Jangan lupa untuk vote dan coment jika kalian suka sama cerita ini yaaa:)
Sertakan kritik dan saran kalian.
Selamat membaca teman-teman❤️
4. Perubahan Hati
Tidak semua kisah cinta bahagia, harus berakhir bersama. Semua sesuai dengan porsi dan garisnya masing-masing.
Seorang gadis terlihat menuruni satu per satu anak tangga. Rambutnya yang panjang terikat satu di belakang. Kedua tangannya membuat gerakan kecil seperti tarian. Iris matanya yang bening bergerak-gerak menyapu sekitar.Langkah kakinya terhenti di anak tangga lantai satu. Dari belakang, terdengar suara hentakan kaki yang juga menuruni anak tangga, namun dengan tergesa-gesa. Saat orang itu melewatinya, Fillea membuka mulut ingin menyapa. Fillea mengenali lelaki itu. Namun niatnya ia urungkan, melihat orang itu terus melangkah cepat.
Itu ialah ... Alder, teman satu sekolah Fillea waktu SMP. Setidaknya Fillea ingin menyampaikan turut duka cita atas kepergian Hara. Akan tetapi, sepertinya waktu kurang tepat.
***
Fathan menghentikan motornya tepat di depan gerbang rumah Thella. Tidak lama di perjalanan, karena jarak antara rumah Thella dan sekolah tidak terlalu jauh. Thella turun dari motor Fathan dan membuka helm. Ia mengulurkan tangannya, memberi helm itu pada Fathan.
Thella merapikan helaian rambutnya, lalu berkata, "Makasih, ya ... kamu hati-hati di jalan, jangan ngebut."
Dari balik helm Fathan tersenyum. Thella tetap perhatian padanya. Kelopak matanya yang sipit ikut tersenyum.
"Aku masuk, ya," pamit Thella. Kakinya melangkah menuju gerbang rumahnya yang berwarna hitam. Jari-jarinya yang lentik menyentuh badan pagar.
Tak ingin menyiakan kesempatan, Fathan membuka helm dan turun dari motornya. Ia menahan sebelah tangan Thella, membuat gadis itu berbalik badan.
Thella mengangkat kedua alisnya bingung. Niatnya ingin masuk ke rumah ia abaikan. Sebelah tangan Thella digenggam erat oleh Fathan, namun lembut.
"Thel, apa udah nggak ada kesempatan buat gue?" tanya Fathan bersungguh-sungguh.
Thella menghela napas. Ia melepaskan genggaman tangan Fathan perlahan, lalu beralih memegang lengan atas Fathan. "Than, nggak semua kisah cinta bahagia harus berakhir bersama," tutur Thella.
Lelaki itu mengusap dahinya pelan. "Oke, gue minta maaf. Kasih gue kesempatan terakhir, gue janji bakal ubah sifat buruk gue. Cemburuan, mengekang," mohon Fathan.
Thella menggeleng pelan. "Aku udah selalu kasih kamu kesempatan, tapi kamu nggak pernah gunain dengan baik. Alasan orang yang ngasih kesempatan, agar mereka bisa memperbaiki kesalahannya. Tapi nggak semua orang mau kasih kesempatan, karena menurut mereka itu cuma buang-buang waktu."
"Mungkin untuk sekarang kita cukup sebagai teman. Kita bisa saling melindungi dan menyayangi sebagai teman. Kalaupun nantinya kita kembali bersama, itu artinya kita masih satu takdir," imbuh Thella.
Kepala Fathan merunduk, hilang sudah harapannya. Semua ini memang salahnya. Rasa kepemilikannya yang terlampau tinggilah yang menjadi titik bencana hubungannya dengan Thella. Fathan mengangguk pelan. Netranya enggan untuk beradu pandang dengan netra cokelat milik Thella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senyum Senja Kala
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM BACA) -Ketika senyummu tenggelam bersama senja- Adakah yang lebih menyakitkan daripada ditinggal oleh orang yang disayang? Itulah yang dirasakan oleh Alder Cakrawala. Kehilangan orang yang disayang, membuat pribadi Alder berubah menj...