16

60 43 3
                                    

Andra Diraz

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

"Ichi kenapa, yang bener lo kalo ngomong!" Dira sedikit membentak karena kesal dengan Aghata yang membuatnya cemas.

"Ichi masuk rumah sakit"

Dira sangat terkejut "anter gue kesana"

Aghata mengantar Dira menggunakan mobilnya. Dira menghela nafas melihat Aghata yang meliriknya dengan ragu dan tersirat rasa takut di matanya.

"Ga usah takut" Dira melirik Aghata

Aghata tersenyum kikuk "gue sering banget denger Ichi cerita tentang lo. Gue itu temen satu satunya yang Ichi punya waktu dia di New York, gue main ke sini juga karena keinginan Ichi"

"Kenapa Ichi bisa masuk rumah sakit?" Dira

"Gue juga gatau pasti apa penyebab Ichi masuk rumah sakit, kita tunggu aja apa kata dokter" Aghata tersenyum

Dira mengakui kecantikan Aghata yang terlihat sangat alami. Mereka sudah sampai di parkiran rumah sakit, dan langsung menuju ruangan Ichi.

"Bang Ichi kenapa?" Tanya Dira pada Galaksi

*Inget kan Galaksi, si bang galak:))

"Kata dokter dia cuma kurang istirahat terus pola makannya ga teratur" balas Galaksi

"Sukur deh, gue takut banget tadi dia udah pucet banget wajahnya. Gue takut Ichi kenapa napa" sahut Aghata.

Dira tersenyum melihat wajah polos Ichi meski sedikit pucat saat tertidur pulas.

Drt... Drt...
Andra is calling

Dira sedikit menjauh dari kasur Ichi dan menerima panggilan dari Andra.

"Ra, pulang gih. Gue laper nih"

"Minta tolong Daniel dulu deh"

"Gue mau lo yang masak. Udah cepet pulang"

"Tap–"

Tut Tut

Andra memutus panggilan. Dira menghela nafas kasar.

"Bang gue balik dulu ya, Andra banyak maunya"

"Iya. Pulang gih sono, Ichi juga gapapa. Biar gue yang jagain" Galaksi sudah hafal dengan sikap Andra yang sangat manja pada Dira.

"Gue anter?" Tawar Aghata

Dira mengangguk "kalo lo ga keberatan" Dira berjalan keluar ruang rawat Ichi disusul Aghata.

🌻🌻🌻

Mobil Aghata berhenti di depan gerbang rumah keluarga Diraz. Dira menoleh pada Aghata.

Edelweis dan KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang