💫3💫

231 24 28
                                    

Sudah beberapa hari ini Anisa lebih banyak diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah beberapa hari ini Anisa lebih banyak diam. Hal itu membuat Arfan keheranan dengan perubahan sikap Anisa padahal dia tidak melakukan kesalahan apa pun. Ia berpikir keras alasan yang berkemungkinan, tetapi nihil. Ia tidak menemukan jawaban yang pasti. Arfan menghela napas lantas melangkahkan kakinya mendekati dan duduk di samping Anisa.

Anisa melirik Arfan sesaat. Sadar dilirik membuat Arfan melirik Anisa juga, tetapi perempuan hamil itu dengan cepat mengalihkan tatapannya. Keheningan menyelimuti mereka yang membuat mereka merasa deja vu ketika awal menikah. Anisa enggan bercerita pada Arfan dikarenakan takut. Ia takut Arfan akan menyerangnya seperti waktu itu dan ia sungguh tidak menyangka Arfan adalah sesosok laki-laki berbahaya, licik, dan akan melakukan apa pun untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, tak terkecuali jika harus membunuh orang tidak bersalah.

Anisa tidak bercanda. Ini kenyataan dan pernah ia saksikan 5 bulan lalu. Kejadian itu bertepatan malam itu ketika para pria tak dikenali mengejar mereka yang kabur dari rumah. Anisa tidak menyangka jika Arfan sudah memprediksi dan mempersiapkan rencana untuk melarikan diri dari kota Jakarta berkat bantuan Dimas. Ketika tidak ada yang mau membantu mereka, hanya Dimas dan Aurel yang membantu mereka. Anisa tidak terlalu mengenal Arfan dan hanya sering bertemu saat acara pertemuan bisnis keluarga serta malam itu ia baru mengetahui sisi gelap seorang Arfan Mahesa yang dikenal ramah dan mudah senyum ternyata sudah membunuh ribuan orang. Memang benar jangan menilai orang dari penampilan luarnya saja.

Untung saja, Anisa menerima ajakan Arfan karena jika tidak maka bisa dipastikan ia tidak akan sebebas ini menjalani kesehariannya dan malah menjadi tahanan rumah serta tidak dijadikan musuh, jika laki-laki seperti Arfan dijadikan musuh sudah jangan berpikir bisa hidup lagi esoknya. Laki-laki seperti dia menjadi seorang ayah? Wah, Anisa menantikannya akan seperti apa dan ia berharap agar anak-anaknya gak ada yang ngikut sifat laki-laki ini.

Arfan diam-diam memerhatikan dan menebak-nebak isi pikiran Anisa. Ia menarik sudut bibirnya lantas tangannya terulur memainkan sehelai rambut Anisa. Hal itu sontak membuat Anisa terlonjak sembari menjerit. Ia menatap tajam Arfan, sedangkan Arfan menerbitkan senyuman yang membuat Anisa bergidik ngeri. Mereka bersitatap, tetapi Anisa dengan cepat berbalik badan menghindari kontak mata dengan Arfan.

"Kamu takut padaku?" tanya Arfan sambil mendekatkan dirinya kepada Anisa. Tangan Arfan dengan nakalnya memeluk tubuh Anisa dan dengan sengaja ngedusel di leher Anisa membuatnya merasa geli.

Anisa menahan dirinya agar tidak luluh dan jatuh ke jebakan Arfan. Laki-laki itu tidak menyerah juga dan malah semakin menggoda Anisa agar luluh padanya. Arfan akan memberikan Anisa hukuman karena sudah berani mengacuhkannya dan malah memikirkan hal buruk tentangnya.

"Berhenti!" larang Anisa, tetapi namanya Arfan takkan berhenti sampai ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Anisa menghela napas lantas memberontak dan mengatakan akan bercerita dengan syarat Arfan tidak membentaknya lagi. Arfan mengiyakannya dan melepas pelukannya.

Anisa menghela napas lega karena dapat mengontrol Arfan karena jika tidak bisa dipastikan besoknya ia tak bisa bangun dari tempat tidur. Ya, Arfan sangat ganas dan selalu berbuat semaunya. Entah kenapa laki-laki ini seperti ini, tetapi yang jelas Anisa pernah mendapat kabar jika Arfan pernah diracuni, menjadi target musuh untuk dibunuh, dan masih banyak lagi. Bisa dikatakan mereka yang memusuhi keluarga Mahesa merencanakan pembunuhan terhadap Arfan sebagai pewaris Mahesa group serta masalah inilah yang merubah Arfan menjadi sosok bengis dan tak berbelas kasihan kepada orang-orang yang mengusiknya. Tentunya perkara ini membuat Anisa juga khawatir karena jika pihak musuh mengetahui ia hamil keturunan keluarga Mahesa maka anak yang ia kandung menjadi sasaran selanjutnya.

"Aku bosan di rumah terus lalu bisakah kau pertimbangkan lagi masalah keluarga kita? Mereka pasti mencari kita," tutur Anisa sambil menundukkan kepalanya. Ia selama ini merindukan mamanya apalagi ia terpaksa menjadi seorang ibu di usia muda dan tidak siap.

Arfan menatap Anisa dengan lembut dan tangannya terulur mendekap Anisa sembari berbisik kata maaf. Isak tangisan membendung tak dapat Anisa tahan pun tumpah dalam dekapan suaminya, Arfan. Satu kata maaf saja membuat Anisa menyadari jawaban Arfan. Laki-laki itu lagi-lagi menolak permintaannya, tetapi ia tidak mau merengek lagi kepada Arfan dan menerima keputusannya. Ia tahu Arfan memiliki alasannya berbuat sejauh ini dan ingin melakukan terbaik untuknya dan calon anak mereka. Dia akan melindungi keluarganya sekalipun harus mengorbankan nyawa orang lain. Anisa mau tak mau ia harus menerima kekurangan dan kelebihan Arfan yang seperti itu karena tidak ada manusia sempurna di dunia ini.

Anisa menerbitkan senyuman manisnya yang membuat Arfan terkejut, tetapi dari tatapan laki-laki itu ia juga bahagia karena Anisa mau menerima dia yang kotor ini. Pernikahan mereka memang bukan dilandaskan cinta melainkan rasa tanggung jawab. Mereka berharap kehadiran bayi kembar mereka akan mengubah kehidupan mereka.

Kadang mereka memimpikan anak-anak mereka dengan riang berlarian dengan senyuman polosnya bermain dengan mereka, tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Kebahagiaan, kehangatan, dan senyuman polos itu sirna semenjak tragedi itu terjadi.

Hello, maaf lama up ya karena jujur versi revisinya bakalan lebih dark dari naskah awalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello, maaf lama up ya karena jujur versi revisinya bakalan lebih dark dari naskah awalnya. Btw, yang udah pernah baca versi lamanya pasti udah tahu tragedi apa yang kumaksud.

Jangan lupa vote, komen, share untuk meramaikan cerita ini seperti awal perilisan 4 tahun lalu😭🙏🏻.

Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang