Suasana di kursi Abhi dan Shasa kembali tenang belum ada yang berani memulai percakapan. Shasa sedang asyik membaca majalah yang ada di selipan belakang kursi di depannya.
" Bagus kutek kamu " kata Abi memulai percakapan
" Kutek??? Saya tidak pernah pakai kutek om" Kata Shasa
" Haaah....Lagi-lagi dia memanggilku om " gumam Abhi dalam hati sambil menarik nafas kasar.
" Maaf om, ini yang saya pakai bukan kutek tapi pacar instan. " jelas Shasa sambil mengambil dan menunjukan pacar pasta dari dalam tasnya ke Abi. Shasa sengaja menaruh pacar instans di tas untuk di pakai di pesawat tapi karena asyik memandang keluar jendela dia lupa memakainya.
" Oh begitu, bolehkah saya memintanya. " kata Abhi modus biar bisa berdekatan dengan Shasa.
"Maaf sebelumnya om kalo laki-laki tidak diperbolehkan menggunakannya kecuali untuk mengobati luka?" Lanjut Shasa sambil merapatkan kedua tangan.
" sekali lagi kamu panggil saya om, saya cium bibirmu itu" kata Abhi sambil menatap tajam Shasa seolah-olah ingin menerkamnya.
" Om kan emang udah tua selisih umur kita 10 tahun. Kita baru kenal jadi saya harus manggil anda apa dong? " tanya Shasa polos.
" menurut kamu panggilan apa yang cocok untuk saya?
" Saya panggil Mas Abhi saja ya" kata Shasa singkat.
" Sha, boleh tidak mas minta pakaikan pacarnya?
" Hmmm.... gimana mas? Tanya Shasa kepada Abhi agar mau mengulang pertanyaanya.
" ini loh Sha, Mas mau kamu pakaikan pacar di tangan mas" ujar Abi mengulang apa yang dia inginkan sambil tersenyum tipis.
" Maaf, mas tentu tahu laki-laki tidak diperbolehkan memakai pacar kecuali untuk obat, memang ada tangan mas yang terluka?" Tanya Shasa sambil melihat tangan Abhi dengan teliti. Ternyata ad luka di beberapa jari Abhi.
" Haaah...... ini mas pacarnya. Mas pakai sendiri aja yang pacarnu" ujar shasa sambil menyerahkan pasta pacar.
" Tolong Pakaikan dong Sha, mas sebelumnya belum pernah pakai pacar" Bujuk Abi
" Lah belum pernah pakai kok pengen pakai? " Kata Shasa bingung
" Kamu bilang kan pacar bisa buat obat" Kata Abhi
Dengan berat hati Shasa pun memakaikan pacar ke beberapa jari Abhi. Tanpa Abhi sadari jantung Shasa berdebar lebih kencang dari biasanya baru kali ini dia berdekatan dengan jarak hanya beberapa cm dengan laki-laki. Walaupun dia pernah berpacaran tapi dalam kamus Shasa tidak ada kemesraan atau keromantisan yang lebay seperti gaya pacaran saat ini menurut pacar belum tentu jadi jodoh.
"lepas Sha tangan saya jangan digenggam terus kalo sudah selesai" Kata Abhi
" bercanda Sha, jangan marah nanti cantiknya hilang" ujar Abhi gombal
" gombal... Ingat istri dan anak di rumah. Jawab Shasa memeletkan lidahnya
" ih.... kamu lucu dan menggemaskan" lanjut Abhi mencet hidung mungil Shasa.
" Mas, Saya tahu kamu modus tapi saya salut kamu berani jujur walaupun ada gombalnya" Kata Shasa dalam hati sambil senyum-senyum.
" kenapa Shasa senyum-senyum sendiri? Tanya Abi penasaran
" tidak ada apa-apa mas? Jawab Shasa bohong.
Setelah selesai memakaikan Abi pacar, Shasa merasa mengantuk dan akhirnya tertidur. Kepala Shasa akan jatuh ke kursi kosong dan untung Abi melihat. Abi meletakan Kepala Shasa di bahunya sambil memegang pipinya untuk menahan kepala agar tidak jatuh. Tanpa Shasa sadari Abi menciumi pucuk kepalanya.
Setelah hampir sampai tujuan Shasa terbangun dan kaget kalau wajah Abi begitu dekat dengannya dan kalau sekilas di perhatikan Abhi seperti memeluk.
" mas bangun, Sha susah nafas"
Kata Shasa sambil menggoyangkan lengan Abi menggunakan tangannya yang tidak dipegang abi." kenapa sich kalau aku tidur kayak kerbau tidak sadar orang menyentuhku?" kesal Shasa dalam hati.
" ah... ya Sha, terima kasih sudah bangunkan mas dan maaf kalo mas pegang tangan dan pipi kamu soalny tapi kamu tidur pulas banget dan hampir jatuh ke kursi kosong itu. Kata Abi menjelaskan panjang lebar.
" oh begitu ya.... terima kasih mas. Kata Shasa kesal dan malu karena gaya tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Ketiga ( TAMAT)
Fantasi" Ay maukah kamu menikah dengan mas? "Kata Abhi menatap lekat-lekat wajah cantik ay. " ay mau mas, tapi...? " jawab ay sedih " Tapi kenapa sepertinya kamu tidak senang dengan lamaran mas" kata Abhi bingung " Ay mau asalkan mbak Rita y...