20. Istirahat Sejenak

183 23 35
                                    

-Tolong jangan menggangguku di saat aku sedang mengabaikanmu.-

×××

Sudah seminggu sejak perdebatan mereka dimulai, mereka tak saling menghubungi masing-masing, bahkan di kampus pun mereka tetap berdiaman

Harusnya kan Hermione yang marah, kenapa Harry jadi ikut-ikutan?

Daripada uring-uringan tidak jelas karena tidak ada teman mengobrol dan stres, Harry memilih mencari Ron untuk nongkrong bersama di kafe langganannya

Pucuk dicinta ulat pun tiba

Tak perlu susah payah mencari, si Ron sudah muncul sendiri menghampirinya

"Ron—"

"Lo pasti mau ngajak gue nongkrong kan?" tebak Ron dan memang tak meleset sedikit pun

"Kok lo tau sih?" tanya Harry heran

"Kan udah gue bilang, gue itu dukun." here we go again, Ron mulai lagi, sudah seminggu ini Ron selalu bilang bahwa dirinya dukun saat tebakannya kepada Harry selalu benar, apa Ron memang dukun? Atau dia bercita-cita menjadi dukun tapi tak kesampaian?

"Dukun lagi, dukun lagi, lo kenapa terobsesi banget sama dukun sih? Gak mungkin itu cita-cita lo kan?" ayolah, Harry tak mau mempunyai teman seorang dukun, salah-salah sedikit bisa-bisa dia di santet

"Lo salah, itu emang cita-cita gue dari kecil," sombongnya, seolah cita-citanya itu yang paling mulia

"Gesrek ya otak lo?" Harry menggesekkan telunjuknya di dahi

"Lagian lo harusnya beruntung dong, punya temen dukun kek gue."

"Kenapa juga gue harus beruntung?"

"Lo kan mau melet si 'May-May' lo itu pake semar mesem kan? Gue bantu kasih mantranya deh, gratis sama lo mah, gak usah pake duit." ucap Ron,  Loh, kok Ron tau?

"Sekarang gue percaya kalo temen gue dukun." ucap Harry sambil menepuk bahu Ron

***

Sesampainya di tempat tujuan mereka, kedua sohib itu langsung duduk paling pojok, bukan untuk apa-apa kok, memang nyamannya di situ saja

"Kenapa di pojok sih? Pengen pacaran lo ya, sama gue?" tanya Ron menjijikam, langsung saja Harry bergidik ngeri

"Ih, imut-imut!"

"Amit-amit Har, gue jedotin juga kepala lo lama-lama." kesal Ron, aku juga yang nulisnya kesel

"Yah, jangan dong, kalo gue amnesia gimana?"

"Jangan lebay deh, Har. Kayak sinetron Indonesia aja, kejedot dikit, amnesia, jatoh dikit, amnesia," ucap Ron

"Gue juga pernah tuh, nonton film kayak gitu, kan si cowoknya ketabrak tuh, eh dianya langsung amnesia dong, padahal kan yang kejedotnya dengkul, apa mungkin otaknya di dengkul kali ya?" tanya Harry, mereka pun terus melanjutkan perbincangan mereka yang unfaedah, sehingga beberapa pengunjung pun agak terganggu karena mereka berdua sedari tadi sibuk berceloteh tanpa henti

"Eh bocah lanang, napa sampeyan wong sing rame banget? Lambey mu itu loh, kayak perempuan, tobat cuk, tobat..." ucap seorang nenek-nenek dengan usia kisaran 74 tahunan dengan logat jawanya

Oh My Ghost! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang