32

581 38 1
                                    

Happy reading!!!

      Setelah genap seminggu Nada di rumah sakit , sekarang ia sudah bisa menghirup udara di luar ruangan serba putih tersebut.

Walaupun begitu , ia tak bisa bebas seperti dulu karna ada orang yang selalu mengawasi nya. Sunggu menjengkelkan , tapi mau bagaimana lagi , kalau di biarkan Nada akan kembali sakit.

        Ketika sudah sampai di sekolah , banyak orang yang menyapa Nada , dan seperti biasa ia akan membalas nya dengan suara cempreng nya. Tapi ketika ia sudah sampai di kelas , ketika ia akan memasuki kelas ada sebuah kertas yang terselip di antara lantai dan pintu.

Nada berjongkok untuk mengambil nya , Nada duduk di pintu terlebih dahulu dan membuka kertas tersebut

' MATI '

     Teror itu lagi , surat nya masih sama , berwarna merah dan di tulis dengan darah. Tapi sekarang bukan lah kartu ucapan melainkan sebuah kertas. Apa orang itu gila ? Mau saja membuang darah nya demi menulis surat ini?

" NADA!! " suara teriakan itu membuat Nada segera menyembunyikan surat tadi di saku rok nya

" Rara , kalo nyapa nga usah tereak , gue normal! " ucap Nada sambil melipat tangan nya di dada pertanda ia sedang dalam mode kesal.

       Semua siswa/i kelas Nada yang melihat kehadiran Nada pun segera menghampiri nya dan mengucapkan selamat karna sudah kembali ke sekolah dengan keadaan sehat.

Nada duduk manis di kursi nya ketika bel berbunyi , tapi ketika ia menoleh ke belakang , ia tidak menemukan kehadiran Alvin

" Ra , bang pinpin mana? " tanya Nada dengan agak berbisik

" Ah eum , em itu , dia izin , ha iya izin " jawab Maura dengan gugup
 
      Nada mengerutkan dahi nya , kemudian menganggukkan kepala nya dan segera fokus kedepan. Tapi pikiran Nada masih menerawang , kemana Alvin? Dan kenapa Maura seperti sedang menyembunyikan sesuatu? Lalu ada sebuah notifikasi masuk kedalam hp Nada.

Setelah membaca pesan dari orang tersebut Nada tersenyum dan menyunggingkan smirk nya

' Let's play game baby '

***
Kring.....

     Bel istirahat baru saja berbunyi , tapi pembelajaran di kelas Nada belum juga selesai. Hal itu membuat seluruh murid mengeluh karna sudah sangat lapar , 10 menit setelah nya baru lah mereka di perboleh kan untuk istirahat.

Tapi Nada tetap betah berada di kelas , tak tau kenapa rasa nya ia sangat malas untuk berjalan ke kantin dan berdesak-desakan.

     Nada merebah kan kepala nya di atas meja dan menggunakan tangan sebagai bantal nya. Baru saja ia ingin berpetualan di dunia mimpi tapi ada orang yang sengaja mencubit hidung nya hingga membangun kan nya.

" Bangun! " ucap orang itu

         Nada membuka mata nya lalu sedikit mengucek nya , ingin rasa nya ia mencincang orang yang berada di depan nya saat ini. Lihat lah , ia sudah membangun kan Nada dan sekarang malah nyengir dengan wajah watados nya ( wajah tanpa dosa )

" Paan?! " ketus Nada sambil kembali merebah kan kepala nya

" Lo udah baca? "

" Udah"

" Trus sekarang gimana? " tanya orang itu ikut merebah kan kepala nya

" Biarin aja , kalo mereka beneran sahabat gue berarti mereka pasti mau dengerin gue dulu "

" Owh Oke " orang tadi melirik ke arah jendela  dan menemukan Yugo yang sedang berjalan ke arah kelas Nada

" Oi Queen , pangeran lo datang noh , gue pergi ya " orang itu mengacak rambut Nada dulu baru kemudian ia lari keluar dari kelas Nada

   Nada menggeram kesal , dengan mata nya yang masih tertutup ia mengambil asal benda yang ada di atas meja nya , lalu melempar nya kedepan. Ia harap suara orang tadi lah yang akan mengomeli nya. Tapi suara yang tidak asing malah mengaduh kesakitan yang membuat nya membuka lebar mata nya.

" Akh " rintih orang itu

" Yugo " ucap Nada lalu segera berlari menghampiri Yugo yang sedang terduduk di lantai karna tadi Nada melempar gunting dan mengenai perut Yugo:>

" Aduhhh sorry , gue kirain Pandu " ucap Nada panik sambil membantu Yugo berdiri

      Baru saja Nada akan berhasil membantu Yugo , tapi tangan Yugo menarik nya hingga ia jatuh tepat di atas Yugo

Jika di lihat posisi nya adalah Nada yang sedang menindih Yugo. Nada bersusah payah untuk menelan saliva nya , ia sangat gugup sekarang , tapi ia juga tak tau kenapa?

" Napa lo nga makan? " tanya Yugo

      Nada membulat kan mata nya , ia kira Yugo akan marah tapi hal itu sungguh jauh dari pikiran nya. Nada segera bangkit dari posisi nya tapi tanga Yugo kembali menahan nya.

" Mau kemana? " tanya Yugo

" Berdiri ogep , pegel tauk " ucap Nada jutek

      Kemudian Nada berdiri dan segera duduk di tempat nya. Baru saja ia mau melanjutkan tidur nya tapi suara Yugo kembali membuat nya menggeram kesal

" Ada apa la-- " belum selesai Nada bicara tapi sebuah roti sudah masuk ke dalam mulut nya.

" Makan  " ucap Yugo sambil menyodor kan sebuah roti dan sekotak susu pisang.

Seketika mood nya bertambah karna ada susu pisang , sudah lama sekali ia tak meminum nya karena stok nya ketinggalan di rumah sang papa.

Nada memakan makanan nya dengan lahap , sedangkan Yugo sudah pergi dari kelas nya.

Eh tunggu , dari mana Yugo tau kalau dia menyukai susu pisang? Eh , bodo amat lah

" Manis banget " lirih Yugo yang masih berada di depan kelas Nada dan berdiri di belakang pintu.

Kemudian Yugo pergi dari sana dengan senyuman tipis nya yang membuat setiap orang yang di lewati nya berteriak histeris. Jarang sekali bukan Yugo memberikan senyum nya

Tbc

THE SECRET OF GIRLFRIEND ( E N D )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang