23

2.7K 139 27
                                    

Yg sider ditunggu kemunculanya🤗😉

_________________________________________

Pak

1 tepukkan di pundak Alvin membuat cowo itu menoleh. Rafa yang menepuk pundak Alvin pun terkejut melihat muka temannya yang terluka

"Pipi lo kenapa?" Tanya Rafa

Alvin diam tidak menjawab. Gio menghampiri kedua temannya

"Eyyoo kenapa nih pagi pagi. ada gosip apa?" Tanya Gio ketika sampai di depan keduanya

Rafa melirik Gio menunjuk ke Alvin. Gio mengikuti arah yang di tunjuk Rafa dan seketika histeris

"Pipi Lo kenapa Al? lo mau bunuh diri? Gak gini caranya bege! Lo kalo mau bunuh diri bilang bilang dong biar gue dapet warisan sebelum lo meninggal,"

Rafa yang mendengar sontak menoyor kepala Gio kencang membuat sang empu menatap kesal Rafa

"Gue kira lo bakalan kasian atau apa gitu ternyata kagak." Sinis Rafa.

Gio menyenggir lalu memegang pipi kiri Alvin dimana disitu terdapat luka yang cukup dalam

"Ini seperti bekas sayatan ya?" Tanya Gio. Rafa melirik pipi Alvin lalu mengangguk ia setuju dengan perkataan Gio

"Aws" ringis Alvin karena tanpa sengaja tangan Gio memencet lukanya

"Eh sorry Al gak bermaksud kok," ucap Gio. Alvin berdehem

"Lo habis di apain Al?" Tanya Gio menurunkan tangannya dari pipu Alvin

"Gue dari tadi nanya dia malah diem aja," sahut Rafa

"Habis ketemu psikopat," ucap Alvin sontak membuat Rafa maupun Gio terkejut

"PSIKO- MPPH" Rafa dengan segera menyumpal mulut Gio dengan tanganya

"Jangan teriak bege!"

"Ya maap terhura gue,"

"Terkejut," ralat Rafa. Gio mengangguk "itu maksud gue," Rafa menggeleng. punya temen kok kagak ada benernya terhura sama terkejut itu beda jauhhh woi! jauhh banget malah.

"Cerita Al lo kenapa?" Ucap Rafa

Alvin mengusah nafasnya lalu mulai menceritakan kejadian dimana ia mengikuti seseorang berlanjut melihat penyiksaan dan hampir pembunuhan dan yang terakhir dia ketauan mengikutinya

Alvin tidak menceritakan jika seseorang itu adalah Rachel

"Gila lo berani bnget lo ngikutin sampai ke markasnya." Decak Gio geleng geleng

"Emang siapa dia?" Tanya Rafa penasaran

"Gue gak tau, dia bagian mafia," ucap Alvin memelankan kata mafia takut ada yang dengar

"Anjir lo mafia? Hati hati nyawa lo terancam," ucap Rafa

Alvin menganguk "iya gue bakalan hati hati,"

"Kalo lo butuh bantuan panggil gue aja," ucap Rafa

"Gue juga," timpal Gio

Alvin menganguk "thanks." "Tapi gue gak akan masukkan lo berdua dalam masalah gue, gue gak mau nyawa lo berdua yang keikut." Lanjut Alvin dalam hati.

Bel masukkan pun berbunyi membuat percakapan ketiganya berakhir. Mereka pun berjalan bersama menuju ke kelasnya

Seseorang yang berada di lantai 2 sedari tadi memperhatikan ketiganya dengan intens lebih tepatnya ke arah Alvin

RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang