Stevina Franika Seorang gadis berusia 16 Tahun yang sedang Menganyam pendidikan Di Bangku kelas XI,Dia Anak bungsu yang merupakan Gadis Pendiam,Tidak banyak tingkah,Dan Berwajah yang Manis, Stevi Hanya memiliki 2 orang sahabat yaitu Clarissa Mardian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesuai Perjanjian Tempo hari,Dimana Jeremy dan Tino diberi bonus Pekerjaan yang Sangat sangat meresahkan bagi Hati Jeremy,Maka Hari inilah hari yang ditunggu-tunggu oleh Jeremy dimana keberangkatan dia menuju Negara asalnya.
Memakan waktu yang sangat lama untuk menuju Negara asalnya. Oh iya,Untuk Rumah dan mobil,Jeremy memutuskan untuk menjual saja Hitung-hitung untuk Membeli oleh-oleh untuk Mommy nya tercinta~ Ah ralat,Untuk menutup mulut Mommy nya karna pasti akan menyayat hati.
Untuk perpisahan dari Negara itu sendiri sama sekali tidak ada,Emangnya Mau perpisahan sama siapa?batin Jeremy. Vina?Ah tidak mungkin.
Tepat pukul 18:15 Jeremy dan Tino mendarat di kota yang dirindukannya.
"Pulang dulu atau Makan dulu?" Tanya Tino kepada Jeremy sembari menarik Koper menuju pintu keluar Bandara.
"Pulang aja dulu,Nanti Makan dirumah" Ucap Jeremy lalu Tino mengangguk setuju.
***
Didepan Pintu Utama,Jeremy memencet bel rumah mereka dan langsung dibukakan oleh para Asisten Rumah mereka.
Kening Jeremy Mengkerut melihat Red Carpet Dihadapannya Dan Banyak macam Makanan dari Meja makan dan Beberapa tetek bengek lainnya---Seperti hendak berpesta.
"IYA MARI KITA SAMBUT JEREMY XALENDRIO,PRIA BERUMUR 23 TAHUN YANG AWALNYA SEORANG PENGUSAHA KINI MERANGKAK MENJADI BEBAN ORANG TUA,DIMANA DIA SELALU DISIA-SIAKAN OLEH WANITA,BERI TEPUKAN YANG HEBOH DAN SAMBUT DENGAN TEPUK TANGAN" Terdengar Suara Mic Yang sangat menggema di telinga yang dia yakini itu adalah suara Mami nya.
Mata Jeremy melotot mendengar penuturan Ibu yang melahirkannya itu.
"WOI NGAPAIN BENGONG?JALAN ATUH" Lagi lagi suara Mic nya mengintrupsi Jeremy.
Untung saja Hanya ada Jeremy,Tino Dan Orang tuanya saja. Kalau sampai mengundang seluruh dari Karyawan perusahaan,Mati kutu Jeremy.
Dengan malas Jeremy Melangkahkan kakinya masuk dan langsung duduk di kursi makan,Karna perutnya saat ini benar benar butuh asupan.
"IYA BUNG MARI KITA LIHAT SANG BEBAN ORANG TUA SEDANG MENYENDOKKAN NASINYA,WOW 1 SENDOK NASI..2 SENDOK NASI..TIGA SENDOK NASI..WAH! 4 SENDOK NASI YANG DIAMBIL OLEH PAK JEREMY! KELAPARAN RUPANYA BUNG!"
Sangat kesal! Setiap apa yang dilakukan Jeremy selalu saja diintruksi oleh Mami nya tapi dia mencoba untuk menulikan telinganya,Tino?Sudah lahap dari tadi bahkan Sudah menambah dua piring,Sangat Tidak tau diri.
"KITA LIHAT DIA MULAI MENYENDOKKAN NASINYA KEMULUTNYA,DAN NGAPP SATU SENDOK MAKAN TELAH LENYAP DITELAN OLEH JEREMY,MARI KITA SAKSIKAN SUAPAN KEDUA..."
Jeremy hanya memutar kedua bola matanya malas.
Papinya?Hanya membaca koran di ruang tamu tanpa terganggu oleh suara menggelegar Mic.