Chapter 21

1.1K 70 12
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ya trimakasii

Happy reading!

Di apartemen Arvin, hanya ada Arvin dan Tasya. Aleska? Dia sudah pulang pagi sekali dengan alasan mau pergi bersama teman-temannya. Pagi ini, di kamar Arvin, mereka berdua sudah kembali berdebat.

"Kamu gak usah sekolah ya?" pinta Arvin

"Enak aja!" sahut Tasya galak

"Biasanya juga bolos tuh," sindir Arvin

"Gak bisa Arv. Besok udah ujian,"

"Nah justru itu. Karna besok ujian, jadi hari ini gak bakal ada kegiatan belajar babe,"

"Dih kata siapa?"

"Kan biasanya juga gitu."

"Udah ah buruan kamu mau sekolah atau gak?!" tanya Tasya galak

"Enggak," ucap Arvin polos

"Yaudah aku berangkat sendiri!" ucap Tasya berdiri mengambil tasnya. Ketika hendak berjalan, tangannya dicekal Arvin

"Siapa yang kasih izin kamu berangkat sendiri?" tanya Arvin datar

"Kan kamu gak mau sekolah, yaudah aku berangkat sendiri," ucap Tasya cuek

"Tunggu aku mandi. Jangan kemana-mana!" ucap Arvin lalu masuk ke dalam kamar mandi

"Benar-benar gak tenang hidup gue pas punya cowok," gumam Tasya

Tasya yang bosan menunggu Arvin mandi dia memilih merebahkan dirinya di kasur empuk Arvin sambil memainkan handphonenya.

Saat Tasya sedang asik bermain handphone, Arvin berteriak dari dalam kamar mandi. "Sayang! Tolong ambilin seragam aku dalam lemari," ucap Arvin

Tasya terpaksa bangun dengan malas lalu menuju lemari mengambil seragam sekolah Arvin

Saat sampai di depan pintu kamar mandi, Tasya mengetuk pintunya. "Nih ambil."

Arvin membuka pintunya dan memunculkan kepalanya. "Makasih sayang," ucap Arvin sambil mengedipkan sebelah matanya

Tasya hanya mendengus pelan lalu kembali berjalan menuju kasur dan melanjutkan kegiatan rebahannya.

Tidak lama kemudian, Arvin keluar dengan rambut yang basah dan sedikit berantakan serta dasi yang berada di tangannya. Dia mendekati Tasya lalu berdiri di samping Tasya.

"Nah kan, kamu aja males-malesan! Gak usah sekolah ya?"

"Berisik Arvin!" ucap Tasya kesal

Arvin mendengus lalu berjalan mengambil handuk, kemudian berdiri di samping Tasya dan menyerahkan handuknya kepada Tasya

"Apa?" tanya Tasya sambil bangun dari rebahannya

"Keringin rambut aku,"

"Keringin sendiri!" ucap Tasya jutek

"Gak mau. Hitung-hitung kamu latihan jadi istri aku,"

Pipi Tasya bersemu merah lalu dia langsung mengalihkan pandangannya

MY POSSESSIVE BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang