XVI

45 6 0
                                    

Still Flashback, again!

"Stop! Stop Bodoh! Aku bisa jalan sendiri" Teriak Taylor setelah dirinya diseret sampai ujung Kantin.

Darrel melepaskan kuncian lengan Taylor dan melepasnya. Taylor langsung merapikan bajunya yang sedikit kusut.

"Aku akan memantaumu disini sampai urusan Bima dan temanmu selesai!" Ujar Darrel.

Sial, Taylor terjebak. Ia tak bisa kabur dari Darrel dan menyelamatkan Hailee. Diposisi seperti ini, Taylor harus memutar otak agar bisa kabur dari Darrel.

Tiba-tiba Taylor teringat sesuatu. Cokelat miliknya yang sudah dimodifikasi. Darrel pasti terkecoh dengan cokelat tersebut. 

Taylor menurunkan gendongan tasnya dan membuka resletingnya perlahan. Gerak geriknya masih dipantau oleh Darrel. Ia merogoh tasnya sampai dalam sampai ia dapat apa yang ia maksud.

Dengan perlahan, Taylor mengeluarkan 2 batang cokelat dari tasnya. Darrel terlihat tertarik dengan cokelat yang dikeluarkan oleh Taylor.

"Kau mau? Aku membelinya terlalu banyak." tawar Taylor.

"Tidak. Aku tak mau" Darrel terlihat gengsi.

"Yakin? Yakin kau tak mau" Taylor menggoda Darrel dengan merobek bungkus Cokelat tersebut sedikit demi sedikit.

"Cokelat ini adalah cokelat terenak bagiku". Taylor masih menggoda Darrel yang perlahan mulai masuk perangkap Taylor.

"Kau pasti lapar!" Taylor membuka sisa bungkusnya dengan sekali sobek. Kilauan Cokelat yang terpantul dari sinar matahari membuat Darrel terpukau.

Ia merebut cokelat yang sudah dibuka tersebut dari tangan Taylor dan buru-buru melahapnya. Taylor tersenyum lebar karena jebakannya berhasil.

"Satu.." Taylor mulai menghitung.

"Dua..." Darrel masih sibuk mengunyah.

"TIGA!!!" Tepat setelah hitungan berakhir wajah Darrel langsung memerah. Ia berlari kencang menuju kulkas milik salah satu kios ibu kantin.

Darrel mengambil beberapa botol minum dingin dan mengabiskannya dalam waktu cepat. Ia teriak sangat nyaring karena kepedasan.

Taylor mengambil kesempatan tersebut untuk kabur. Bukan kabur untuk pulang, Taylor justru kembali ke markas kak Bima untuk menyelamatkan Hailee.

"MAKAN TUH COKELAT!" Ledek Taylor sambil berlari.

Usahanya berhasil, ia sudah sampai belokan antara lorong kantin dengan markas kak Bima. Taylor mengintip sedikit dari balik tembok.

Saat ini posisi Hailee sangat bagus. Ia masih berdiri sendirian menghadap kearah kak Bima yang sedang duduk di singgasana nya. Taylor terpikirkan sebuah trik untuk kabur tanpa tertangkap.

Taylor berjongkok dan merauk segenggam pasir dihadapannya. Ia menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya perlahan. "Saatnya Taylor Swift beraksi!".

Taylor berlari sekencang mungkin. Anak buah kak Bima yang menyadari kedatangan Taylor buru-buru berdiri dan memasang posisi siap bertempur.

"HAILEE LARI!" Teriak Taylor.

Hailee yang mendengar aba-aba dari Taylor langsung menendang kaki salah satu anak buah kak Bima, lalu berlari ke arah Taylor. Hailee pun berhasil lolos tanpa terkejar berkat tendangannya tadi.

Saat mereka sudah diposisi sejajar, Taylor malah terdiam.

"Ayo Taylor!" Ajak Hailee.

Namun Taylor tak menghiraukannya. Ia justru menunggu anak buah kak Bima menghampirinya.

detective Taylor II: distractedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang