GU- 5

248 19 0
                                    

"Woo kelar mau kemana?" Tanya Jungwoo yang tengah menyender ke tembok.

"Pulang lah, udah mau magrib ini." Jawab Eunwoo yang tengah memijat kakinya.

Ya Jungwoo, Eunwoo dan beberapa anak laki-laki dari fakultas kesehatan sedang sparing basket bersama.

"Anjirr, baru jam 5. Lo kaya anak perawan dah pulang cepet terus."

"Gue abis isya ada kerja freelance sampai jam 9. Lumayan kan."

Jungwoo terperangah, "lagi?"

"Iyaa, lumayan bayarannya cuma 2 jam lagi." Eunwoo mulai berdiri dan merapihkan tasnya.

"Lo mending pulang deh Woo, dari pada nongkrong sana sini."

"Bosen gue dirumah, gue ikut lo kerja aja deh."

Eunwoo menimbang sesaat, "Yaudah ayo."

Jungwoo langsung merapihkan barang bawaannya, mereka pun pamit dengan anak-anak lainnya. Pergi ke parkiran, menggunakan mobil Jungwoo untuk pergi kerumah Eunwoo guna bersih-bersih sebelum ketempat selanjutnya.

Selama perjalanan, kemacetan mulai dirasakan mengingat ini adalah jam pulang kerja, Jungwoo membuka pembicaraan yang tentu saja membuat Eunwoo sedikit tertarik.

"Eh lo gamau kenalan sama temen gue yang tadi siang?" Tanya Jungwoo.

"Yang kacamata itu, namanya siapa tadi?"

"Iya, Jung Eunbi namanya."

Enwoo mengetuk pahanya mengikuti alunan musik yang tengah terputar. Tampak sedang berpikir. "Cantik sih, tapi mukanya gak asing."

"Iya dia mantannya si Seungyoun yang anak BEM Universitas. Pasti kenal lu ah, orang dia suka wara wiri. Anak hits juga."

"Ohh Seungyoun, kenal gue. Anak sehits itu masa gk kenal."

"Lo juga hits kali Woo, gak sadar aja." Ucap Jungwoo.

"Masa sih, gue kan anaknya kupu banget. Anak rumahan pula."

"Tapi ini.." Jungwoo menunjuk wajah Eunwoo. "Gak maen-maen buat jadi omongan."

Eunwoo tertawa, "Haha berkah banget emang, gara-gara ini juga gue dapet uang tambahan."

Jungwoo pun tertawa, "Jadi gimana?"

"Apanya?"

Jungwoo memperjelas perkataannya sambil menghela nafas, "Mau kenalan gak sama Eunbi?"

Eunwoo terdiam tampak memikirkan sesuatu dan ketika mobil secara mulus telah terparkir didepan rumah Eunwoo, ia menjawab. "Ehmm liat nanti deh."

Jungwoo pun tersenyum tipis, agak kecewa tapi juga ada harapan dengan jawaban Eunwoo.

#####

Bukan tidak sadar jika belakangan ini dirinya menjadi perhatian dari beberapa mahasiswa, tentu saja ia mendengar bisik-bisik. Rasa khawatir tentu saja muncul di hatinya. Tapi ia tidak tahu untuk siapa ia khawatir. Kyulkyung atau Eunbi.

Brengsek memang, Seunyoun tidak bisa melepas Eunbi tapi juga terlanjur terperosok ke pesonanya Kyulkyung.

Line !

Kyulkyung
Besok jemput aku ya. Mobil aku harus ke bengkel.

Seungyoun membacanya dengan datar, ia bingung harus bagaimana. Kesalahan dan kebodohannya telah mengkhianati Eunbi, tapi magnet pesona Kyulkyung gak bisa dia lawan. Mangkanya semenjak ketemu di club sebulan lalu, Seungyoun intens chat dengan Kyulkyung.

Selama itu pula, Seungyoun melihat Kyulkyung tidak seburuk itu. Cuma masalah yang selalu timbul ketika bernasib hidup hampir sempurna akibat hampir punya segala hal.

Yaitu kebosanan.

Seungyoun merasa Kyulkyung dan dirinya hampir mirip, mangkanya ia nyambung banget ngobrol sama Kyulkyung. Beda sama Eunbi, ngobrol sama Eunbi juga nyambung cuma Eunbi itu tipe wanita independend, pinter dalam segala hal dan sulit untuk diajak kemana-mana mangkanya kadang membosankan.

Kalau diibaratkan Kyulkyung itu angin segar buat Seungyoun yang lagi bosen.

#####

Setelah mengerjakan tugas selama hampir 3 jam, Eunbi tiduran sejenak di kasur besar Ye Won untuk merenggakan badannya.

Eunbi menatap kosong refleksi dirinya di cermin panjang milik Ye Won. Pikirannya kacau, bohong jika Eunbi tidak terpengaruh dengan semua ucapan orang-orang. Bohong jika Eunbi tidak kesal dan ingin menangis setelah kejadian itu, tapi entah kenapa tidak ada air mata yang keluar. Hanya sesuatu yang tak bisa ia jelaskan bergerumul di hati dan otaknya.

"Bi, mau nonton film yang mana? Tanya Ye Won sambil membuka akun netflix miliknya.

Eunbi tidak membalas pertannyaan Ye Won, sehingga ia coba melihat apa yang sedang Eunbi lakukan.

Ye Won melihat Eunbi menatap kosong dan itu membuat ia khawatir. Ye Won pun naik keatas kasur perlahan dan memegang bahu Eunbi perlahan. "Bi kenapa?"

Eunbi sadar namun tidak menjawab, hanya membangunkan badannya agar menjadi duduk, sejajar dengan Ye Won.

"Lo kenapa?" Tanya Ye Won lagi khawatir.

Eunbi mulai menangis, menutupi wajah dengan telapak tangannya. Tangisannya tanpa suara, khas Eunbi ketika kesakitan. Ye Won pun memeluk Eunbi perlahan, sambil mengusap punggung Eunbi yang bergetar hebat.

"Sakit Won.." Racau Eunbi.

Ye Won diam

"Gue gak sekuat itu.. gue emang jauh dari Kyulkyung mangkanya Seungyoun begitu. Gue gak secantik dan menarik kaya Kyulkyung, membosankan juga mangkanya Seungyoun selingkuh dari gue." Racau Eunbi sambil menangis.

Pundak Ye Won sudah basah, namun ia tetap mengelus pundak Eunbi.

"Keluarin aja semuanya Bi, gue disini."

Eunbi pun kembali menangis dengan hebat. Ye Won sadar, sekuat dan sepercaya diri apapun perempuan. Rasa insecure muncul dan menghancurkan semuanya.

Glowing Up ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang