Pak Adi kenal Raden Kardiman Tjokrodiningrat? -Pak Hariyadi menatap Alif sejenak. Lelaki yang meski sudah mulai menapaki usia paruh baya namun gurat ketampanan di masa mudanya masih sangat ketara. Pak Hariadi sedikit menegakkan tubuhnya.
"Siapa yang tak kenal dengan pengusaha properti sukses seperti tuan Kardiman Tjokrodiningrat kan?" Pak Hariadi tampak tersenyum pada Alif.
"Pengusaha bertangan dingin, banyak perumahan dan gedung yang telah diluncurkan dari perusahaan Tjokroland. Mm...beliau salah satu pengusaha yang menginspirasi saya" pak Hariadi masih melanjutkan membahas tentang Raden Kardiman, kakek Arini.
Alif hanya manggut-manggut. Tepat seperti dugaannya jika pak Hariadi pasti kenal dengan nama Raden Kardiman Tjokrodiningrat. Seperti yang ia tahu jika kakek Arini memang dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang properti sejak mudanya. Hingga kini tetap berjaya dengan bendera Tjokroland.
"Ah iya benar. Saya rasa pak Adi pasti sudah sangat mengenal nama kakek...eh maksud saya pak Kardiman" kata Alif dengan mengulaskan senyumnya.
"Iya pak Alif. Anak muda berbakat dan berjiwa interpreneur seperti pak Alif sepertinya bisa menjadi penerus potensial buat pengusaha sekaliber Raden Kardiman" ucap Pak Hariadi serius.
"Ketika mengenal Arin, saya sama sekali tak mengenal siapa itu Raden Kardiman pak. Baru ketika saya hendak meminangnya tahu kalau Arin cucu dari seorang konglomerat seperti pak Kardiman. Dari situ saya baru stalking pak..." Alif kembali tersenyum mengingat bagaimana ia bisa mengenal Raden Kardiman.
"Ah, maaf pak Adi. Saya kok malah ngobrol kemana-mana. Kita langsung bahas kerjaan saja ya" Alif menyadari hari sudah makin larut. Tentu pak Adi juga banyak urusan. Dan dirinya pun harus segera pulang untuk istirahat.
Pak Hariadi tertawa mendengar ucapan Alif terakhir.
"Sama sekali tak masalah. Bicara sama pak Alif seperti bicara dengan putra sendiri. Atau saya yang sok kepedean merasa sudah tua ya..." seloroh pak Hariadi memandang Alif lekat.
"Mm, kalau pak Adi tak menyebut umur, mungkin kita dikira teman kuliah pak" Alif pun menjawab selorohan pak Hariadi dengan candaan.
Kemudian mereka pun mulai membahas proyek pembangunan sebuah hotel keluarga yang dipercayakan pak Hariyadi pada perusahaan Alif. Rencananya hotel keluarga yang dirancang homie ini bisa menjadi tempat jujugan para keluarga yang ingin berlibur di kota Batu. Seperti yang sudah diketahui jika kota Batu memang terkenal sebagai salah satu kota wisata di Jawa Timur yang tak pernah sepi dikala liburan panjang atau weekend. Sepertinya mendirikan hotel disana memang mempunyai prospek yang menjanjikan.
"Mm...bisa saya lihat rancangan pak Alif secara keseluruhan. Saya ingin melihat detail sekali lagi"pinta pak Hariadi pada Alif.
"Kalau maketnya ada di kantor pak Adi. Tapi di HP saya ada beberapa saya simpan. Sebentar..." Alif yang duduk di seberang pak Hariadi pun berdiri. Memutari meja dan kini mendudukkan dirinya di kursi sebelah pak Hariyadi.
Alif pun membuka icon galeri di ponselnya. Hendak menunjukkan maket sketsa yang sempat ia simpan dalam galeri ponselnya. Cukup banyak file foto lama yang belum senpat Alif hapus. Sehingga Alif sedikit lama mencari foto maket bangunan milik pak Hariadi.
"Itukah yang namanya Arini pak Alif? Cucu dari Raden Kardiman?" Tiba-tiba terdengar pertanyaan dari pak Hariadi ketika terbuka foto Arini yang tersimpan dalam galeri ponsel milik Alif. Membuat Alif spontan menghentikan jarinya yang hendak terus mencari gambar maket pak Hariadi.
Alif menoleh sejenak ke pak Hariadi yang nampak diam memandang tanpa kedip foto Arini yang ada di ponselnya.
"Mm...iya benar pak Adi. Ini foto Arin..." jawab Alif akhirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me in Love 1
Espiritualspin off from Love Story in Hospital Tak mudah untuk jatuh cinta, sekalinya menemukan yang pas, tak mudah untuk menggapainya. Bertemu dua kali saja sudah mampu menggugah angan untuk mencari keberadaannya. Sang Rabb pemilik jagad raya pun mende...