Dira pov-
Niatnya nyari angin sore.
Eh ketemu si Ichi, yaudahlah jalan sama Ichi jadinya.
"Ra, maaf ya waktu itu gue ga bisa temenin lo lama"
Gue liat wajah Ichi kaya nyesel gitu
"Gapapa, sans aja"
"Gegara abang galak gue jadi tinggalin lo. Maaf bat ya Ra"
Gue cuma ngangguk dan sedikit tertawa melihat Ichi yang sebal dengan abang nya
"Makan yuk. Laper"
Ichi nunjuk depot makan di sebrang jalan sambil ngelus perutnya
"Biasa lah Chi, kayak ga makan 3 hari lo"
Ichi cuma nyengir, gue udah jalan duluan
"Eh Ra! Tunggu woy!" -teriak Ichi
Biarin ntar juga habis sendiri suaranya
Skip>>>>>>>
"Nasi goreng 2 sama air putih 1"
Gue sama Ichi nunggu pesenan sambil ngomong tentang rencana kuliah.
Ya aku sama Ichi baru lulus SMA tahun ini.
"Cantik"
Ada cowok ga jelas yang nyamperin meja gue ma Ichi
Tapi cowok itu jalan ke Ichi
"Jalan sama gue mau ga?"
Cowok itu mulai goda Ichi.
Ichi ga gubris dia natep gue. Gue udah panas"Hey?"
Cowok itu pegang pipi Ichi
Gue udah ga bisa liat yang kaya gini
Bugh
BughGue pukul cowok itu 2 kali di bagian wajah.
"Brengsek!"
Gue udah bener bener ga bisa nahan
"Udah Ra gue gapapa" Ichi nahan tangan gue
Cowok itu malah tersenyum remeh
Bugh
Bugh
Bugh.....Hiks
HiksGue berhenti mukul cowok itu karena denger Ichi nangis
"Pergi!"
Gue bentak tu cowok.
"Jangan nangis Chi"
Gue ngomong ke Ichi dengan posisi menghadap cowok brengsek itu.
Dugh
Gue nahan tangan cowok itu waktu mau nusuk gue pakai pisau kecil
"Mau lo apa?"
Gue nahan sakit lengan gue.
Kegores pisau yang dibawa cowok itu, dan darahnya udah mulai netes."Murahan!" -cowok
Gue tersenyum miring
"Bukannya lo?"
"Liat aja nanti" -cowok
"Ok gue tunggu"
Cowok itu pergi dengan sedikit pincang.
Gue nyamperin Ichi yang udah nangis kenceng
"Hey, udah jangan nangis"
Gue meluk Ichi. Badannya udah gemetar.
Author pov-
Ichi memeluk Dira balik
"Aww"
Dira sedikit mengaduh saat Ichi tak sengaja menyentuh lengannya yang sobek.
"Ra! Darah?" -Ichi
"Gapapa Chi. Eh ada bang galak tu, lo pulang deh udah demam dikit ini lo" -Dira
"Lo?" -Ichi
"Ada skate, gampang" -Dira
"Tap—"
"Pulang atau gue kena pukul abang lo"
Ichi mengangguk dan pergi menuju abangnya.
Dira melihat lengannya. Sudah di penuhi darah, dan dia mulai lemas karena mengeluarkan banyak darah.
Semua orang langsung berhamburan pergi tadi waktu kejadian, sekarang sisa Dira seorang di sana.
Dira melepas pita dari kunciran rambutnya lalu mengikat di lengannya berharap menghentikan darahnya keluar.
Dira mengambil tas dan skate nya dan hendak pergi. Namun tubuhnya sangat lemas dan pandangan nya mulai buram.
Brukk!
Dira ambruk dan kesadarannya hilang.
TBC
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bonus😁
Sayangnya akuuuu🖤
Pasti tau dong dia siapaSampe sini dulu ya
Voment kalian kutunggu😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweis dan Kenangan
Teen Fiction[REVISI SETELAH TAMAT] "makasih Ra udah mau hadir di setiap hari gue. Meski itu cuman mimpi gue yg sangat merindukan akan hadir dan senyum dari lo"-Andra Diraz. Andra Diraz yang mempunyai saudara kembar,, namun ada hal yang membuat mereka harus ber...