part 24

5.4K 249 0
                                    

Happy reading:)

"knp? " tanya pria disampingnya.

Dara dkk pun bangkit dari duduknya,  kemudian berdiri tepat dihadapan kedua laki laki itu.

" kalian ngapain disini? " bukannya menjawab pertanyaan, reina malah bertanya kembali.

" kalian belum jawab pertanyaan gw!  Dara sakit apa?! " tanya pria yg berwajah datar dengan nada tegasnya. 

Reina dan ella hanya diam sambil sedikit menunduk,  sedangkan dara bingung harus menjawab apa. 

"arkan sama rafa ngapain sihh bisa disini?! " ucap reina dan ella dalam hati.

"huhh gw harus jwb apa?!  Jangan sampe mereka tau tuhan!! " ucap dara dalam hati.

Rafa??

Arkan??

Yapp!  Kedua laki laki itu adalah sahabat dari revan dan juga dara dkk,  siapa lagi kalo bukan arkan dan juga rafa.  Namun yang berwajah datar adalah arkan. 

" jangan diem aja!  Gw tanya. Dara sakit apa?! " tanya arkan lagi nun kini dengan penekanan di tiga kata terakhir.

" dara gk sakit apa apa kok" dengan segala keberaniannya ella menjawab pertanyaan yang sedari tadi dilontarkan oleh arkan. 

" iyaa bener.  Dara gk sakit apa apa kok.  Kalian salah denger pasti" sambung reina sambil tersenyum tidak jelas

Arkan dan rafa memicingkan matanya kepada mereka bertiga. Sepertinya mereka tidak percaya dengan jawaban yang diberikan oleh ella dan reina.

" jangan boong!  Gw denger semuanya!!" balas arkan tegas.

" lagian kita juga gk mungkin salah denger,  orang kita jelas jelas denger kalo lo berdua nyuruh dara buat semangat biar sembuh dan lo berdua gk mau kehilangan dara.  Gw yakin pasti ada yg kalian sembunyiin?! " sambung rafa sambil menatap mereka curiga.

"rafa kamprett!! " umpat dara dkk dalam hati.

"gk usah boong!!  Bilang sama gw dara sakit apa?! " tanya arkan lagi.

Ketiganya kini hanya diam tanpa menjawab.  Hal itu membuat arkan membuang nafas kasar.

" ra! " panggil arkan kepada dara.
Dara kemudian berlaih menatap arkan.

" jwab pertanyaan gw dengan jujur!  Lo sakit apa? " tanya arkan serius.

Dara hanya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya pelan " gw gk sakit apa apa.  Gw sehat kok.  Mungkin tadi kalian salah denger. " ucap dara meyakinkan arkan.

Arkan menghela nafas panjang.  Susah membuat dara menjawab pertanyaan nya dengan jujur saat ini.  Mungkin arkan harus mencari taunya sendiri. Sedangkan rafa hanya diam memperhatikan interaksi mereka.

" oke!  Gw gk nanya lagi.  Tapi bukan berarti gw percaya gitu aja.  Gw gk akan anggep ini selesai gw bakal cari tau sendiri!" ucap arkan final.

Reina, dara dan juga ella yg mendengar itu bernafas lega, setidaknya saat ini mereka selamat dari introgasi yg akan berkepanjangan itu.

"huhh.. Setidaknya kali ini gw selamet.  Tapi gw yakin arkan gk bakal anggep ini selesai.  Dia bakal cari tau tentang ini. Semoga aja dia gk dapet informasi apa apa" batin dara

Setelah agak lama terdiam akhirnya reina memecah keheningan dan ketegangan itu.

" kalian ngapain kesini? " tanya ella kepada arkan dan juga rafa yang masih tetap berdiri dihadapan mereka bertiga.

Arkan dan rafa kompak menepuk jidat mereka yang membuat dara dkk bingung.

" yaampun gara gara tadi kita jadi lupa tujuan kita" ucap rafa.

" mau apa? " tanya dara.

" duduk dulu dong baru kita jelasin,  kaki gw udah mau berpindah tempat ini" balas rafa.

Mereka yg mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya. Sungguh mereka bingung knp bisa mereka mendapat sahabat bentukan seperti rafa.

" ya udah iyaa. Ayo duduk di sofa! " suruh dara dan berjalan lebih dulu kearah sofa diruangan itu. 

Saat mereka berlima sudah duduk, dara kembali bertanya.

" mau apa? " tanya dara lagi.

Arkan dan rafa saling pandang seperti mengisyaratkan sesuatu.

" ini tentang revan sama vanya" ucap arkan serius.

Deg!

" firasat gw gk enak" batin dara

Dara yg mendengar itu mengernyitkan alisnya pertanda dia bingung dengan ucapan arkan.

" maksud lo? " tanya dara.

" oke. Jadi gini.....


























-------------------------------

I Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang