part 14

7.2K 346 2
                                    

Happy reading:)

Dara berjalan setelah turun dari taksi yg dia tumpangi. Kini dia sudah berada di sebuah bangunan putih dengan bnyak orang berlalu lalang,  dara menghembuskan nafas lelahnya. 
Dia berjalan menuju tempat resepsionis rumah sakit.  Yapss saat ini dara sedang berada di rumah sakit milik keluarganya sendiri.  Dia menghampiri pegawai resepsionis tersebut.

" permisi mbak, saya mau tanya dokter raka ada ya? " tanya dara kepada resepsionis perempuan itu.

" ada nona silahkan langsung saja ke ruangannya" ucap resepsionis tersebut sambil tersenyum

" ouh gitu, ya udah makasi ya mbak" balas dara dan tersenyum pula.

Kemudian dara berjalan menuju sebuah ruangan yg terdapat seseorang yg sedang ia cari.
Dara mengetuk pintu ruangan tersebut,  setelah mendapat jawaban dari dalam ruangan dara langsung memasuki ruangan dokter tersebut

" dara" ucap seorang pria yg sekiranya ber umur 20 thunan itu menyapa dara saat dara sudah memasuki ruangan tersebut.

" sore kk" sapa dara dengan memanggil pria itu dengan sebutan kk.

" duduk dlu ada yg mau kk omongin sama kmu" ucap pria itu yg bernama raka. 

Dokter raka adalah salah satu dokter dirumah sakit keluarga dara yg masih muda karena diumurnya yg masih 20 tahun dokter raka sudah mendapat gelar dokter karena dia mengikuti kelas akselerasi. Dan raka sudah dianggap seperti kk oleh dara karena mereka sudah sling mengenal cukup lama.

" ada perkembangan apa kk? " tanya dara setelah duduk dihadapan raka.
Terlihat raka menghembuskan nafas panjang dan menatap dara yg ada didepannya.

" kamu tau kan, kk pernah bilang apa sama kamu?  Apa kamu udah membuat keputusan dengan apa yg pernah kk bilang? " tanya raka kepada dara.

" sampe kapan dara bertahan? " tanya dara tanpa mau menjawab pertanyaan yg dilontarkan oleh raka.

" jangan alihkan omongan kk dara,  ini demi kesembuhan kmu ra. Kk gk mau kehilangan kmu, kmu udh kk anggep seperti adik kk sendiri jadi kk mohon dengerin kk, turutin apa yg pernah kk bilang. " balas raka

" dara tau dara gk akan bisa bertahan lama kk,  kk tau kan leukimia sangat sulit untuk disembuhkan dan banyak dari penderita kanker yg berakhir meninggal. cuman sedikit kemungkinan kalo dara bisa sembuh dari penyakit ini"

" gk ada yg gk mungkin di dunia ini ra,  kk yakin kmu kuat dan kamu psti bisa lewatin semua ini. Kamu cuman perlu ikutin kemoterapi itu ra.  Kk berharap banyak kalo kmu pasti bisa sembuh" ucap raka menatap serius dara.

" kemoterapi hanya memperlambat sel kankernya gk bisa untuk menyembuhkan kk,  dan percuma juga dara lakuin kemoterapi klo ujung ujungnya kanker itu gk bisa ilang dari tubuh dara.  " balas dara sambil menghembuskan nafasnya kemudian melanjutkan ucapannya " dan dara gk mau kalo orang yg ada disekitar dara sampek tau tentang penyakit dara karena efek dari kemo Itu. " lanjutnya

" ella dan reina udah tau kalo dara menderita leukimia tapi mereka gk tau kanker yg dara derita udah smpe stadium apa,  dan dara gk mau buat mereka khawatir lagi.  " ucap dara dengan raut wajah sedih nya.

" huhhh.. Kk harap kamu pikirin tentang hal ini lagi.  Ini demi kesembuhan kamu,  kanker kamu udah memasuki stadium akhir ra,  apa kamu gk mau sembuh dan bisa kumpul sama orang orang yg sayang sama kamu" ucap raka

" dara pengn banget sembuh kk,  tapi dara juga gk mau mama,  papa,  dan orang orang yg dara sayang tau soal ini. Dara gk siap kalo harus liat mereka sedih dengan kondisi dara.  Dara bakal ikutin takdir tuhan dara cuman mau untuk saat ini dara bisa ngabisin waktu sama mereka semua dan bisa liat mereka bahagia tanpa ngerasa sedih kalo suatu saat nanti dara harus pergi ninggalin mereka" lirih dara, dan saat itu juga air matanya turun membasahi pipinya.

Raka yg melihat itu juga ikut sedih dengan kondisi dara yg semakin hari semakin mengkhawatirkan.  Dara begitu rapuh,  banyak masalah yg singgah didalam hidupnya dan pada saat semua sudah mulai membaik dia harus menerima kenyataan bahwa suatu saat nanti dia harus meninggalkan orang orang yg dia sayangi untuk selama lamanya. 

" kk yakin kamu kuat,  kk akan kasi obat lagi untuk kamu supaya sakit yg kmu rasain sedikit berkurang.  Semoga itu bisa membantu kamu" ucap raka. 

" makasi ya kk udah mau ngerawat dara,  dan dara minta tolong sama kk jngan smpe mama sma papa tau tentang ini.  Dara belum siap klo smpe mereka tau kondisi dara. " ucap dara

" kk akan usahain buat jga rahasia ini,  tapi kamu harus janji kalo kmu pasti sembuh" Dara hanya membalas dengan senyuman.

" kalo gitu dara pamit ya kk" pamit dara kepada raka

" y udah kalo gitu kmu hati hati ya"

Dara hanya mengangguk kemudian berjalan keluar dari ruangan itu.  Dara berjalan di lorong rumah sakit tak jarang para dokter dan suster yg lewat menyapa dara dan hanya dibalas dengan senyuman oleh dara.
Saat sudah berada di depan rumah sakit dara menghentikan langkahnya karena dering dari ponselnya.  Dara kemudian mengecek ponselnya dan melihat nama yg tertera di layar ponsel tak lama dari itu dara mengangkat panggilan tersebut.

" halo ra" sapa seorang laki laki dari sebrang sana

"halo van knp? " tanya dara. Yg menelpon dara adalah revan

" kamu dimna?  Bunda nanyain kmu,  kan aku udah bilang untuk hari ini dan bbrpa hari kedepan kamu nginep dirumah aku. "

" aku lagi dijalan,  ini aku mau kerumah kamu.  Bilang sama bunda aku baik baik aja kok"

"y udah klo gitu kamu hati hati ya,  klo ada apa apa kabarin aku.  Aku sama bunda tungguin kamu di rumah"

" iya klo gitu aku tutup dulu telfonnya ya "

" iya byee"

Tutt..

Dara kemudian menutup panggilan tersebut dan melanjutkan jalannya untuk mencari taksi. 




--------------------------------------------------

I Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang