XIV

42 6 0
                                    

Flashback

Masa orientasi sekolah, nampaknya menjadi ketakutan tersendiri bagi para murid baru. Kaka kelas yang siap menatar mereka yang berdiri di didepan kelas membuat merindiring kala melewatinya.

Hal tersebut juga berlaku bagi Hailee. Di hari pertama masa orientasi sekolahnya, ia sudah diincar oleh beberapa kakak kelas karena tampangnya. Meskipun bagi semua orang itu merupakan hal bagus, tapi tidak bagi Hailee. Ia sangat tak suka dengan orang-orang yang hanya memandang dirinya dari fisik, terutama wajah.

Sejak pagi sampai masuk kelas, sudah ada puluhan kakak kelas yang memandanginya dengan tatapan menggoda, dan ada juga yang memandangnya dengan tatapan sinis. Tatapan sinis tersebut datang dari 'kakak hits' yang iri dengan perhatian yang ia dapat di hari pertama.

"Hai boleh aku duduk disini?" Seorang perempuan menunjuk bangku kosong disebelahnya. Perawakannya terlihat sangat ceria, seakan tak takut dengan apa yang akan terjadi saat masa orientasi dimulai nanti.

Hailee mengangguk, memperbolehkan perempuan tersebut duduk disebelahnya. Kebetulan ia tak punya kenalan dari SMP nya dulu, jadi tak ada siapapun yang ia harapkan untuk duduk disebelahnya.

"Kau murid baru?" Tanyanya.

Hailee menyeritkan dahinya. "Tentu saja, ini kan masa orientasi." Jawabnya ketus.

Perempuan tersebut tertawa. "Maaf, aku sedang tak fokus".

Hailee mengangguk dan terdiam. Menyudahi obrolan diantara mereka.

"Oiya, aku Taylor." Perempuan tersebut menjulurkan tangannya.

"Hailee." mereka berjabat tangan dan saling tersenyum.

BRAK!!!

Semua murid tersentak saat pintu kelas di dobrak dari luar. Lalu, masuk 3 orang kakak kelas yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Mereka masuk dengan kepala menenggak dan tangan di pinggang. Membuat murid-murid baru terlihat ketakutan.

"Selamat pagi semua. Perkenalan singkat, saya kak Bima, ini kak Rafi, dan itu kak Tera." Kak Bima memperkanalkan semua kakak kelas yang datang ke kelas mereka.

"Halo semua, saya Tera. Dan saya minta 1 orang maju ke depan kelas untuk bernyanyi, atau kalian tak akan dapat jam istirahat. Saya hitung sampai 5.... SATU!" Kak Tera membuat satu kelas heboh dalam hitungan detik.

Mereka saling saut-sautan dan tatap-tatapan. Menunjuk satu sama lain untuk segera maju ke depan kelas dan segera menuruti perintah kak Tera.

"DUA!".

Semua murid makin rusuh.

"TIGA!".

Masih tak ada murid yang maju kedepan.

"EMPAT!". Teriakkan kak Tera makin menambah ketegangan.

"Biar aku saja!" Taylor tiba-tiba berdiri dari duduknya.

"Eh Taylor jangan!" Hailee menarik tangan Taylor agar segera duduk kembali. "Tujuan mereka menyuruhmu maju, pasti bukan untuk bernyanyi saja. Bagaimana kalau mereka mempermalukanmu nanti!" Lanjut Hailee.

"Tidak apa-apa Hailee. Lebih baik daripada mereka semua tak bisa makan siang" Taylor bersikeras.

"No Tay, aku tak tega jika kau dipermalukan" Hailee kali ini menarik tubuh Taylor untuk segera duduk dikursinya lagi.

Kekuatan Taylor nampaknya lebih kuat dari Hailee, ia berhasil berontak dan keluar dari genggaman Hailee.

"Hailee! Aku akan maju!" Taylor berdiri bak seorang superhero.

detective Taylor II: distractedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang