Pesta ulang tahun dari salah satu teman lama Valerie terjadi dengan sangat meriah. Suara suka cita menghiasi halaman belakang sebuah rumah mewah tempat acara berlangsung. Harusnya Valerie ikut menikmati, tapi tidak. Gadis satu itu memilih duduk di pojok taman sembari melamun. Memutar gelas kaca berisi wine.
Muda, cantik, seksi dan terlahir kaya raya, Valerie memiliki semuanya. Hobinya hanya berpesta, berbelanja, foya-foya dan apapun itu yang bertujuan menghabiskan uang untuk mencari kesenangan. Bahkan usianya yang sudah memasuki dua puluh dua tahun, Valerie tidak berniat mencari pekerjaan ataupun bergabung dengan perusahaan ayah atau abang-abangnya.
Cita-citanya saat ini adalah memiliki butik mewah untuk kaum menengah ke atas, sayangnya sang ayah belum juga memberikan modal. Justru Valeria mendapat syarat, jika ingin harta warisan untuknya cair, maka ia harus memiliki anak terlebih dahulu.
"Oh, God!" kesal Valerie mengingat ucapan ayahnya. "Tolong kirimkan jodoh tampan sekarang juga."
Setelah itu Valerie terkekeh. Menertawakan dirinya sendiri yang terlalu berkhayal. Mana mungkin Tuhan mempertemukan dirinya dengan sang jodoh sekarang juga, mustahil.
Berlama-lama melamun sendirian bisa membuat kesehatan mental Valerie memburuk, maka ia berniat gabung dengan yang lain. Ia meneguk sisa wine dari gelasnya kemudian beranjak meninggalkan gelas itu di meja.
Wine bukanlah minuman yang akan dengan mudah membuat Valerie hilang kesadaran, kecuali jika dosisnya berlebihan. Namun entah mengapa saat ini mata Valerie berkunang-kunang.
"Akh!!" Valerie mengerang frustrasi.
Semakin lama Valerie semakin tidak bisa merasakan kakinya menapaki tanah hingga ia hampir saja terjatuh di undakan kecil jika seseorang tidak menangkap tubuhnya.
"Valerie," ucap orang yang sedang menahan tubuh Valerie.
Mengerjapkan mata berulang kali, akhirnya membuat pandangan Valerie lebih baik. Ia melihat sosok laki-laki tampan berpenampilan rapi.
"Valerie," pria itu menyadarkan Valerie lagi.
Dengan kekuatannya, Valerie menegakkan tubuh dan mencari tempat duduk terdekat. Kebetulan di dekat sana terdapat anak tangga yang bisa ia duduki.
"Valerie, are you okay?"
Mengerutkan kening, Valerie bingung. Kenapa pria itu mengenalnya?
Laki-laki tersebut ikut duduk di samping Valerie. "Kamu masih ingat dengan aku?"
"Enggak."
Ia tertawa mendengar ucapan ketus Valerie. "Kamu masih sama seperti Valerie pada zaman kuliah."
"Kuliah?" Valerie seperti orang ling-lung sebab ia benar-benar tidak mengenal manusia di sampingnya ini.
"Aku Naresh."
Refleks mata Valerie membola untuk beberapa saat. Kemudian ia meneliti pria itu dengan intens dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Beda dari yang dulu?" goda pria yang mengaku namanya Naresh.
"Naresh Hernansyah prodi tata boga?" Valerie memastikan tebakannya.
Naresh tersenyum, "Pacarnya Valerie Noura Smith beberapa tahun lalu."
Valerie terkekeh. Sebenarnya di dalam hati ia kagum. Naresh yang dulu, sangat jauh berbeda dengan yang sekarang. Dulu pria itu cuek pada penampilan dan terkesan berandal, tetapi kini sangat rapi dan tampan.
"Kamu sudah menikah, Valerie?"
Valerie menggeleng santai. "Apa kamu sudah?" tanyanya balik.
"Aku juga belum."
Valerie sedang tidak mendapat lotre, tapi rasanya jauh lebih mencengangkan daripada itu. Ia seperti mendapat ide brilian. Seolah Tuhan mengabulkan permintaannya tadi.
"Naresh..." penggil Valerie sedikit ragu.
"Ada yang mau kamu sampaikan?"
"Make me pregnant, please!" Valerie mengucapkan hal memalukan itu dalam sekali tarikan napas.
***
Note;
Saya sudah kembali dengan cerita baru.
Haha, kurang konsisten memang. Tapi hati sama otak kurang sejalan. Saat mau rehat, justru ide-nya muncul dan meronta-ronta minta dituangkan. Pelan-pelan saja kok jalanin cerita ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/237633740-288-k959333.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Me Pregnant, Please!
Storie d'amoreMenjadi anak bungsu di keluarga kaya raya, tentunya membuat Valerie Noura Smith juga tergiur untuk mendapatkan warisan dari sang ayah, Beno Smith. Berbeda dengan kedua kakak laki-lakinya yang mendapat hak warisan setelah usia mereka dua puluh lima t...