Perpisahan

739 34 1
                                    

     Selama di pesawat sebelum landing, Shasa dan Abhi terus bercerita tentang kehidupan pribadi masing-masing.

      Biasanya Shasa terbuka hanya pada sahabatnya. Begitu juga dengan Abhi yang menceritakan semuanya tanpa menutupi. Karena Abhi berharap ke depannya lebih dekat lagi dengan Shasa.

     Hal itu berbanding terbalik dengan Shasa, dia berharap ini pertemuan terakhir mereka karena Shasa tidak mau menyakiti hati Rita, istri Abhi. Shasa tidak mau jadi pelakor. Namun hatinya mengingkari logikanya.

     " ternyata kamu seorang mahasiswi , mas pikir kamu masih SMA" ujar Abhi sambil menatap Shasa.

      " Ya mas, saya mahasiswi semester 6 dan sudah berusia 20 tahun" ujar Shasa menjawab pertanyaan Abhi.

     Setelah pesawat landing dan tinggal mengambil barang Shasa ke toilet, dia pikir Abhi tidak mungkin menungguny. Ternyata Shasa salah Abhi tetap setia menunggu Shasa di depan toilet untuk mengambil barang-barangnya.

     " eh mas,  kenapa masih di sini dan belum ambil barangnya? Saya pikir mas sudah pulang ke tempat kerja" ujar Shasa kaget.

     Shasa pikir abhi sudah pulang karena dari bandara tempat kerja Abhi masih 6 jam perjalanan. Abhi menunggu Shasa karena ingin minta no WA Shasa agar dia mudah berkomunikasi dengan Shasa.

     "Shasa,  mas minta no WA kamu? Pinta Abhi sambil menyerahkan HP ny kepada Shasa.

     " maaf mas, silakan di ketik dan simpan sendiri ya. Shasa tidak mengerti pakai HP bagus ini HP Shasa  sudah jadul, he...he...he... " ujar Shasa sambil terkekeh kecil dan wajah merona karena malu.

      Abhi pun mengetik no WA yang di sebutkan Shasa dan menyerahkan kartu nama. Abhi memberitahu Shasa kalau nanti dia tugas ke kota ini di akan menghubungi Shasa.

     Saya cukup kaget setelah tahu instansi tempat Abhi bekerja dan jabatannya. Sambil tersenyum untuk menyembunyikan keterkejutannya Shasa langsung menyimpan kartu nama Abhi ke dalam tasnya.

     " sudah ya mas, Shasa keluar duluan untuk menemui ayah dan om takut mereka sudah kelamaan menunggu" Ujar Shasa sambil akan berlalu dari Abhi.
    
     Tapi tiba-tiba Abhi menarik lengan tangan Shasa dan menjulurkan tangan. Shasa mengerti kalau Abhi menyuruh Shasa mencium punggung tangannya. Tanpa ragu Shasa melakukannya karena menurut Shasa Abhi lebih tua darinya.
      Shasa melambaikan tangan singkat ke Abhi dan pergi berlalu. Setelah perpisahan mereka, Abhi terus menatap punggung Shasa sampai menghilang. Abhi berharap Shasa mau menemuinya saat dia ke kota ini. Karena Abhi dapat menilai Shasa gadis yang baik.

     Abhi yakin, Shasa mengerti apa yang dia lakukan selama perjalanan singkat 1,5 jam di pesawat. Kalau biasanya gadis lain akan langsung kecentilan tapi berbeda dengan Shasa biarpun dia manja tapi Shasa tetap membatasi kedekatan mereka. Abhi sadar hal itu Shasa lakukan karena Abhi sudah berkeluarga dan mempunyai anak.

     Abhi tahu karena Shasa sudah menceritakan hampir semua kisah hidupnya. Termasuk dia yang baru putus dari kekasih yang baru dipacari 3 bulan. Walaupun baru bertemu sekali dengan Shasa, Abhi sudah merasakan debaran jantung yang tidak menentu saat berdekatan dengan Shasa.
     
      Abhi bertekad untuk terus mendekati Shasa. Abhi sangat tahu kalau ini salah tapi Abhi tidak perduli. Dia menyerahkan semua kepada takdirnya bersama Shasa. Abhi berencana akan menelpon Shasa saat sudah ada dalam kendaraan.

Orang Ketiga ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang