44. Kecewa

1.6K 62 2
                                    

                               •••

   Last Child - Tak pernah ternilai

                               •••

Jeremy kembali menuju hotel tempatnya beristirahat,Pikirannya begitu terkecamuk saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeremy kembali menuju hotel tempatnya beristirahat,Pikirannya begitu terkecamuk saat ini.

Apa sudah benar keputusan yang dia ambil?

Hanya demi Stevi?

Bertahun-tahun perusahaan itu dibangun.

Tiba-tiba dering telpon mengejutkan dia dari Lamunannya itu.

Papi is Calling 📞

Tumben fikir Jeremy ayahnya menghubunginya.

Lalu Dia segera menjawab telpon itu.

"Ada apa?" Tanya Jeremy To the point

Terdengar Hembusan nafas kasar disana.

"Apa yang Kau lakukan?"
Ucap Papinya Dingin namun tersirat nada emosi disana.

Sedetik kemudian Jeremy tau apa yang sedang dibahas Ayahnya itu.

"Aku...Aku Harus melakukan itu-"
Ucap Jeremy Terbata

"Seharusnya kamu fikir ulang Jeremy,Bukan Semudah itu menyerahkan Hampir semua saham mu"
Papi nya tampak Kehabisan kata

Jeremy pun tau dimana letak kesalahannya pun hanya bisa diam.

"Papi Kecewa.Tinggal lah disana sampai kamu bisa kembali ke sini lagi,Karna Semua Fasilitas yang kamu punya akan ditarik habis besok"
Ucap Papinya lalu mematikan telpon itu.

Jantung Jeremy berdegup kencang,Dia terkejut bukan main.

Secepat ini?

Bagaimana Kehidupannya selanjutnya kalau dia kelihangan semua Fasilitasnya?

                              ***

Sepanjang malam Jeremy tidak bisa menutup matanya,Dia harus bagaimana setelah ini?

Lalu pintu kamar Jeremy digedor dengan brutal dari luar,Sampai-sampai Jeremy Mengkilatkan matanya Tajam.

Dibukanya pintu dengan kasar

"BISA TIDAK JANGAN MENGGANGGU-"
Baru saja Jeremy ingin menyemprot Tino yang ada di depan kamarnya itu.

"Bos Jangan marah sekarang deh,Tunda dulu terus kita masuk ke dalam ada-"

"Jangan macam macam kau"
Ancam Jeremy yang melihat gelagat aneh dari asistennya itu.

"Astaga,Bos saya masih Normal kalau Bos mau tau,Tapi Sekarang itu lagi keadaan genting banget"
Ucap Tino heboh

Dengan malas Jeremy Mempersilakan Tino masuk ke dalam Kamarnya itu.

"Katakan sekarang,Awas saja kalau kau macam-macam"
Ucap Jeremy berdiri berhadapan dengan Tino di belakang pintu.

My Favorite PrincipalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang