BAB 8

7 0 0
                                    

Beri gue satu kesempatan agar gue bisa ngebuat lo kenal siapa gue dan jatuh cinta sama gue..
////
Lucky

" Ya ampun Mi ran !!, Jam berapa ini?? Kamu dari pulang sekolah belum mandi?? Masih pake seragam gini?? Emang nggak risih apa?? " Pekik Mama saat masuk ke kamar Mi ran dan waktu menunjukkan pukul 12 malam.

Mama hanya mengecek keadaan putrinya, pasalnya saat jam makan malam ia tak kunjung turun, memastikan bahwa Mi ran baik-baik saja.

Dan ternyata putrinya itu kecapekan hingga tertidur dengan masih berpakaian seragam lengkap.

" Emmm..iya Ma, Miranda capek Ma makanya rebahan dan malah ketiduran gini !! " Ucapnya sembari mengucek-ngucek mata.

" Kamu laper nggak?? Mau Mama angetin makanan, ini udah tengah malam lho?? Mama nggak bisa tidur mikir kamu belum makan " ucap Mama.

" Aku nggak laper Ma, Mama tidur aja. Nanti kalau laper biar aku yang angetin sendiri makanannya " ucapnya.

" Ya udah Mama tidur, kamu cepet mandi biar badannya seger dan langsung tidur kalau nggak makan ya sayang?? " Ucap Mama lalu sekilas mengecup dahi Mi ran.

Mi ran hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia segera merogoh ponselnya yang masih di dalam tas, takut jika batrenya lowbad.

Betapa terkejutnya Mi ran saat mendapati panggilan masuk dari Bima begitu banyak.
Segera ia menelpon Bima memastikan perihal Bima berkali-kali menelponnya.

" Halo kak Bima??, Maaf tadi udah tidur nggak denger kakak telepon, ada apa ya kak??

" Sory Mi gue ganggu, gue cuma mau ngabarin kalau Lucky kecelakaan. Sekarang keadaannya kritis, dia di rumah sakit Medica. Lo bisa kesini nggak?? Kalau nggak juga nggak pa-pa besok aja, ini udah malam soalnya tadi kata Reno dia sempet nyebut nama lo sebelum bener-bener nggak sadarkan diri " jelas Bima.

( Reno adalah sahabat Lucky ).

Deggg...

Jantung Mi ran berpacu cepat, ia baru teringat bahwa Lucky menyuruhnya datang ke arena jam 10 malam.

Dan bodohnya Mi ran tak menanggapi ataupun datang. Ia malah ketiduran hingga larut malam.

Gimana nih?? Apa yang harus gue lakuin sekarang?? Kesana sekarang atau besok??Lucky gimana keadaannya?? Pasti parah sampe kritis gitu. Gue jadi ngerasa bersalah.
Pikir Mi ran.

Mi ran akhirnya memutuskan untuk pergi ke rumah sakit setelah izin ke Mama dan disetujui dengan syarat harus diantar supir Papa. Dan Mi ran pun setuju akan hal itu.

Di dalam perjalanan, Mi ran terus menerus berpikir akan apa yang ia lakukan nanti.

Jujur saja, Lucky bukan siapa-siapanya. Tapi kenapa cowok itu menyebut namanya disaat-saat masa kritisnya. Membuatnya dalam kebimbangan.

Sesampainya di rumah sakit, ia melihat Bima berdiri dengan cemas di depan ruang ICU.

" Gimana Lucky kak !! " Tanya Mi ran memastikan.

Bima yang mendapati Mi ran datang dengan memakai kaos, celana jeans juga jaket seketika memeluknya. Mendekap erat tubuh Mi ran membuat Mi ran hanya bisa diam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CAHAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang