-Sedang tidak menunggu kepastian karena tidak ada yang memberi harapan-
***
Setelah pertemuan Ron kemarin dengan seorang gadis yang bernama Ginny, ia langsung caw ke rumah Harry dengan wajah yang jelas masih tidak percaya bahwa temannya bisa melakukan hal tersebut
Kini ia pun berada di rumah Harry, ingin berbincang serius mengenai hal kemarin
"Gimana Ron kemarin? Kok muka lo gitu?" tanya Harry bingung
"Muka gue gimana? Jelek? Udah dari sononya Guk," dasar Ron tukang su'udzon
Harry menoyor kepala Ron gemas "Lo ya, gue tau lo jelek, tapi ya jangan insecure juga dong."
"Si monyet." kesal Ron
"Jadi gimana kemarin?" tanya Harry serius
"Gue udah ketemu sama tuh cewek, namanya Ginny. Dia pacar lo?" tanya Ron
"Pacar? Denger namanya aja gue baru sekarang, itu pun dari lo," jelas Harry
"Terus siapa? Masa dia ngaku-ngaku? Buat apa coba?"
"Ya mana gue tau," Harry mengedikkan bahu "Gue gak tau alesan pasti dia ngaku-ngaku kalo gue pacarnya, tapi kita juga gak bisa nuduh sembarangan," jelas Harry
Sumpah, saat ini dia benar-benar pusing memikirkan siapa cowok yang Ginny maksud, saking pusingnya, Harry rasanya sampai-sampai ingin meninggoy
"Kalo kita mikirin ini terus, gak akan ada habisnya, mending kita langsung action aja." usul Ron, tumben pinter
"Tumben lo pinter nyet, abis cuci otak ya?" ledek Harry
"Iye, pake rinso nyucinye,"
***
Hermione senang ia bisa berbaikan dengan Harry, namun ia pun masih penasaran akan satu hal yang membuatnya kelimpungan
Hermione sangat amat percaya kepada Harry, tapi ia masih aneh, siapa cowok yang bersama gadis itu? Kenapa mirip sekali dengan Harry? Apa iya Harry ngelindur nyium anak orang? Gak mungkin kan?
"Masa iya Harry punya kembaran?" Hermione mencoba berfikir "Anak Tante Lily kan cuma Harry doang."
Hermione mengacak rambutnya kasar "Aduhh! Untuk pertama kalinya gue lebih pilih ngerjain soal matematika daripada mikirin Harry," karena stres dan pusing, Hermione lebih memilih untuk mencari hiburan dengan membuka aplikasi instagram
Tangannya perlahan men-scroll layar itu hingga mendapati sebuah video yang menurutnya lucu
Sebuah lagu yang cukup menggelitiknya
Matematika, ilmu yang menyenangkan...
Jangan takut belajar matematika...
Ayo belajar, matematika dengan bahagia...
Kalau kamu belajar, pasti bisa!
"Hahahaha! Sumpah, demi apa lagu ini lucu banget. Eh, ngeri." Hermione tertawa terpingkal-pingkal, lain kali ia akan mengajak Harry menontonnya bersama, pasti seru
"Apa katanya? Hahaha, matematika? Ilmu yang me-menyenang—hahahah! Menyenangkan! Hahahah," Hermione memegang perutnya capek
"Hah, capek banget ketawa. Lain kali gue bakal nyanyiin lagu itu buat Harry ah, hihi." Hermione cekikikan memikirkan rencana yang akan ia rancang
Ia kemudian berbaring di kasur sambil memegang ponsel, di sela kegiatannya membuka instagram, Hermione di kejutkan dengan satu hal
Ia menemukan sebuah foto dari akun yang bernama @Ginny_Weasley
@Ginny_Weasley
Can't help falling in love with you, Daniel
❤7.231 💬547
"Hah? Jadi... Namanya, Ginny? Dan, lelaki itu... D-daniel?"
Memori Hermione langsung berputar di saat dimana dirinya sendiri mengira Harry pengkhianat dan berselingkuh, ia ingat bagaimana Hermione menyiksa Harry dengan terus mengabaikan dan menuduhnya
Padahal Harry tak tau apapun tentang itu, dan Hermione dengan jahatnya, menuduh Harry ini-itu
Mata Hermione berkaca-kaca, rasa bersalah langsung menyergapi dirinya, kedua tangannya mencoba menutup mulutnya menahan isakan tangis "Astaga... Gue, gue jahat banget."
"Hiks, kenapa waktu itu gue gak nyelidikin dulu foto itu sebelum nuduh Harry?" Hermione melampiaskan kekesalannya dengan memukul pahanya kuat-kuat, namun kegiatan itu terhenti karena adanya suara decitan pintu
"May!" Harry menerobos masuk ke kamar Hermione, tadinya, ia hanya ingin main dan juga meminta saran kepada Hermione tentang penyelidikan gadis bernama Ginny itu
Tapi saat sampai di rumah kekasihnya, tak ada tanda-tanda bahwa Hermione akan membukakan pintu untuknya. Maka dari itu, Harry berinisiatif untuk masuk sendiri karena pintunya tidak dikunci
Dan saat mengintip pintu kamar Hermione, ia melihat Hermione sedang menangis sambil memukul-mukul pahanya
Sontak saja Harry khawatir, ia takut sudah terjadi apa-apa pada gadisnya itu sebelum ia datang kesini
Hermione menatap Harry menyesal "Harry,"
Harry langsung membawa Hermione kedalam dekapannya, memeluk gadis itu erat "Kenapa, Hm? Ada yang nyakitin kamu?" tak biasanya Harry berbicara dengan nada lembut seperti ini
"Aku.. Aku—aku minta maaf, hiks." Hermione sesenggukan, ia masih merasa bersalah pada Harry, untung itu Harry. Jika orang lain mungkin Hermione sudah di putuskan jauh-jauh Hari
"Minta maaf kenapa? Hey," Harry mengangkat dagu Hermione pelan
"Aku, udah nuduh kamu yang enggak-enggak."
Harry menghela nafas lega "Huh, jadi kamu udah tau?"
Hermione mengangguk "He'em, maaf ya.."
"Gak ada yang perlu di maafin, kamu gak salah, semua orang juga pasti bakal bereaksi sama kayak kamu," ucap Harry menenangkan
"Tapi semua orang gak ada yang sesabar kamu, maaf ya Harry," Harry mengangguk tersenyum
"Kamu tau darimana May? Soal... Itu bukan aku?"
Hermione membuka kembali aplikasi yang sempat dia tinggalkan beberapa menit yang lalu, dan menyerahkannya kepada Harry
Harry terkejut sekaligus lega, terkejut karena dirinya merasa aneh mendapati seseorang yang mirip dengannya sedang bermesraan bersama orang lain, rasanya, jika itu dirinya tak mungkin akan bermesraan dengan wanita lain kecuali Hermione
Lega karena pada akhirnya Hermione tau bahwa itu bukan dirinya dan kesalahfahaman ini sudah benar-benar berakhir. Ia juga lega karena akhirnya tau setidaknya nama seseorang yang mirip dengannya itu
Daniel, apa mungkin kita kembar?
---
A/N :Sorry banget baru up stelah sekian lama, merasa berdosa bangedd, tapi ya gimana... Makasih ya, buat yang masih mau baca
Untuk part selanjutnya, aku usahain cepet
Vote komennya jgn amnesia :)
Follow
Mrs_S2813
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Ghost!
FanfictionHermione di saat-saat terpuruknya bertemu dengan seseorang yang membuatnya jatuh cinta untuk yang kedua kalinya, tapi, akankah takdir mempersatukan mereka? Atau hanya mempertemukannya saja? Tapi mustahil jika mereka bisa bersama, kemungkinan hanya...