SB 9 (🍁)

623 73 3
                                    

🍁🍁🍁

Sasuke berjalan berburu-buru ke Mansion Keluarga Uchiha. Para keluarga Uchiha berkumpul bersama disana. Sasuke masih menarik pergelangan sakura menuju kesana.

Sasuke berdiri bersama sakura di ruang tamu, Mereka semuanya menatap kearah keduanya. Naori menatap sengit pada sakura, gadis itu datang lagi kemari.

"Katakan!!" Paksa sasuke mendorong sakura ke depan agar berbicara. "Bilang pada mereka sekarang!!" Ucap sasuke.

Para keluarga Uchiha menatap kearahnya, sakura ragu mengatakannya. "Em... Aku" sakura ragu mengatakannya ia merasa tidak enak pada keluarga uchiha. Sasuke berdecak kesal karena sakura belum kunjung berbicara.

"A-aku... Tidak--" ucap sakura ragu-ragu karena melihat tatapan keluarga Uchiha padanya.

"Sakura bilang dia tidak ingin menikah, tidak ada yang menginginkan pernikahan ini" ucap sasuke. Para keluarga Uchiha menatap terkejut pada mereka.

Itachi berdiri dan menepuk bahu sakura. "Apa sasuke memaksamu sakura?" Tanya itachi. Sakura menunduk dan mengeleng pelan.

"Sasuke tidak memaksaku, itachi-nii" ucap sakura. Itachi menoleh pada adik bungsunya, ia tidak percaya ucapan sakura.

"Acara Pernikahan akan tetap diadakan besok, kalian tahu itu" ucap fugaku. "Persiapan, pakaian, dan lainnya sudah selesai disiapkan" tambahnya.

Mikoto berdiri menatap sakura. "Kami sudah membagikan semua Undangan ke semua orang dan kolega kita, kami bahkan akan membuat Undangan khusus untuk orang-orang terdekatmu di Shizuoka" ujar mikoto.

Sakura menunduk bersalah.

"Pernikahan ini akan terus dilaksanakan besok, jika kalian memiliki masalah selesaikan sekarang... Kalian juga tidak diperbolehkan keluar dari mansion malam ini, ingat itu sasuke!!" Peringat Madara tegas.

"Jangan membuat malu di hari pernikahan ini,... Nama Uchiha ditaruhkan jika pernikahan ini batal" ucap Madara sebagai tambahan.

"Persetan dengan Nama Uchiha kalian, kalian selalu saja mengutamakan nama ini dibanding keinginanku... Bahkan selalu memaksaku seperti ini" ucap sasuke marah. Manik Onyx nya menatap marah pada Madara dan Ayahnya.

"Kalian ingin aku selalu patuh dengan keinginan kalian, aku muak dengan ini semua" ucap sasuke marah. Ia mengepal tangan marah.

"Usiamu juga sudah matang untuk menikah, jadi sudah saat yang pas untuk ini" ucap Mikoto memberikan petuah.

"Aku bisa mencari pasangan lain selain dia... Bahkan yang lebih baik" ucap sasuke.

"Selama ini pilihanmu tidak ada yang benar, Sasuke... Percayalah pilihan kami ini" ucap Mikoto sesabar mungkin. "Sakura juga pilihan terbaik yang dipilih oleh Kakakmu" tambah mikoto.

Sasuke berdecih. "Kalian pikir tanpa bantuan dariku juga, perusahaan bisa seperti ini... aku juga berperan penting untuk kenaikan saham selama beberapa tahun terakhir" ucap sasuke tajam.

"Disaat aku punya pilihan sendiri, kalian menolaknya mentah-mentah karena alasan konyol" ucap Sasuke berdesis.

"Sekarang kalian mengatakan pilihanku tidak ada yang benar,... Sedangkan, pilihan dia adalah yang terbaik" ucap sasuke marah.

"Tidak ada alasan untukku agar tidak membenci dia, sekalipun dia sudah mati sekalipun!!!" Ucap Sasuke dingin tanpa hati.

"Sampai kapanpun itu bahkan sekarang aku masih membenci dia!" Ucap sasuke dingin.

Spring Break🍁 [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang