part 26

6.2K 246 0
                                    

Happy reading:)

"WHAT!!! " pekik reina dan ella setelah mendengar penuturan dari arkan. 

Sedangkan dara, arkan dan rafa terkejut mendengar pekikan dari dua wanita itu.  Pekikan mereka sungguh memekikkan telinga. Pikir mereka.

" astaga nagaa,  lo berdua bikin gw jantungan tau gk!  Jantung gw udah mau lompat dari tempatnya. Untung gw tahan" ucap rafa lebay.  Yg lain hanya memutar bola matanya malas.

" lebay banget lo jadi cowok! " cibir ella.
Rafa yg mendengar cibiran dari ella sontak memelototkan matanya. " lo bilang gw lebay?! Ehh anoa!  Kalo jantung gw copot emang lo mau tanggung jawab.  Itu mulut yaa pengen banget gw jahit. " ucapnya.

" ehh dugong!  Lo emang lebay. Lagian jantung loo baik baik aja kan?!  Jadi gk usah bacot jadi cowok! " balas ella.

"lo-" belum sempat rafa menjawab, perkataan nya lebih dulu dipotong oleh dara.

" udah dehh.  Lo berdua ribut mulu kalo ketemu.  Ada hal yg jauh lebih penting daripada bacotan kalian. Please serius kali ini!" ucap dara tegas. 

Mereka berdua akhirnya diam menuruti perkataan dara.

" gw yakin banget vanya gk mungkin sakit kanker.  Ini pasti ada yg gk beres" celetuk reina yg sedari tadi diam.

" gw setuju sama ucapannya reina.  Vanya itu baik baik aja, dia gk kelihatan lemes.  Terus mukanya gk pucet dan badannya gk kurusan.  Jadi gk mungkin dia kena kanker" balas dara yakin.

Arkan menatap dara aneh. " lo kok bisa tau sedetail itu tentang kanker? " tanya arkan penuh selidik.

Dara yg mendengar pertanyaan arkan menjadi gelagapan sendiri.  Apa yg harus ia katakan sekarang?.

" emm.. Yaa.. Yaa gw tau aja.  Kan emang kenyataannya gitu. Dimana mana kalo orang sakit kan lemes,  terus pucet dan kemungkinan badannya itu lebih kurus dari biasanya. " jawab dara sesikit gugup.
Arkan hanya menganggukkan kepalanya.  Namun bukan berarti dia percaya sepenuhnya. Banya sekali pertanyaan yg ada di benak arkan tentang dara.

" udah dehh. Yg harus kita pikirin sekarang itu gimana caranya nyari tau tentang sakitnya vanya.  Apa vanya bener sakit atau itu cuman settingan. Gw takutnya vanya ngelakuin itu untuk ngerusak hubungannya dara sama revan. Yaa kayak mau bikin dara jauh sama revan. " ucap rafa.  Sontak semuanya memandang ke arah rafa.

Rafa yg ditatap hanya menaikkan sebelah alisnya. " knp? " tanyanya.

" tumben otak lo lurus" ucap arkan.

" ye sii badak.  Lo pikir otak gw jalan tol?! "

" yee biasanya juga otak lo rada rada belok. " sahut arkan.

" kayak otak lo gk pernah belok aja" cibir rafa.  Arkan hanya mengdikkan bahunya acuh.

" jadi apa yg harus kita lakuin? " tanya ella.

" kita biarin aja dlu.  Kita liat dulu apa yg bakal dilakuin vanya. Kita biarin aja dlu vanya ngelakuin apapun, tapi kita juga tetep cari tau tentang ini. Gw punya firasat buruk tentang vanya" sahut dara.
Mereka semua hanya menganggukkan kepalanya pertanda mereka mengerti dan setuju dengan ucapan dara.
.
.
.
.
.

Kring kring kring

Bel pulang sudah berbunyi membuat dara dkk dan juga arkan dan rafa bergegas untuk turun kebawah dan kekelas mereka. 
Mereka berjalan di koridor sekolah. Hampir seluruh siswa sudah pulang namun ada juga beberapa yg belum.

Saat mereka akan memasuki kelas, ada seseorang yg memanggil dara.

" dara! " panggil seorang lelaki yg menghampiri mereka berlima. 

Dara kemudian membalikkan badannya termasuk yg lainnya.

" ehh ada kakak ketos ganteng. " celetuk ella tanpa malu. 

Reina langsung menyenggol lengan ella " lo malu malu ini banget sihh!  Jaga emage dong! " bisik reina kepada ella.

" knp kk? " tanya dara kepada bara. 

" gw mau ngomong soal olim" ucap bara.

" ya udah ngomong aja.  Gpp kok" balas dara.

" kita gk jadi ikut olim, soalnya udah diganti sama kelas 10. Gw udah kelas 12 jadi gk diperbolehkan.  Tapi kalo lo sihh sebenarnya bisa aja. Tapi guru guru yg lain ambil kelas 10 soalnya gk lama lagi lo juga bakal naik kelas 12" ucap bara.

Dara hanya menganggukkan kepalanya" ouhh gitu.  Ya udah bagus deh, gw juga sebenarnya males ikut gitu gituan" ucap dara sambil terkekeh. 

Bara yg melihat itu terpana. Dara sangat cantik apalagi saat tertawa.

" jaga mata! " sindir arkan.

" emang ngapain jaga mata? " tanya rafa polos. Sedangkan arkan mengumpati rafa yg sifat polosnya kumat.

" bego! " umpat arkan.

" em..yaudah kalo gitu gw dluan ya. Gw cuman mau bilang itu aja" ucap bara.

" iya. Makasi infonya kk" balas dara.

Bara hanya membalasnya dengan anggukan dan tersenyum manis. Setelah itu bara meninggalkan mereka.

" astaga!!  Senyumnya manis banget njirr" ucap ella dengan kencang.

" kerjaan lo teriak mulu!  Gk keram itu mulut?! " ucap rafa.

" suka suka gw lahh.  Mulut mulut gw. Emang ini mulut lo yg nyiptain?! " balas ella ngegas.

" gk usah ngegas juga kodok!  Gw gk budek kali"

" bidiimit! " balas ella.

Setelah perdebatan itu mereka lanjut untuk ke kelas mereka.  Saat sudah sampai didepan pintu mereka berpapasan dengan revan dan vanya.

























-----------------------------

I Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang