VII

40 6 0
                                    

"Thanks Haiz, see u tomorrow!!" Martha melambaikan tangannya sesaat setelah ia turun dari mobil Hailee.

Selena dan Julia juga ikut melambaikan tangan sebentar, sebelum mereka lari dan berlomba masuk kedalam rumah Martha.

Dari dalam, Hailee dan Joe membalas lambaian tangan Martha.

"Jaga our Haiz baik-baik ya Joe!" Martha mengedipkan matanya sebelah.

Joe yang tak paham kode Martha hanya mengangguk dan ikut mengedipkan sebelah matanya. Hailee yang berada di antara mereka berdua terlihat heran.

"Ok! Ok! Martha, kau cepat masuk sana sebelum Selena dan Julia membakar rumahmu!" Sela Hailee.

"Oh shit kau benar!" Martha berlari masuk kedalam rumahnya tanpa basa basi. Ia tak ingin kejadian dirumah Hailee terulang dirumahnya.

Hailee menutup kaca mobilnya saat memastikan Martha tak akan balik lagi.

"Jadi, tinggal kita berdua Joe" Hailee tersenyum licik ke arah Joe.

"Kau tak akan membunuhku kan?" Tanya Joe.

"Ummm, tergantung" jawab Hailee dengan nada serius.

"Oh no!" Joe pura-pura takut.

Tawa keduanya pecah saat melihat ekspresi masing-masing. Joe tak kuat melihat Hailee yang tak bisa menahan senyumnya saat berlaga seperti psycho. Hailee tertawa karena wajah pura-pura takut Joe sangan menggelikan.

"Kau membuatku geli" ledek Hailee ditengah tawanya.

"Oke! Oke Hailee, Cukup. Kapan kau akan mengajakku melihat Martini?" Joe menghentikan sesi becanda mereka berdua.

Hailee yang baru ingat tujuan mereka langsung menancap gas mobilnya menuju rumahnya.

"Kau lucu saat menganggapku seperti seorang pembunuh" Hailee mencairkan suasana.

"Wajahmu itu sangat cocok menjadi seorang pembunuh, Hailee" Joe menanggapi ucapan Hailee dengan sangat jujur.

"Maksudmu, aku harus jadi pembunuh karena wajahku ini?" Tanya Hailee

"Bukan! Bukan itu maksudku".

"Lalu?"

"Kau sangat pintar mengintimidasi. Kau sangat jago dalam membuat ekspresi yang membuat orang lain terdiam." Joe menjelaskan maksudnya.

Hailee mengangkat alisnya bangga. "Sepertinya, aku terlahir untuk mengintimidasi orang lain".

Joe tertawa mendengarnya. Ia tak menyangka obrolan dengan Hailee akan seasik ini. Bahkan awalnya Joe mengira suasana setelah Martha, Julia, dan Selena pergi akan jadi canggung. Tapi Hailee seakan punya sihir yang membuat suasana selalu asik.

Saking asiknya mengobrol, tak terasa mereka sudah sampai di rumah Hailee. Rumahnya besar seperti istana, namun lebih modern. Joe bahkan sempat terdiam sebentar mengagumi rumah megah tempat Hailee tinggal.

Hailee senang menjadi tour guide hari ini. Akhirnya ada orang lain selain 3 teman anehnya yang berkunjung kerumahnya.

"Kau tahu Joe, ibuku sangat cinta dengan Los Angeles. Itu alasan mengapa rumah ini seperti rumah kebanyakan di LA, dan tentunya Palm Tree" Hailee menunjuk halaman rumahnya yang penuh dengan pohon palm kecil.

"Palm Tree? Ibumu benar-benar cinta LA ya!" Joe menanggapi.

"Ayahku lahir di LA".

Joe terkejut. Ternyata Hailee memiliki darah keturunan Amerika. Wajar saja Joe keliru karena Hailee memiliki rambut coklat dan mata dengan warna yang sama, sangat jauh dari kata 'Amerika'.

detective Taylor II: distractedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang