SB 7 (🍁)

611 82 5
                                    

🍁🍁🍁

Pagi Hari, H-2 menuju Pernikahan.

Sakura mengusap rambut raven sarada perlahan. Ia duduk di pinggir ranjang dan menatap cincin nikahnya. Jarinya mengusap cincin tersebut.

Sakura menoleh menatap kearah laci nakas di sampingnya. Sakura mengambil sebuah kotak beludru merah tersebut. Sakura membuka kotak kecil itu, sebuah cincin yang diberikan Mendiang suaminya yang dititipkan pada naruto.

Naruto memberikannya saat di rumah sakit, pria kuning itu memberitahu jika benda ini dititipkan sasuke sebagai hadiah Ulang tahunnya. Serta memberikan hadiah lainnya.

Sakura menatap sendu cincin tersebut. Ia tidak menyangka sasuke harus pergi ke luar kota hanya untuk membelikannya dan sarada hadiah ulang tahun. Yang mengakibatkan suaminya kecelakaan.

Cincin ini terlihat sangat mahal dan cantik. Ditambah dengan permata yang juga mahal. Sakura terkekeh miris.

"Aku tidak pernah memintamu membeli ini, cincin nikah sederhana ini sudah lebih dari cukup untukku"

"Sasuke, ini mahal... Jika kau ada disini aku sudah memarahimu karena membeli cincin ini" ucap sakura sedih.

"Lebih baik kita membeli bahan makanan dan keperluan dibanding cincin ini, dasar kau ini!!" Ucap sakura miris, Miris karena ia berbicara sendiri.

Manik hijau jernihnya menatap cincin yang tersemat di jarinya.

"Aku tidak bisa melepaskan cincin ini" gumam sakura pelan.

"Cincin ini sudah tersemat selama hampir 5 tahun" gumamnya.

"Berat rasanya melepasnya, aku ingin tetap memakai ini sampai tua" ujarnya sangat lirih.

"Tetapi kau lebih dulu pergi" ucap sakura murung. Maniknya menatap sendu kedua tangannya.

🍁🍁🍁

Sakura dan Sarada yang masih mengantuk keluar dari kamar. Mereka berdua turun dan disambut oleh Keluarga Uchiha.

"Cucu menantu, kemarilah!" Ucap Sang nenek Keluarga uchiha. Sakura tersenyum manis dan mengangguk.

Suasana pagi hari di kediaman Keluarga Uchiha. Meja makan dipenuhi dengan berbagai macam sarapan. Keluarga mendiang suaminya juga sudah berkumpul kecuali Sasuke, adik iparnya.

"Sarada, Makanlah Tomat ini!" Ucap sakura hendak memberikan buah tomat kecil-kecil tersebut.

"Gak mau, Mama" tolak sarada mengeleng kuat. Sakura heran kenapa putrinya tidak suka tomat merah ini, padahal papanya adalah maniak Tomat.

Sakura menghela nafas perlahan. saat ia mengandung sarada, ia sering memakan tomat sekalipun itu masih berbentuk tomat utuh dan rasanya sedikit asam Karena saking seringnya Sasuke memakannya. Bahkan mendiang suaminya tidak ingin membagi tomatnya saat itu.

Tapi ia juga bingung kenapa putrinya tidak mau tomat padahal saat di dalam kandungan ia suka memakannya.

"Dia tidak turun?" Tanya fugaku. Mikoto menoleh pada suaminya lalu mengangkat bahunya.

"Tidak tahu, sudah dibangunkan tapi tidak disahut sama sekali" ucap mikoto sambil memakan sarapannya.

Cklekk

Tap

Tap

Tap

Pintu utama terbuka. kemudian sasuke datang setelahnya. Pria itu berjalan santai tidak memperdulikan keluarganya di ruang makan.

Sasuke berjalan menaiki tangga, sedangkan keluarga uchiha menatap kearahnya. "Sasuke, dari mana kau?" Tanya itachi. Sasuke berhenti sejenak dan menatap datar ke arah ruang makan.

Spring Break🍁 [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang