part 5

10.7K 587 23
                                    

Happy reading:)





Dari arah pintu kantin terdapat seorang laki laki tampan dengan seorang gadis di sampingnya. Gadis itu memegang lengan laki laki itu dan laki laki itu tampak tidak risih dengan gadis disampingnya.  Banyak bisikan bisikan yang terdengar di telinga mereka namun Mereka sepertinya hanya acuh.

Dari tengah kantin terdapat 5 orang yang melihat itu namun hanya 1 orang yang menatap sendu ke arah laki laki itu dan gadis disampingnya.

" van kita duduk dimana? Kantinnya penuh" ucap seorang gadis di samping laki laki itu sambil melihat sekitar kantin.

" kita gabung sama dara aja ya nya" jawab revan.  Yapss laki laki itu adalah revan dan gadis disampingnya adalah si ular vanya. 

Vanya mengangguk dan tersenyum miring tanpa diketahui oleh revan.
Kemudian mereka berjalan ke arah meja yang diduduki oleh dara dkk.  Banyak bisikan kembali terdengar di penjuru kantin.

Uhh revan ganteng banget..

Itu si vanya ngapain sihh..  kecentilan banget

Ya elahh udah tau pacar orang,  masih aja di pepet

Iya mentang mentang sahabatnya revan, se enaknya aja deketin pacar orang..

Padahal mahh kemana mana juga cantikan dara

Iya lahh dara kan princessnya AHS..

Lebih cocok revan sama dara daripada sama vanya

Make up nya aja tebel nya minta di sikat pake sikat cuci..

Begitulah bisikan bisikan yang ditujukan kepada mereka. Vanya sedari tadi menahan emosinya, sedangkan revan tak menanggapi ucapan ucapan mereka.

"knp sih dara terus yang dipuji,  liat aja gw bakal rebut revan dari lo" batin vanya sambil tersenyum licik.  ( dasar anaconda amazonn).

Mereka berdua terus berjalan menuju meja dara dkk.  Sedangkan dimeja dara..

" itu anaconda kecentilan banget sihh.. Enek gw liat nya" ucap ella yang sedari tadi memperhatikan revan dan vanya yang berjalan menuju ke meja mereka.

" kayak gak tau aja lo,  dia kan monyet yang lepas dari kebun binatang dan nyasar kesini " ucapan reina sontak membuat mereka semua tertawa kecuali dara yang hanya diam melamun.

" udah udah mereka lagi jalan kesini" ucap arkan menengahi Reina dan ella yang sedari tadi terus menggerutu tidak jelas tentang revan dan vanya.
Saat revan dan vanya sudah berada di depan meja mereka sontak ella membuka suara

" ehh revan..lo ngapain bawa anak monyet kesini? " tanya ella sambil menatap sinis vanya.
Ucapan ella sontak membuat rafa,  arkan dan reina menahan tawa mereka agar tidak pecah.

" itu mah bukan anak monyet el" sahut reina.

" terus apa dong? " tanya ella

" anaconda amazon" jawab reina sedikit keras
Kini tawa mereka sudah tidak bisa di bendung lagi.. Semua orang yang mendengar ucapan reina tertawa keras kecuali dara, revan dan vanya. Dara hanya tersenyum tipis menatap sahabatnya itu, revan yang menatap mereka datar dan vanya yang menahan amarah dalam hatinya.

" lo bisa gak sihh jangan ngomongin vanya hah?! " sarkas revan yang sudah tidak bisa menahan emosinya.

" gak bisa" ucap ella dan reina bersamaan.  Mereka kembali manahan tawa yang hampir pecah itu.

" udah van aku gk papa kok"ucap vanya sambil memperlihatkan wajah sok tersiksanya. Wajah yang ingin sekali ella dan reina cakar..

" drama queen" ucap ella, reina, rafa dan arkan pelan namun masih bisa didengar oleh mereka.
Revan yang ingin membalas ucapan mereka harus terhenti karena perkataan seseorang.

" kalian kalo mau duduk ya duduk aja.. Ngapain ribet banget sihh kalo emng gak ngerasa ya udah jangan dibales.. Terlalu pencitraan jadi orang itu gak baik.. Kalo pengen jadi pusat perhatian sana ke lapangan atau aula.  Ini kantin tempat makan bukan jadi tempat adu debat!!" ucap dara yang dari tadi diam. Dan sekarang mengeluarkan kata katanya.

Revan yang mendengar ucapan dara langsung terdiam dan menatap dara datar. Dan dara juga menatap revan datar namun terdapat luka yang sangat dalam di dalam hatinya.

Kemudian revan duduk dengan vanya di sampingnya.  Revan memesankan makanan untuk vanya dan untuk dirinya.  Setelah makanan sampai mereka makan dengan revan yang menyuapi vanya ( uhh sungguh manja). Kegiatan mereka tak luput dari perhatian mereka yang semeja dengan revan,  dan dara yang hanya bisa diam menyaksikan semua itu.  Hatinya sakit bahkan sangat sakit namun dia harus kuat dia tidak ingin terlihat lemah. Ella yang sudah tidak tahan kembali bersuara..

" gak punya hati banget jadi orang.. Suap suapan di depan tunangannya sendiri.. Huh!! " ucap ella sengaja menyindir revan dan menatap mereka dengan tatapan sinis.

" udah lah el namanya juga cowok,  gak cukup kalo dapet 1 cewek pengennya mahh lebih terosss" sahut reina sambil sedikit berteriak. 

" gw heran sihh kok ada ya cowok yang udah dikasi bidadari tapi milihnya yang keturunan mak lampir" ucap ella sengaja dikeraskan.












----------------------------

I Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang