Dira buyar mendengar bentakan Andra

"Paan?" -jawab Dira ketus dan penasaran

"Lo gapapa kan?" -Andra dengan wajah khawatir

"Menurut lo?" -Dira

"Jantung lo kayak habis maraton, lo beneran gapapa kan? Takut nya ntar kenapa napa" -Andra

"Gu-gue gapapa" -Dira sedikit gugup tapi tetap ketus

"Tapi Ra ga mung—"

Tok tok

Ucapan Andra terpotong oleh ketukan pintu

"Biar gue aja" -Daniel

"Oh mas Daniel... Ini tadi ada bang ojol anter ini" -Mang Ujang

"Oh makasi ya pak" -Daniel dengan senyum manis nya

"Mang Ujang, non Dira sama den Andra gitu kalo manggil. Jangan dipanggil pak, ga enak saya nya hehe" -Mang Ujang bersama cengirannya

Daniel hanya mengangguk dan tersenyum lalu masuk ke dalam lagi.

"Asik makan kita Ra makan!" -Andra yang heboh kaya ga pernah makan

Dira hanya menggeleng kecil melihat kelakuan kembarannya.

Makasi ya thor -Dira

Buat apa? -author

Udah bikin sifat ku beda dari Andra -Dira

Hidih -author

Makan selesai

"Biar gue yang cuci" -Andra

"Tumben?" -Dira dengan sedikit tersenyum

"Ya kan yang bayar tadi Daniel, gue yang cuci sama bersin ini biar gue ga usah tuker uang Daniel. Keluar tenaga aja uang gue ga usah ikutan" -Daniel dengan wajah tak berdosa

"Emang ya sodara bangsat itu cuman Lo doang" -Dira dengan senyum memudar dan berganti tatapan malas

Daniel hanya tertawa.

"Yang bersih ya" -Daniel dengan kekehannya

"Eumm... Btw Ra, gue mau ajak lo main besok. Lo bisa kan?" -Daniel

"Untung apa gue ikut lo" -jawab Dira dengan alis terangkat sebelah

"Ya... Pengen aja gue ajak lo. Mau kan?" -Daniel

"Udalah Ra iyain aja napa! Lagian sekalian cuci mata lo nya, biar ga sepet di rumah mulu. Maen kalo udah malem, ga ada yang bisa di liat kalo udah malem gitu. Udah gih gaskan sajaaaaa!" -Andra yang sedikit teriak sambil mencuci piring

"Buset denger aja tu bocah" Dira

Daniel hanya sedikit tersenyum

"Gimana?" -Daniel

"Hm" -dehaman Dira dengan mengangguk

Daniel tersenyum bahagia melihat respon Dira.

Melihat senyum Daniel membuat jantung Dira meloncat loncat.

"Untung gue ga nge blush. Kan ga lucu banget Ra!" -batin Dira







"Ok sekarang waktunya Lo cerita" -Andra

"Ok fine gue cerita" -Dira sedikit menghela nafas pasrah

Dira menceritakan semua kejadian waktu dia bertemu dengan Raden.

"Raden?" -Andra

Dira hanya mengangguk

"Sapa itu? Gue baru denger namanya" -Andra

"Lo ga perlu ta—"

"Lo udah janji Ra. Kasih tau semua" -tegas Daniel

"Dia musuh dalam selimut gue" -Dira yang hanya bisa pasrah

"Ada masalah apa lo sama dia?" -Andra

"Gue yang bubarin geng nya dia. Sekarang anak geng dia juga udah jadi anggota gue" -jelas Dira

Daniel agak bingung dengan pembicaraan ini tapi dia berusaha mencernanya.

"Kenapa lo lakuin hal kaya gitu?" -Andra

"Penting" -Dira

"Sepenting itu?" -Andra

"Iya. Dia bikin geng yang ga jelas, dan malah ganggu orang lain. Gue juga ga tega liat anak buahnya, mereka keliatan tertekan sama perintah Raden" -Dira

"Apa dia bakal lakuin hal kaya kemaren ke lo lagi Ra?" -Daniel

"Mungkin. But, whatever! Ga peduli samsek gue" -Dira

Daniel cengo mendengar jawaban Dira. Bagaimana dia bisa setenang itu?
Sedangkan ada orang yang ingin menyelakainya

Andra?
Dia sudah biasa mendengar ucapan itu dari mulut Dira.
Ya... Andra khawatir, namun Dira sudah membuktikan pada Andra bahwa dia akan baik baik saja.





























































TBC
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



Segitu dulu ya hehe
Pencet bintangnya😜
Banjiri aku dengan coment kalian dong😭
Coment kalian itu dorongan aku buat up🧡🧡

Edelweis dan KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang