39

499 36 4
                                    

--

   Karena pertandingan basket beberapa hari lagi , semua tim basket yg terpilih di haruskan selalu latihan setiap pulang sekolah maupun hari libur. Semua nya tanpak senang karena bisa mewakili sekolah , tapi tidak dengan Nada.

Maura tidak terpilih ke dalam lomba kali ini , dan ia hanya iseng-iseng saja untuk mengikuti nya. Sungguh ia sangat malas , biasa nya jika hari libur ia pasti sedang bermalas-malasan atau bermain bersama Maura.

"Heh bocel , melamun ae , kenapa?" Nada menolehkan kepala nya ke samping menghadap Alvin sambil mengerucutkan bibir nya

"Gue cape...😭" rengek nya sambil menggoyangkan lengan Alvin

"Siapa yang nyuruh lo buat masuk kesini , udah tau mageran , masih aja coba-coba" ucap Alvin sambil menarik kepala Nada agar bersandar di bahu nya

"Gue nga tau bakal kepilih" lirih Nada

"Bang...."

"Hmm?"

"Lo pacaran ya sama Maura" Alvin langsung menegapkan tubuh nya , dan menatap Nada yang masih setia tidur di bahu nya

"Engga" jawab Alvin sarkas

"Gue tanya Maura ah" Nada mengeluarkan hp nya sambil mengetik nama kontak Maura

"E-eh , jangan" dengan gerakan kilat Alvin menarik hp Nada kemudian menyimpan nya di balik punggung nya

"Udah istirahat aja , kata nya cape" kemudian Alvin menaruh kepala Nada di atas paha bya sebagai bantalan.

Mereka baru saja selesai latihan berjam-jam dan tentu saja hal itu membuat Nada yang notabene nya seorang warga rebahan.

Di tempat lain.....

Yugo dengan mata elang nya tengah memperhatikan kedua insan yang sangat serasi di ujung sana.

Mata nya seakan-akan ingin keluar karena tidak suka dengan kelakuan mereka berdua. Ingin rasa nya kesana tapi ia tak mau membuat masalah dengan Alvin , ia dengar dari Pandu jika Nada sudah menganggap Alvin sebagai abang nya sendiri. Tapi kenapa mereka seperti orang pacaran saja?:(

"Mereka nga pacaran" Yugo mengalihkan pandangan nya dari sana kemudian mencari objek lain untuk di perhatikan

"Cemburuan banget" lagi-lagi orang itu mencibir Yugo dengan kata-kata pedas nya.

"Jomblo di larang sirik"

"Idih , jomblo hina jomblo"

Akhir nya Yugo memilih diam , kalau berdebat dengan Pandu sama saja berebut sayuran dengan emak-emak , tidak akan ada habis nya sebelum akhir nya ia yang akan menyerah.

"Go...." lirih Pandu sambil menunduk

"Hm...?"

"Kemaren gue kek liat dia" Pandu menatap ke arah Nada dengan perasaan khawatir. Ia tak mau Nada tersakiti lagi nanti nya

"Gue juga kayak pernah liat , tapi dari belakang" kemudian mereka bberdua sama-sama menatap ke arah Nada yang pasti nya dengan pikiran masing-masing

"Lo nga bakal nyakitin dia kan?"

"Nga bakal" jawab Yugo cepat

Pandu tersenyum ke arah Yugo kemudian menepuk pelan pundak nya
"Gue percaya sama lo"

"PANDU!!!" Yugo dan Pandu sama-sama menoleh ke asal suara cempreng itu

Dengan cepat Pandu lari kebawah tribun dan menghampiri seorang gadis kecil nan iimoet tersebut.

THE SECRET OF GIRLFRIEND ( E N D )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang