Arfan diam-diam keluar rumah lewat pintu rahasia di kamarnya. Pria itu tak banyak membawa barang. Beberapa pakaian, tabungan senilai 10 juta, dan sebuah berkas saham Mahesa group. Sebenarnya, ia tak ingin membawanya. Namun, saham yang sudah menjadi miliknya ini sangat penting untuk rencananya.
"Sementara ini saja kubawa karena suatu saat aku kembali, aku akan merampok ayah," monolog Arfan sembari mengemasi barang-barangnya.
Setelah dirasa sudah siap, tiba-tiba ponselnya memunculkan notifikasi dari sahabatnya. Mau tak mau, ia mengeceknya. Dahinya berkerut karena Dekka dan Joshua memonjokkannya.
Arfan membaca pesan tersebut tanpa berniat membalasnya. Disimpan ponselnya ke dalam tas, ia langsung ke rak bukunya. Salah satu buku digeser ke kanan membuat rak bergeser. Sebuah jalan rahasia menuju keluar rumah, Arfan sesaat menoleh dan melihat kamarnya 'tuk terakhir kalinya.
"Selamat tinggal, neraka." Arfan pun memasuki jalan rahasia tersebut dan menghilang tanpa jejak. Guntur bergemuruh disertai kilatan petir di langit menandakan malam ini akan hujan deras.
***
Anisa menatap layar ponselnya tak percaya. Sebuah pesan misterius dengan foto Dekka dan Rosa bersama dengan mesra. Anisa berusaha untuk tak percaya, tetapi si pengirim pesan memiliki bukti nyata.
"Hidupku hancur," lirih Anisa sambil mengusap perutnya. Tatapannya nanar, ia ingin mati. Akan tetapi, ia sendiri takut mati. Kenapa ini terjadi padanya? Kenapa harus Arfan? Anisa tak mencintainya, tetapi takdir mempermainkannya.
Tangis yang tak dapat ia bendung lagi pun tumpah dengan perasaan yang bahkan Anisa tidak mengerti. Ia ingin keluar, tetapi tidak ada seorang pun yang akan membantunya. Bisakah ia berharap Arfan akan datang? Mau bagaimanapun, pria itu adalah ayah dari anak yang sedang ia kandung.
"Arfan, cepatlah." Kesadaran Anisa perlahan hilang lalu ia ambruk di lantai yang dingin. Hanya dalam seminggu, ia dikurung dalam gudang membuat tubuhnya menjadi sangat kurus.
***
Arfan dikejar oleh sekelompok asing dengan senjata lengkap. Sungguh sial nasibnya malah dikejar red blood di tengah guyuran hujan lebat. Ia sudah kehabisan peluru dan hanya memodalkan kemampuan bela diri. Akan tetapi, satu lawan sepuluh? Yang benar saja. Arfan sudah menumbangkan lima dari mereka ketika keluar dari rumah. Sekarang, ia menuju rumah Anisa malah dikejar begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby
RomanceTerjerat pernikahan di usia muda karena hamil?! Anisa dijebak oleh orang asing bahkan karena malam bergairah yang ia habiskan bersama putra Mahesa, Arfan dalam semalam nasib Anisa kacau. Keluarga Anisa yang mengetahui fakta tersebut mengurungnya dal...