Happy reading
Tandai typo:)))Dira terbangun dari tidurnya dan melirik jam yang masih menunjukkan angka 2.15 a.m Dira mengusak wajahnya kasar dan keluar dari kamarnya. Dia hendak menuju dapur, namun terhenti melihat kamar Andra yang masih menyala.
Dira masuk dan melihat Andra yang sudah tertidur pulas dengan buku diatas dadanya. Dira tersenyum dan meletakkan buku itu diatas nakas, Dira mengusap wajah Andra dan tersenyum getir. Hingga akhirnya setetes air mata lolos dari matanya.
"Semua ini terjadi karena kau selalu pulang telat dan ulah putrimu Diraz!"
"Kau tau aku sibuk, aku juga sudah sering meminta mu menjaga mereka dengan baik. Aku minta maaf jika memang aku salah dimatamu. Dira? Apa yang terjadi padanya?"
"Tidak mudah menjaga 2 anak sendirian Diraz! Apalagi mereka ini sangat aktif dan susah diatur, maaf tak cukup bagiku! Putrimu itu sungguh menyusahkan!!"
"Dimana mereka sekarang?"
"Dira tidur dikamar, Andra dirumah ibu. Aku hanya ingin Andra yang mendapat didikan dari neneknya. Biarkan saja Dira, dia sangat sulit diatur sangat keras kepala"
"Jangan pilih kasih Nora, mereka sama-sama anakmu. Mereka berhak mendapat sesuatu dengan adil, aku akan membawa Andra pulang dan membiarkan mereka tetap bersama"
"Ya! Bawa dia pulang dan buang putrimu yang keras kepala itu!
"Jaga ucapan mu Nora! Dia juga putrimu, aku tidak akan pernah memisahkan mereka"
"Akh!! Aku lelah hidup bersama kalian, baiklah. Urus anak anak itu, persetan dengan Andra. Aku akan urus perceraian kita secepatnya!!"
Kejadian itu muncul lagi di pikiran Dira. Dira mulai merasa sesak di dadanya. Akhirnya Dira menangis sambil menggenggam tangan Andra dan mengecupnya sekilas.
"Maafin gue Ndra, gara gara gue hks lo jadi gini. Hks sorry, gue bener bener berharap cuma lo yang lahir waktu itu. Gue minta maaf Andra, hsk hsk biar gue tebus semuanya Ndra" Dira tersenyum dan sedikit sesenggukan
Andra sedikit terusik dengan sesenggukan Dira, Dira mengusap kepala Andra agar tertidur pulas lagi. Akhirnya Dira ikut tertidur di sebelah Andra.
🌻🌻🌻
Andra terbangun dan sedikit terkejut melihat Dira tertidur pulas dan memeluk nya. Andra tersenyum dan balik memeluk Dira, Dira terbangun karena pergerakan Andra.
"Good morning Andira Diraz, tumben baru bangun hum?" Tanya Andra sambil memeluk Dira manja
Dira terkekeh dan mengusap usap rambut Andra. "Hanya sedikit lelah, mau sarapan apa?"
"Gosah sarapan deh kasian lo, katanya capek. Ntar biar gue beli aja"
"Lo kuliah Andra, harus sarapan. Sarapan ato gue potong uang jajan?" Ancam Dira
"Lo mah main ancam, yodah gue sarapan tapi gue bantu lo masak"
Dira tersenyum melihat Andra sedikit mengerucutkan bibirnya. "Udah sip siap dulu gih"
Andra beranjak ke kamar mandi, Dira membereskan tempat tidur Andra lalu melenggang ke dapur.
Dira memutuskan memasak telur mata sapi dan nasi goreng, ntah dia merasa tidak baik hari ini.
"Yah kok udah selese sih masaknya, gue juga mau bantu lo Ra. Ah ga asik lo" kesal Andra saat melihat semua sudah siap diatas meja makan.
"Udah makan cepet" titah Dira
KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweis dan Kenangan
Teen Fiction[REVISI SETELAH TAMAT] "makasih Ra udah mau hadir di setiap hari gue. Meski itu cuman mimpi gue yg sangat merindukan akan hadir dan senyum dari lo"-Andra Diraz. Andra Diraz yang mempunyai saudara kembar,, namun ada hal yang membuat mereka harus ber...