Selang beberapa menit setelah Shasa duduk manis sambil melihat pemandangan lewat jendela pesawat tanpa Shasa sadari Abhi Sudah duduk di sampingnya. Tapi masih ada selang bangku kosong di antara mereka karena kebetulan tidak ada penumpang lagi.
"Mbak, maaf bolehkah bertukar tempat duduk" Kata Abhi pada wanita yang sebelumnya duduk di sebelah Shasa." saya mau duduk dekat adik saya, kebetulan dia sedang marah jadi ambil tempat berbeda dengan saya" lanjut Abi modus agar bisa duduk dan berkenal dengan Shasa.
" silakan, mas" kata wanita itu sambil melirik Shasa yang masih asyik menatap keluar jendela.
" terima kasih mbak " ujar Abhi sambil tersenyum tipis.
Akhir Abhi duduk di samping Shasa. " Apa yang sudah aku lakukan? Kenapa aku tidak bisa menahan untuk berdekatan dan mengenalnya?" Batin Abhi berkecambuk antara sadar kalau dia sedang bermain api.
Saat itu antara logika dan hatinya Abhi tidak sama, logika berbicara kalau diharus menjauhi Shasa tapi hatinya sudah benar-benar terpaut dengan Shasa. Mungkin saat ini dia hanya tertarik karena wajah cantik Shasa.
Dengan tekad bulat, Abhipun memulai modusnya dengan segala kata-kata manis dan berani malah lebih romantis kepada istrinya. Saat ini Abhi seperti Abg yang baru jatuh cinta senyum manis selalu menghiasi wajah tampannya sangat jarang dia lakukan apalagi pada orang yang baru dikenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Ketiga ( TAMAT)
Fantasy" Ay maukah kamu menikah dengan mas? "Kata Abhi menatap lekat-lekat wajah cantik ay. " ay mau mas, tapi...? " jawab ay sedih " Tapi kenapa sepertinya kamu tidak senang dengan lamaran mas" kata Abhi bingung " Ay mau asalkan mbak Rita y...