Dira berjalan menuju rumah Ichi. Hari sudah mulai gelap dan udara pun mulai dingin.
Dira mengambil hoodie miliknya di dalam tas. Dira memakainya dan memasukkan tangannya kedalam saku hoodie nya.
Dira menyentuh sesuatu di dalam hoodie nya. Dira mengeluarkan nya dan melihat kertas terikat tali, mirip seperti surat.
Dira celingukan mencari bangku agar dia bisa melihat kertas itu sambil duduk. Dira tak menemukan bangku sama sekali, dan akhirnya dia memutuskan duduk di pinggir kolam ikan di sebelahnya.
Dira membuka kertas itu.
Dear Andira Diraz
Haruskah aku mengatakannya?
Apakah dia akan menerimaku nantinya?
Setelah dia tau keadaan ku yang sebenarnya mustahil dia akan menerima ku.Aku masih bimbang dengan hatiku sendiri. Entah ini benar atau salah, aku masih ingin memastikan nya dulu. Sebelum ku ungkap dan membuat keputusan yang salah.
Dira,
Nama itu selalu muncul di kepalaku. Meski dia tak pernah bersikap layaknya perempuan lain, aku merasa itu hal yang tak bisa kutemukan di perempuan lain. Sikapnya yang dingin dan kadang ketus itu membuatnya special. Penampilannya yang tomboy dan sedikit urakan itu yang buatku tertarik.Namun ada satu hal yang aku takutkan darinya.
Dia tak segan-segan untuk menghajar orang lain yang mengusiknya. Aku takut dia masuk ke dalam masalah karena melakukan hal itu tanpa melihat lawan dan keadaan sekitar.Entah mengapa selalu muncul rasa ingin melindunginya. Tapi aku rasa aku perlu melakukanya, dan aku berjanji akan menjaganya meski meski buat luka.
Tunggu aku untuk mengungkap nya.
Izinkan aku tuk menjagamu.Yang akan selalu ada untukmu.
DM~Dira sangat bingung dengan maksud dari surat itu, dan dia penasaran dengan orang yang menulis surat itu.
"DM? Siapa yang tulis ini? Dan gimana bisa ini ada di hoodie gue?" -Dira
Dira menghela nafasnya. Dia sedang diambang penasaran.
"Gue harus apa? Diem? Cari tau?" -Dira
Dira mengacak rambutnya frustasi. Dan akhirnya Dira memasukkan kertas itu kedalam tasnya dan mengambil skatenya untuk pulang.
🌻🌻🌻
Dira pulang ke rumah Ichi. Dia hendak mengambil barangnya dan langsung pulang malam ini.
"Lah Ra, mau kemana?" -Ichi
"Pulang" -Dira
"Ra, rumah lo dari sini itu jauh. Lo belum pulih total, ini juga udah jam 8. Besok aja ya?" -Ichi
"Gue harus!" -Dira
Ichi bingung dengan jawaban Dira yang sedikit nge gas.
"Biar bang galak yang anter" -Ichi
Ichi hendak keluar dari kamar tamu yang di tempati Dira biasanya. Dira menahan lengan Ichi
"Gue bisa sendiri" -Dira
Dira memakai topinya lalu melenggang pergi dari rumah Ichi menggunakan skatenya.
Dira berhenti di mini market untuk membeli minuman. Dira duduk di teras mini market itu sambil meneguk minumannya.
"Malem gini sendirian? Cewek lagi"
Dira menoleh ke asal suara. Dia melihat ada seorang pria tinggi mengenakan masker dan topi. Dira tak menggubris pria itu, dia terlalu malas untuk menanggapi omong kosong seperti itu.
"Hey, pulang lah sebelum ada yang membawa mu paksa" pria itu berpindah ke hadapan Dira.
Dira memutar bola matanya malas sambil menghela nafas kasar.
"Maaf saya tidak butuh semua omong kosong anda" Dira mengambil tasnya kasar lalu berdiri dari duduknya.
"Apakah kau yakin berbicara begitu?"
Dira memutar badannya menghadap pria itu, sambil menenteng skatenya.
"Seharusnya saya yang bertanya itu!" Dira melangkah pergi dari situ dengan mood yang kurang baik.
Beberapa menit Dira meluncur diatas skatenya dengan seseorang yang mengikuti nya sejak tadi. Dira berhenti meluncur, dia sudah lelah karena mendengar suara derap kaki yang mengikuti nya sejak tadi.
"Pergi, sebelum gue lakuin itu!" Bentak Dira tanpa melihat orang yang sedang mengikuti nya
Orang itu semakin mendekat pada Dira. Dira menghembuskan nafasnya kasar sambil mengambil dan menenteng skatenya.
Dira berbalik dan betapa terkejutnya Dira saat melihat orang itu. Nafas Dira tercekat saat orang itu memeluknya erat, dan Dira hanya mematung di perlakukan seperti itu.
"Tunggu aku. Andira Diraz" ucap orang itu
TBC
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kira² siapa orang itu?
Tunggu aja next part✨
Voment please🌚Next cast✨
Who this?:"
KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweis dan Kenangan
Teen Fiction[REVISI SETELAH TAMAT] "makasih Ra udah mau hadir di setiap hari gue. Meski itu cuman mimpi gue yg sangat merindukan akan hadir dan senyum dari lo"-Andra Diraz. Andra Diraz yang mempunyai saudara kembar,, namun ada hal yang membuat mereka harus ber...