Alvin menatap markas yang sudah di tunjukkan Rachel. Tanpa membuang waktu lagi Alvin pun segera masuk ke dalam
Saat ingin masuk Alvin di tahan oleh pria berbadan kekar dengan tatapan tajam
"Anda ngapain kesini?" Tanya pria itu
Alvin menggaruk tengkuknya yang tak gatal apa Rachel belom memperitahu kedatangannya?
"Saya di suruh ke sini oleh Rachel," ucap Alvin
Pria itu menaikkan sebelah alisnya "lo siapanya?" Ucapnya kini tidak menggunakan kata formal
"Temannya."
Pria itu mengaguk angguk masih belom mempersilahkan Alvin masuk.
Di tengah tengah terdengar bunyi suara mobil sontak keduanya melirik mobil tersebut
Dari dalam mobil keluar lah Rachel lalu berjalan menuju ke duanya
Pria itu menunduk "salam queen," ucapnya dibalas deheman Rachel
Alvin yang melihat interaksi itu mengerutkan keningnya "queen?" Tanya Alvin pada dirinya sendiri
"Lo gak mau masuk?" Tanya Rachel yang kini sudah berada di dalam, tak jauh dari Alvin dan pria itu berdiri
Alvin pun masuk mengikuti Rachel dari belakang sembari melihat lihat isi dalam markas.
Rachel memasuki sebuah ruangan, Alvin pun ikut masuk. dalam ruangan itu terdapat banyak peralatan olahraga seperti samsak dll.
Rachel melemparkan sarung tangan tinju ke arah Alvin. Alvin secara refleks pun menangkapnya
Rachel tersenyum miring "bagus," ucapnya melihat tangkapan Alvin
Alvin menatap Rachel dan sarung tinju secara bergantian
Rachel memakai sarung tinjunya menghampiri Alvin lalu menyuruhnya untuk bertarung bersamanya "sini lawan gue," ucap Rachel
Alvin menganga "ha?" Ucap Alvin
Rachel berdecak "lawan gue, bisa kan?" Tanya Rachel bersiap siap
Alvin masih cengo dia tak mengerti dengan situasi saat ini
Rachel sedari tadi menunggu serangan dari Alvin pun berdecak kesal "kalo lo gak mau nyerang gue, gue aja yang nyerang lo," ucap Rachel lalu memukul pipi Alvin.
Alvin yang tak siap harus siap. pun hanya menangkis serangan dari Rachel
Rachel tersenyum miring kala serangannya tak kena karena Alvin jago menghindar
Alvin beristirahat karena kelelahan. sedari tadi Rachel tidak ada hentinya menyerang dia, dan dia hanya bisa menghindar atau menangkis serangan Rachel karena ia tak mau menyakiti seorang perempuan atau memukulnya
Rachel tertawa melemparkan minuman botol kepada Alvin "payah lo, sedari tadi cuma bisa menghindar," ucap Rachel duduk di sebelah Alvin
Alvin melirik Rachel "gue juga bisa nyerang tapi gue gak mau nyakiti lo," ucap Alvin
Rachel tertawa "benarkah? Kalo iya gue akan berhenti tertawa,"
Alvin menatap dalam mata Rachel "gue serius," ucap Alvin membuat Rachel terdiam
Rachel menatap balik Alvin mencari kebohongan tapi, nihil. ia tidak menemukannya. Alvin terlihat sangat tulus
Rachel berdehem mengalihkan pandangannya "oke gue percaya," ucap Rachel
Alvin mengalihkan pembicaranan karena pembicaraan yang tadi cukup serius
"Kenapa lo di panggil queen?" Tanya Alvin. Pertanyaan yang sedari tadi menghantui pikirannya
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHEL
Ficção Adolescente(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Rachelia Clareta Adhitama gadis manja dan periang ketika sedang bersama keluarga dan para sahabatnya. Namun siapa sangka bahwa Rachel juga memiliki sifat dingin, kejam, sadis, cuek tak berbelas kasih jika sedang bersama ora...