part 19

6.3K 312 0
                                    

Happy reading:)

Sinar matahari pagi sudah menampakkan cahayanya yang sangat indah. Sinar tersebut memantulkan cahayanya pada seorang gadis cantik yang sedang berkelana di alam mimpinya.  Gadis tersebut selertinya tidak terusik danasih asik tertidur di pulau kapuknya itu.

Seorang wanita paruh baya yg masih terlihat cantik memasuki kamar yang ditempati gadis tersebut.  Wanita itu tersenyum sambil menghampiri gadis tersebut.  Wanjta itu mengelus lembut rambut sang gadis yang masih saja terlelap.

" sayang,  ayo bangun.  Ini udah pagi kamu kan mau sekolah" ucap wanita itu. 

Merasa terusik,  gadis itu pun menggeliat sambil mengucek kedua matanya.

" ayo dong bangun,  abis itu mandi.  Nanti turun,  kita sarapan" ucap wanita itu lagi

" iya bunda,  dara udah bangun kok. " ucap dara yang sudah terduduk diatas kasurnya itu. 

Eva hanya tersenyum melihat sifat dara,  dara memang apa adanya. Tak heran hampir semua orang menyukai dara.

" ya udah bunda mau bangunin revan.  Kamu jangan tidur lagi oke. " ucap eva sambil mengelur kepala dara dan berjalan keluar meninggalkan dara. 

Setelah melihat eva keluar dara kemudian bangkit dan berjalan menuju kamar mandi dan bersiap siap untuk pergi ke sekolah tercintahh.

Sedangkan eva sudah berada di kamar putra satu satunya itu.  Siapa lagi jika bukam laki laki tampan yg bernama revan.

Eva berkacak pinggang melihat revan yang masih juga bergelung dengan selimutnya.  Seperti tidak menghiraukan hari yang sudah mulai siang.

" van.. Bangun!! " ucap eva sedikit kencang.  Revan masih juga belum bangun membuat eva geram melihat putranya.

" REVAN!!!! " teriak eva membuat revan terperanjat kaget dan langsung terjatuh dari kasurnya. 

Bugg

"aaww" ringis revan yang sudah sepenuhnya sadar.

" bunda apa apaan sihh,  mau nyiksa revan ya?  Anak sendiri juga" gerutu revan yang sudah melihat bundanya yang tengah berdiri didepannya sambil berkacak pinggang.

" salah sendiri,  siapa suruh dibangunin gk bangun bangun" balas eva.

" ya kan bisa banguninya dengan cara yang lembut, kek misalnya revan ganteng,  bangun dong. Kamu kan sekolah " ucap revan dengan nada alaynya yang membuat eva menatap aneh putranya itu.  Bisa bisanya dia mempunya anak seperti ini. Pikirnya

" ehh!  Bunda itu udah bangunin kamu baik baik ya,  kamu aja yang susah dibangunin"

Saat revan ingin menjawab eva lebih dulu memotong ucapannya.

" udah!  Jangan banyak omong.  Sekarang mandi,  abis itu turun buat sarapan.  Kamu gk mau sekolah?  Dara udah bangun dari tadi" ucap bundanya itu dan langsung pergi meninggalkan revan yang masih terbengong.

" anjirr!  Gw lupa.  Aduh ini udah jm berapa lagi. Tau ahh" ucap revan kepada dirinya sendiri dan langsung ngacir pergi ke kamar mandi untuk bersiap siap.
.
.
.

Dara sudah selesai bersiap dengan seragam pas body nya dan juga rambut ombre yang sengaja ia gerai.  Memoles bibirnya dengan lip bam yang menambah kesan cantiknya walaulun tidak memakai bedak karena kulit dara sudah putih bersih tanpa adanya kekurangan. 

Setelah selesai bersiap dara kemudian keluar dari kamarnya dan turun kebawah untuk sarapan bersama.

Dibawah sudah ada rehan dan juga eva yang sudah duduk di kursi yang ada di meja makan.  Namun tidak ada vanya dan juga revan membuat dara bingung. 

Dara berjalan menghampiri kedua orang itu dan menyapa mereka berdua.

" pagi bunda,  pagi ayah" ucap dara dengan ceria tak lupa senyum manis yang senantiasa menghiasi wajahnya.

Eva dan rehan yang melihat dara kemudian membalas sapaannya.

" pagi juga sayang" balas mereka bersamaan tak lupa juga sambil tersenyum.  Dara hanya mengangguk dan langsung duduk di kursi yang sama dengan kemarin,  yg ia duduki.

" revan sama vanya kemana bun? " tanya dara kepada eva.

" vanya udah pulang dari tadi subuh,  soalnya katanya dia gk bawa seragam sekolah.  Jadi dia udah pulang.  " balas eva sambil mengolesi roti dengan selai yang sudah ada.

" oooo,  kalo revan?"  tanya dari lagi.

" kalo revan-" ucapan eva terpotong karena seseorang sudah menyahuti dari belakang.

" aku disini. Knp?  Kangen ya? " tanya revan yang sudah duduk disamping dara.

" ihh,  ge er banget.  Aku cuman nanya ya,  siapa tau kamu udah di buang ke kutub utara sama bunda" balas dara sambil memutar bola matanya malas.

" enak aja.  Gk mungkin bunda ngebuang anaknya yang paling ganteng sejagat raya ini"

" dih PD banget.  Muka buriq aja bangga" balas dara dengan santainya

" buriq gini juga pacar kamu.  Lagian aku itu ganteng pakek banget.  Kalo gk ganteng gk mungkin jadii tunangannya ALEXANDARA NATHALIA ANDERSON " ucap revan dengan bangganya.

" bunda.. " rengek dara kepada eva.

" revan!  " ucap eva dan menatap tajam putranya itu.  Membuat revan nyengir tak berdosa.

" hehe,  peace bun.  Revan cuman bercanda aj kok" ucap revan.

" awas kalo sampek kamu jailin princessnya bunda, bunda penggal kepala kamu" ancam eva yang sudah duduk di depan revan.

" yahh jangan gitu dong bun. " melas revan.  Eva tidak memperdulikan revan dan langsung memakan sarapannya.

Sedangkan dara sudah memeletkan lidahnya menghadap revan.  Membuat revan gemas dengan tingkah kekasihnya itu.
"lucu banget pacar gw,  cantik lagi.  Mana bisa ada yg gantiin dara kalo kyk gini.  Aku akan selalu jaga kamu ra.  Aku janji" batin revan dan langsung melanjutkan sarapannya.
















-----------------------------------------------------------

I Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang