-Beberapa orang sering menggerutu karena mawar memiliki duri, tetapi aku bersyukur karena duri memiliki mawar-
×××
Lelaki bermanik mata emerald itu kini tengan berguling-guling di kasurnya seraya mendengkus kasar, memikirkan bagaimana cara mengetahui siapa dalang dari penjebakkan dirinya tempo lalu yang mengakibatkan keretakan hubungan rumah tangga di dalamnya
Ia tidak bisa di cuekin, di kacangin, apalagi di abaikan
"Ayolah! Otak berfikirlah, walaupun otakku kecil, tapi otakku pintar, amiin." ucap Harry seraya mengetokkan pelipisnya menggunakan jari yang sudah berubah bentuk menjadi kepalan
"Oh iya! Lo kan kaya, bloon banget sih lo, uang lo yang banyak itu daripada di simpen terus, mending di pake buat nyewa detektif," ide tersebut melintas begitu saja di kepalanya, sembari mengaplikasikan gaya shombong nya
"Bener, demi May." Harry sudah bertekad, ia akan sesegera mungkin memecahkan kasus ini dengan menyewa detektif terbaik, kalau perlu detektif conan juga akan ia sewa jikalau bisa
Segera saja Harry membuka ponselnya dan memasuki aplikasi instagram guna mencari seorang detektif terbaik, setelah menemukan ia lantas beralih aplikasi ke whatsapp agar obrolannya lebih nyaman
"Sebenernya gue bisa mecahin ini sendiri, tanpa perlu nyewa detektif, tapi kan sayang duit gue gak kepake, daripada dimakan rayap kan?" Harry terus meyakinkan dirinya bahwa ia tidak payah
Sayang sekali kan uang-uangnya itu kalau tak terpakai?
Kenapa Harry tidak memberikannya ke panti asuhan atau bersedekah saja? Bukankah itu lebih baik?
Eits, Harry pun sering menyedekahkan hartanya kepada beberapa orang jalanan dan juga panti asuhan, panti yang sering Harry kunjungi adalah panti kasih ibu
Anak-anak disana pun sangat mengenal Harry dengan baik
Pak Detektif
Pak, saya Harry, tolong cari orang yang telah menjebak saya waktu itu, nanti akan saya ceritakan kronologisnya***
Hermione tengah mondar-mandir di kamarnya seperti setrikaan yang sedang mencari pemiliknya
Gerutuan senantiasa keluar dari bibir tipisnya
"Si Harry kemana sih? Kok gak ngehubungin gue?" tangannya ia taruh di pinggang, persis seperti seorang Ibu kost-an yang hendak menagih uang "Padahal kan hari ini gue mau ngasih dia kesempatan Buat jelasin."
"Di chat, ceklis satu, di telpon? Ih ogah, masa cewek yang mulai duluan?" telunjuknya ia ketuk-ketukkan di dagu
"Apa gue tanya si dukun aja ya?"
Hermione sudah mantap untuk menanyakan tentang Harry kepada Ron, ia yakin Ron tau. Bukan karena Ron dukun ya, tapi karena Ron adalah temannya
'Tut'
"Ron," panggil Hermione
"Iya? Dengan Luwak black kopi, password nya?"
"Diem deh!" sentak Hermione sedikit terdengar tawa di ujungnya
"Lo tau Harry gak?"
"Tau, dia anjing."
"Ih! Dasar ogeb." sahut Hermione "Gue serius, lo tau gak, Harry dimana? Kok dia gak bisa di hubungin?"
"Ya gak bisa lah, kan hubungan kalian udah putus, otomatis koneksinya juga gak bakalan nyambung,"
"Oh, gitu ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Ghost!
FanfictionHermione di saat-saat terpuruknya bertemu dengan seseorang yang membuatnya jatuh cinta untuk yang kedua kalinya, tapi, akankah takdir mempersatukan mereka? Atau hanya mempertemukannya saja? Tapi mustahil jika mereka bisa bersama, kemungkinan hanya...