Takdir adalah hal yang tak akan pernah bisa dihindari meski itu menyakitkan.
Bukan kemauannya ketika ia dilahirkan dengan segala kekurangan itu. Bukan kemauannya agar setiap detik kejadian itu menjadi detik yang paling menyakitkan. Mereka mungkin ti...
“Ada begitu banyak rekaman kalau dari ruang guru dan tempat parkir, kalian bisa cari sendiri yang mana yang kalian inginkan” ucap seorang petugas tata usaha sekolah pada Raena, Mark, Jungwoo, Yoori, dan jangan lupakan seorang pria yang membuat mereka akhirnya mendapatkan setiap rekaman CCTV ini, Jung Jaehyun.
“Semoga ini membantu, terima kasih pak” ucap Raena, kemudian membungkuk hormat bersama yang lain.
Mereka langsung menuju toko buku dimana kelimanya akan memeriksa satu persatu rekaman CCTV yang mereka dapatkan sore ini. Tadinya, Raena akan bicara pada Seo-ssaem hari ini, tapi gurunya itu tengah tidak masuk karena ada keperluan di luar kota dan baru pulang lusa.
“Eh?”
Raena menoleh, memandang Doyoung dengan kacamata retaknya di belakang kursinya. Raena memasang wajah penasaran, bertanya apa yang mau Doyoung katakan padanya. Tak lama, Doyoung memberikan ponselnya pada Raena.
‘kenapa kalian semua percaya bukan aku pencurinya? Terutama kau Raena, mereka selalu bilang aku melakukannya karena ingin merebut posisimu’
Raena tersenyum, “lalu? Aku harus percaya mereka? Awalnya, memang aku percaya mereka, aku percaya Seo-ssaem. Terus, Kak Jaehyun bicara padaku, dia adalah bosmu yang tidak percaya kau seorang pencuri”
Jaehyun tersenyum juga, “sudahlah, lebih baik kita cepat mencarinya”
Yang lain kemudian kembali bekerja, memutar setiap rekaman CCTV yang mereka dapatkan. Cukup melelahkan, bahkan bagi Mark ini lebih melelahkan ketimbang tugas sekolah yang sudah menumpuk karena ia tinggalkan untuk ke Canada.
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Plak!
“Siapa suruh kau bawa gadis itu kemari?!”
Taeyong masih menunduk, menatap saja tidak berani, apalagi menjawab pertanyaan sang Ayah. Ia kira semua masih berjalan baik-baik saja, tapi ternyata ayahnya memang benar-benar marah, dan ia salah karena menolong Doyoung waktu itu.
Duakh!
Chanyeol menendang perut Taeyong hingga anak tirinya itu kini meringkuk di lantai menahan sakit. Tak berapa lama, Chanyeol menambah persentase kesakitan anaknya, ia kini menendang wajah Taeyong, hingga timbul sedikit luka gores disana.