22

2.7K 135 2
                                    

Rachel memasuki sebuah gudang yang sangat kotor namun, itu hanya luarnya saja. jika kalian masuk lebih dalam maka kalian akan menemukan ruangan yang sudah rapi dan bersih. Perabotan yang ada disana juga sangat lengkap.

Bisa di katakan ini adalah markas baru Rachel dan anak BDM. Karena markas yang dulu telah hancur, hanya karena salah satu anggotanya membocorkan tempat rahasia mereka, sehingga musuh dengan mudahnya menyerang.

Rachel pun memutuskan untuk memindahkan anak BDM ke markas yang baru

Tentu saja markas mereka jauh lebih aman dan sangat sulit di jangkau musuh.

Rachel berjalan memasuki gudang tersebut dengan memakai topeng dan jaket yang sudah ia persiapkan tadi.

Saat memasuki anak BDM pun langsung berdiri menyambut kedatangan queen mereka.

"Salam queen," sapa mereka. Rachel mengangguk melirik ke salah satu mereka dan orang itupun sontak menganguk berjalan duluan diikuti Rachel dari belakang.

Rachel di arahkan oleh anak buahnya ke ruangan yang super gelap dengan pencahayaan yang minim.

Laki laki itu mengangguk memberi jalan untuk Rachel memasuki ruangan itu,

Terlihat seorang pria duduk dikursi dengan diikat tangan dan kakinya, dan juga mulutnya yang di lakban

Rachel mendekat ke arah pria tersebut membuat pria tersebut bergerak gelisah menggeleng ingin melepaskan diri

Rachel tersenyum miring "jadi.. lo yang buat kita di serang?" Ucap Rachel dingin menatap tajam pria tersebut. Mengitimidasinya secara langsung pria itu diam bungkam tak ingin berbicara

Rachel melepas penutup mulut pria itu dengan sekali tarikan membuat pria itu meringis kesakitan.

"Lo tau apa yang lo lakuin?"

Pria itu menggeleng takut Rachel mengeluarkan pisau andalannya mendekatkan ke pipi pria tersebut

"Karena lo kita semua dalam bahaya," ucap Rachel menggores pipi pria tersebut sampai ke sudut bibirnya lalu berhenti

"karena ini! Mulut sampah lo yang membocorkan letak markas kita! MEMBUAT KITA SEMUA DALAM BAHAYA!" Ucap Rachel menekankan kata-kata terakhinya dan menggores pisau tersebut dengan kasar hingga membuat mulut pria tersebut robek

Rachel menghempaskan pisau itu, kembali menatap pria itu yang sedari tadi diam dan hanya meringis kesakitan

"Lo tau? Mereka. mereka semua ingin kita hancur! Dan lo? Mempermudah kehancuran bagi kita semua!"

Pria itu menggeleng dengan sisa tenaganya ia berucap "ma-ma maaf,"

Rachel berdecak "terlambat lo minta maafnya!" Rachel mengambil kembali pisau yang sempat ia lempar berbalik ingin menusuk pria itu,

Pria itu sudah pasrah dengan keadaanya ia sungguh sangat menyesal karena telah membuat queennya marah, dan kecewa. Ia ingin memperbaiki, tapi apakah bisa? Ini sudah terlambat ia sudah menghianati Rachel beserta anggota BDM.

Rachel mengangkat pisau itu dengan tatapan beringas hingga suara-

Bruk

Bukan itu bukan suara tusukkan Rachel pada pria itu namun itu suara seseorang jatuh.

Rachel kaget dan langsung menoleh ke sumber suara. Rachel dapat melihat seorang cowo memakai hodie bewarnya merah dengan celana abu abu nya menatap Rachel dengan terkejut

"Alvin," gumam Rachel ketika melihat orang tersebut. Ya orang itu adalah Alvin.

Alvin berdiri dari jatuhnya menatap Rachel dengan pandangan yang sulit diartikan

Rachel memanggil anggotanya untuk membawa pria yang hampir di bunuhnya ke ruangan lain meninggalkan ia dan Alvin sendiri.

Ketika sudah di bawa Rachel menyimpan pisaunya kembali lalu mendekat ke arah Alvin.

Alvin diam memperhatikan gerakkan Rachel.

"Lo? Ngapain lo kesini?" Tanya Rachel dingin

Alvin diam ia juga tidak tau kenapa dia jadi sangat kepo dan malah membututi Rachel yang kemungkinan bisa membuat nyawanya melayang

Alvin meringis kala melihat pria tadi mulutnya di robek oleh Rachel dengan tidak berperikemanusiaann!

"Jawab!" Ucap Rachel menaikkan oktaf suaranya

Alvin mengangkat alisnya menantang membuat Rachel geram segera Rachel menyerang Alvin. Alvin yang belom siap dengan serangan tiba tiba Rachel pun terjatuh ke lantai

Rachel berjongkok di depan Alvin "kenapa lo ngikutin gue?!" Ucap Rachel

"Aws," ringis Alvin karena dengan sengaja Rachel medekatkan pisaunya ke bagian pipi Alvin

"Gue ampuni lo. Sekarang lo pulang atau gue bikin lebih dari ini," ucap Rachel lantas berdiri meninggalkan Alvin seorang diri

Alvin berdiri luka di pipinya cukup dalam karena Rachel menggores serta menekan hingga membuat luka itu perih.

Alvin melangkah pergi meninggalkan ruangan itu dengan memegang pipi kirinya.

Tiba tiba chat masuk dari hp Alvin lantas mengambil dan mengecek chat itu

+62******
Lo udh tah gue, gue harap lo rahasiain ini dari abang gue, ingat nyawa lo taruhannya!

Read. Alvin hanya membaca isi pesan tersebut tanpa ada niatan membalas.

Alvin mengusah nafasnya kasar kini ia yakin setelah ini banyak mata mata yang akan memantauinya karena ia telah mengetahui Rachel yang seorang anggota Mafia.

Yap, Alvin belom tau jika Rachel adalah queen Mafia Alvin hanya tau jika Rachel ikut dalam Mafia.

***

Alvin sampai di rumahnya yang sangat besar namun isinya hanya ia dan bibi saja, sedangkan ayahnya? Sedang berada di luar negri dan jarang sekali pulang mungkin bisa dapat di hitung ayahnya itu pulang dalam setahun.

Semenjak kematian ibunya, ayahnya itu jarang berada di rumah membuat Alvin kesepian tapi tak apa toh dia juga masih mempunyai bibi yang sudah dia anggap ibunya sendiri.

Yang sedari dulu mencurahkan kasih sayangnya ketika ayahnya tidak dirumah.

Alvin berjalan memasuki rumahnya lalu duduk di sofa.

Bibi yang baru saja dari dapur melihat ke adaan tuannya yang terluka di pipinya segera mendekat

"Den itu luka kenapa?" Tanya bibi khawatir

Alvin tersenyum tipis sangat sangat tipis menjawab pertanyaan bibinya itu "gak apa bi, habis berantem," jawab Alvin bohong

Bibi memincingkan matanya "den habis berantem?" Tanya bibi dia angguki Alvin

Bibi menghela napasnya mebgambil kotak P3K dan sebaskom air dingin. Bibi duduk di samping Alvin

"Biar bibi obati dulu," ucap bibi mulai memngobati luka Alvin

Alvin tersenyum andaikan ini bundanya tidak tidak Alvin tidak boleh mengingatnya karena jika mengigatnya maka Alvin akan merasa sangat terpukul.

Ia hanya bisa berdoa semoga tuhan menempatkan bundanya di sisinya. Amiin

Tbc!

Huhu.. sad ya denger cerita Alvin.

Gws Alvin😭

Gimana ada yang nyangka? lagi lagi Alvin yang mengikuti Rachel

Kangen Rafa, Nana, Gio, Nata, Anfal? Next mrka ada😆

Jgn hujat Rachel😂 Rachel emng sadis

Alvin jg udh tau luka malah diem aja emng udh kebal apa gmna?😆

Oke cukup tegang tegangnya
Jgn lupa vote comment

See you next part!


RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang