part 30 (ending)

413 28 8
                                    

#Cerbung
#Kisah_Cinta_Si_Kembar[Dalfa dan Dalfi]
#Romance
#Part_30

🌞🌞🌞

Keesokan harinya Dokter kepala menghampiri Dalfi dan Gita di kantin.

"Dokter, ada apa Dokter? Kami berdua tidak bermesraan kok," ujar Dalfi.

"Hahaha, tenang, saya ke sini tidak untuk memarahi kalian, saya cuma mau kasih ini," balas Dokter kepala senyum sambil memberikan sesuatu.

Dalfi dan Gita pun melihat ternyata isinya adalah kartu undangan pernikahan Dokter kepala dan suster Reni.

"Undangan? Wah, dengan suster Reni? Secepat ini?" tanya Dalfi kaget.

"Hehehe, iya, kami berdua kan sudah berumur jadi buat apa lama-lama, kalian datang ya, kalau begitu saya permisi dulu, nikmati makanan kalian," balas Dokter kepala senang dan pergi.

Dalfi terus saja melihat undangan tersebut dengan wajah serius.

"Nggak usah di lihat kali itu undangan, wajar aja dong mereka cepat menikah," ujar Gita santai sambil menikmati makanan.

"Mereka baru beberapa hari saja sudah menikah, nah kita lebih awal pacaran dari pada mereka masih tiga Minggu lagi,"

"Ya terus apa masalahnya Dalfi ku sayang,"

"Tentu saja masalah? Dokter kepala aja bisa izin cuti mendadak, kenapa kita tidak?"

"Lagian mau ngapain cuti mendadak? Aneh!"

"Loh kok aneh, ya untuk menikah, sudah Minggu depan kita menikah, kelamaan kalau tiga Minggu lagi,"

"Idih, Minggu depan? Aku nggak bisa,"

"Kenapa nggak bisa? Emangnya apa bedanya dengan tiga Minggu lagi?"

"Ya jelas beda dong, udah sabar aja, toh juga cuma 3 Minggu doang,"

"Doang? Lihatlah kita sudah di dahului Dalfa dan Salwa, nah sekarang Dokter kepala dan suster Reni, besok siapa lagi?"

"Hahaha, mungkin suster ngesot dan Dokter bertangan satu kali,"

"Gita! Aku serius, bercanda Mulu,"

"Dalfi, aku juga serius! Pokoknya udah keputusan bulat, tiga Minggu lagi,"

"Ya ampun kenapa harus tunggu tiga Minggu?"

"Sudahlah pokoknya tiga Minggu, titik nggak pakai koma!"

"Ya, ya! Sudahlah, memang kenyataannya wanita selalu benar,"

"Memang iya, lagian ngapain buru-buru sih, toh kita juga bakalan tetap sama-sama, toh juga cinta aku sama kamu nggak berubah, toh juga aku masih di sini,"

"Ya deh, baiklah kita menikah tiga Minggu lagi, sudah titik tidak pakai koma,"

"Hahaha,"

Gita pun tertawa lebar melihat wajah Dalfi yang cemberut.

"Jangan cemberut gitu, nggak ada imut-imutnya sama sekali," ujar Gita senyum.

"Ye...siapa yang cemberut, aku bukan cemberut tapi manyun,"

"Hahaha, sama aja, apa bedanya,"

"Beda,"

"Tapi aku suka sih, makin jelek!"

"Loh kok jelek?"

"Iya, karena aku udah bosan lihat wajah tampan kamu terus,"

"Kamu ini bisa aja,"

Dalfi pun jadi tersipu malu atas candaan Gita tadi.

"Kok jadi kebalik gini ya? Harusnya aku dong yang muji kamu, kenapa malah sebaliknya," ujar Dalfi malu-malu.

KISAH CINTA SI KEMBAR (Dalfa dan Dalfi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang