~ 3. Veil of the Heart~

6.6K 487 30
                                    

"Apa yang berharga dari agamamu jika sholatmu saja tidak berharga bagimu? Padahal pertanyaan pertama yang akan ditanyakan kepadamu pada hari kiamat adalah tentang sholat"

~ Hasan al- Bashri ~

Menjadi seorang hamba yang taat, menjalankan semua aturan syara' secara kaffah merupakan tuntunan yang mesti dipenuhi. Kesadaran diri bahwa terciptanya di dunia memiliki sebuah konsekwensi ketaatan. Karena sejatinya memang sebelum hadir, dilahirkan ke dunia ini, manusia sudah bersaksi atas nama Rabbnya.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
"Sewaktu menciptakan Nabi Adam, Allah mengusap punggungnya. Maka berjatuhanlah dari punggungnya setiap jiwa keturunan yang akan diciptakan Allah dari Adam hingga hari kiamat. Kemudian, diantara kedua mata setiap manusia dari keturunannya Allah menjadikan cahaya yang bersinar. Selanjutnya, mereka disodorkan kepadanya. Adam pun bertanya, "Wahai Tuhan siapakah mereka?" Allah menjawab, "Mereka adalah keturunanmu" (HR. Tirmidzi)

Pada saat seluruh calon keturunan Adam 'alaihissallam dikeluarkan dari punggungnya, Allah mengambil janji dan sumpah setia mereka.

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka" (Quran Surah Al A'raf 172)

Maka berusaha untuk selalu tunduk pada sang Pencipta jagad raya ini merupakan fitroh. Bahwa sejak sebelum ada di muka bumi ini seluruh manusia telah meniliki persaksian atas namaNya, Laa ilaha illallah. Tak ada Tuhan yang patut disembah melainkan Allah Ta'ala.

"Turun sini aja deh mbak...."pinta Yumna ketika mobil yang dikemudikan Arini sudah mendekati kampus Fakultas Teknik Sipil.

"Kamu benar-benar nggak mau memakai mobil pemberian kakek?" Arini malah bertanya tentang mobil ketika Yumna sudah melepas seatbelt nya.

"Mau mbak. Entah kapan, mungkin kalau Ina udah berdamai dengan kejengkelan" sahut Yumna malas.

"Ina, inget pesen mbak ya, jaga emosi, tahan. Nanti mbak jemput kaya kemarin ya. Jangan ngabur ingat" sergah Arini sebelum adik sepupunya itu turun.

"Iya, iya mbak. Bawel banget. Mbak ati-ati bawa mobil nya, semoga gak dikacangin pasien bapak-bapak lagi..." Seloroh Yumna tetap dengan wajah datar.

Arini menatap lekat wajah Yumna yang seperti bercanda, tapi tak ada ekspresi senyum. Ia seperti mengaca. Sebab ia pun merasa sering seperti adik sepupunya itu. Datar dan cenderung dingin. Sepertinya ada faktor bawaan keluarga yang membuat mereka seperti itu.

"Terus kapan kamu mau mengubah gaya berbusanamu?"

Kali ini Yumna diam. Hari ini ia memang sedang kumat kembali memakai celana jeans ketatnya. Meski kepalanya tetap bertengger hijab yang dililitkan ke leher.

Stay With Me in Love 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang