33

2.1K 107 29
                                    

Rafa melihat hpnya dengan kesal karena sedari tadi Rachel tidak juga mengangkat telephone darinya padahal hari sudah sangat malam

"Lo dimana sih hel? Gue khawatir tau gak," ucap Rafa sambil terus menghubungi Rachel

Mengiriminya banyak chat dan juga menelponnya berkali kali. Hasilnya pun tetep sama. tidak ada jawabban dari Rachel

Raka yang melihat Rafa yang gelisah ketika ia sedang berjalan menuju ke ruang makan pun berhenti sebentar

Bersedekap Raka menarik sudut bibirnya. "Ngapa lo? Khawatir sama dia?" Ucap Raka

Rafa menoleh "iyalah anjim gue khawatir," jawab Rafa masih fokus dengan hpnya

Raka memutar bola matanya malas "ck! Ngapain juga lo masih sayang sama dia, lo lupa kejadian 3 tahun lalu?" Ucap Raka

Rafa menaikkan sebelah alisnya "gak usah bahas itu deh, Rachel bukan pelakunya,"

"Hooh lo belain aja terus tuh anak."

Rafa yang sudah malas bertengkar dengan abangnya pun langsung mengambil jaket dan juga kunci motornya

"Mau kemana lo?" Tanya Raka

"Bukan urusan lo!" Jawab Rafa memakai jaketnya

"Hm, sono gih cari gue doain gak dapet deh," balas Raka membuat Rafa berhenti

Rafa terdiam lantas berbalik ke arah Raka mengangkat kerah baju Raka,

Raka tersenyum sinis ternyata adeknya ini mudah tersulut emosi.

Rafa mengangkat kepalan tangannya hendak menonjok Raka

Raka menatap kepalan tangan Rafa dengan santai. Membuang mukanya "nih tonjok," ucap Raka mengarahkan pipinya di depan Rafa

Nafas Rafa memburu mengangkat kepalan tangannya ke udara lalu menonjok ke tembok di samping muka Raka

Raka terkejut karena suara dentuman di samping telingannya.

Tangan Rafa mulai menguncurkan darah efek dari tonjokkan ke tembok yang cukup keras

Raka melihat tangan Rafa yang mencurkan darah pun menarik sudut bibirnya "sudah gue duga lo gak akan nonjok gue," ucap Raka penuh kemenangan

Rafa menaikkan sebelah alisnya "gak akan kata lo?" Ulang Rafa

"Lo mau gue tonjok beneran? Hah!"

Raka mengangguk "hm boleh, boleh sayang, paling gak akan kerasa,"

Rafa mendengus "ogah, ngotorin tangan gue aja kalo nonjok orang sialan kek lo," ucap Rafa berbalik membiarkan tangannya yang terluka dan belom diobati itu

"Yang sebenernya sialan itu Rachel! Bukan gue!" Teriak Raka

"Bodoamat gak denger!" Teriak Rafa yang kini sudah berada di bawah

"Anjim," maki Raka. Tak lama ia menarik sudut bibirnya tertawa kecil

Entah apa yang akan ia rencanakan, yang membuatnya seperti itu

****

Rachel kini sedang duduk di taman malam sambil melamun. Sedari tadi ponsel yang berada di sampingnya bergetar namun, Rachel tidak ada niattan untuk menjawabnya

Ia terlalu malas untuk hari ini, moodnya bener bener hancur.

Rachel melihat ke depan, menikmati semilir angin malam yang menerbangkan beberapa helai rambutnya

Tiba tiba seseorang menepuk pundak Rachel membuat Rachel terkejut langsung saja ia menoleh

Terlihat Alvin yang tersenyum kecil membuat Rachel memutar bola matanya malas

RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang