Di Kantin Kampus
" Shasa, mulai hari ini HP jangan pernah dimatikan, cukup kamu silent tapi jangan lupa digetarin biar dengar saat ada yang telpon atau kirim pesan kamu tahu." Kata Tiara tiba-tiba sebelum duduk di bangku.
" memang kenapa? Tanya Shasa sambil mengerutkan dahinya
" Tadi dokter cintamu telpon aku?
" dokter cinta?
" Ya.... mas Abhimu, dia tanya kenapa HP kamu tidak aktif? Dia keliatan khawatir sama kamu. Sepertinya dia bener-bener mencintaimu ay. " Kata Tiara sambil mengedipkan mata menggoda dan menjelaskan panjang lebar.
" dia bukan dokter cintaku, tapi dia pangeran cintaku say....
" ets dah anak ni malah lebih bucin....
" waduh.... aku sampai lupa mengaktifkan Hp. " kata Shasa sambil menepok jidatnya
" berhenti Tiara yang meledekku, panggilan ay khusus mas Abhi aj" kata Shasa dengan pipi merona
"Cieee..... sampai merona begitu" kata Tiara masih menggoda Shasa
" Seperti apa dia coba kenalin, kenapa no HP aku yang kamu kasih sama mas Abhi" kata Tiara minta penjelasan
" entahlah aku susah mengungkapkan seperti apa dia karena aku tidak begitu memperhatikan. Nanti saat bertemu aku akan meneliti semuanya. Aku hanya merasa nyaman dan bahagia saat bersamanya. Kata Shasa menjabarkan isi hati tentang abi
Shasa bukan tipikal gadis yang melihat pria dari wajah apalagi harta. Kalau dia melihat keduanya tentu lebih banyak pria yang lebih segalanya dari Abi dan yang paling penting masih single.
Pernah Shasa dekat kata bahasa gaulnya gebetan orangnya jauh dari kata ganteng dan kaya tapi pria itu pintar dan Shasa merasa nyaman dengannya. Pulang dan pergi kuliah selalu bersama teman-teman saya menjuluki mereka beauty and beast tapi Shasa tidak perduli karena bagi Shasa kenyaman dan komunikasi yang nyambung itu lebih penting tapi hal itu tidak berlangsung lama karena ternyata cowok itu playboy cap kapak....ha....ha....ha.
" selalu seperti itu kamu Shasa, jangan bilang kamu suka sama matanya. " tanya Tiara penasaran
Shasa hanya menganggukkan kepalanya. " seandainya kamu tahu dia sudah punya istri dan 2 anak, pasti kamu bilang aku gila."Batinnya Shasa.
" Haaah.... terserah kamu Shasa yang penting kamu bahagia dan dia masih single. Lanjut Tiara
" ya..... kata Shasa sambil menelan keras salivanya karena perkataan SINGLE.
" Halo.... mas, maaf tadi ay lagi ngajar ini udah di kampus. " kata Shasa menelpon sambil berbisik karena malu bilang ay.
" iya tidak apa-apa ay, mas hanya khawatir dan merindukanmu. " kata abhi yang sukses buat ay tersenyum dan tersipu malu.
" iya ay juga.... kata ay
" iya apa ay..... goda Abi
" berhenti mas yang godain ay, di sini banyak orang. " kata ay sewot
" ha....ha....ha.... " kata Abi tertawa terbahak-bahak karena dengar suara dan membayangkan wajah ay yang merona merah karena malu.
" sudah mas, ay mau masuk kelas dulu ya" kata ay kesel
" maaf ay jangan marah, mas gemes dengar suara kamu sayang. I love you... kata abi
" My too mas..... jangan protes atau nanti sore kita tidak jadi ketemu. Ancam ay yang sukses buat abi berhenti tertawa.
" Jangan begitu sayang mas cuma bercanda, ya sudah kamu kuliah yang rajin ya ay. Muach.... lanjut abhi
" ya mas ..... kata ay sambil mematikan HP
Setelah setengah jam Abhi menelpon Shasa kembali mengikuti kuliah yang akan berakhir jam lima sore nanti dengan perasaan tak sabar dan jantung yang detak tak karuan karena memikirkan pertemuannya dengan Abhi membuat Shasa tidak konsentrasi saat mengikuti perkuliahan. Untungnya mata kuliah hari ini ini tidak ada diskusi kalau tidak bisa-bisa dia sudah ketahuan melamun dengan oleh dosennya. Hanya Rere yang menyadari Shasa yang terus melamun sambil kadang geleng-geleng kepala dan senyam senyum ga jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Ketiga ( TAMAT)
Fantasy" Ay maukah kamu menikah dengan mas? "Kata Abhi menatap lekat-lekat wajah cantik ay. " ay mau mas, tapi...? " jawab ay sedih " Tapi kenapa sepertinya kamu tidak senang dengan lamaran mas" kata Abhi bingung " Ay mau asalkan mbak Rita y...