Stevina Franika Seorang gadis berusia 16 Tahun yang sedang Menganyam pendidikan Di Bangku kelas XI,Dia Anak bungsu yang merupakan Gadis Pendiam,Tidak banyak tingkah,Dan Berwajah yang Manis, Stevi Hanya memiliki 2 orang sahabat yaitu Clarissa Mardian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3 hari setelah kejadian itu Stevi Sama sekali tidak Pernah mau menghubungi Orang gila itu,Dan itu membuat Jeremy Geram,Bisa-bisanya dia menghabiskan waktu untuk menatap Handphone nya menunggu panggilan dari Stevi tapi Sang Pelaku, Yang membuatnya Uring-uringan tidak jelas malah tidak mau tau tahu.
Hari ini Hari Rabu,Stevi bersama dengan Clarissa Dan juga Christy tengah berduduk di kantin menunggu Bel Berbunyi,Karna mereka sudah menyelesaikan Makan siang mereka.
"Eh Stev Nanti Kita Jalan yuk,Kemana gitu?" Ajak Clarissa
"Kemana?" Tanya Stevi
"Ya kemana kek,Nongki juga boleh" Ucap Clarissa lagi
"Oke"
*** "Vina,Bisa bisanya kau mengabaikan ku" Geram Jeremy dengan Wajah datarnya
Dia sudah mengetahui semua seluk beluk Kehidupan Stevina,Dan mengenai nama 'Vina' dia ingin hanya dia yang memanggil Stevina dengan sebutan 'Vina', Ingat! Hanya Dia.
"Tenang saja Aku akan membuat kejutan Besar nanti,Tunggu aku" Ucapnya lagi
Dia menyeringai seram
Jeremy juga Mengetahui kalau Vina nya itu Bersekolah di sekolah milik mereka,Tentu saja dia akan lebih Leluasa mendekati Gadisnya itu.
Masih Dengan seringaian nya,Dia Beranjak keluar Dari ruang kerjanya untuk Membeli Kopi Favoritnya di Caffe milik nya.
***
"Kita disini aja Stev,Katanya ini Paling Terkenal,Bagus banget lagi" Ucap Christy yang pada saat itu memarkirkan Motornya bersebelahan dengan Motor Stevina
Stevina hanya berdehem
Lalu mereka masuk ke dalam Caffe tersebut dan Memilih tempat Paling pojok, Mereka juga masih memakai seragam sekolah Karna letak Caffe itu berada dekat dengan sekolah mereka.
"Selamat Sore,Ada yang bisa saya bantu?" Tanya salah satu Waiters Lelaki kepada mereka dengan senyum manis
Mereka mengedarkan pandangan Menelisik sisi Caffe itu,Dan Mereka tidak menemukan Satupun Wanita yang bekerja disana,Lalu mereka bertiga Saling Berpandangan.
