GU - 19

146 19 0
                                    

"Papah gamau tau pokoknya kamu harus lulus tahun ini dan lanjut sekolah S2 ke inggris buat lanjutin usaha papah." Ucap papah Seungyoun dengan lantang.

Seungyoun tidak menatap orang tuanya dan diam terduduk. Ia tidak bisa menolaknya walaupun ia sangat berat meninggalkan Indonesia. Apalagi Eunbi.

Wanita yang telah ia sakiti karena kebodohannya. Walaupun Kyulkyung dan ia memiliki banyak kesamaan, tapi Eunbi adalah wanita yang berbeda. Kebodohannya telah membuat dia kehilangan Eunbi dan Kyulkyung secara bersamaan. Salahkan Seungyoun karena ternyata ia juga mulai tertarik dengan Kyulkyung tapi tidak bisa melepaskan Eunbi. Hal itu pun membuat Kyulkyung dan Eunbi pergi.

"Kamu dengar kan apa kata papah? Papah itu udah gak muda lagi. Perjalanan kamu masih panjang."

Seungyoun mengangguk. "Iya pah, Seungyoun denger. Pasti akan selesai tahun ini."

Seungyoun akhirnya keluar dari ruangan kerja orang tuanya dan menatap lock screen hp nya yang saat ini terpajang foto Eunbi dan dirinya saat liburan semester kemarin.

#####

Setelah mengalami minggu yang melelahkan karena padatnya aktivitas lab, kuliah dan menjadi asdos, sore ini akhirnya Eunbi bisa bernafas lega. Ia juga sudah janjian dengan Eunwoo untuk menemaninya pada sesi pemotretan hari ini.

Eunbi membaca jurnal malalui hp miliknya sambil menunggu Eunwoo yang sedang dimake up dan berganti baju.

Hari ini Eunwoo jadi freelance model dan akan membawakan salah satu brand pakaian pria. Eunbi maju mendekat melihat Eunwoo memasang berbagai gaya dan ekspresi dan membuat orang disekitarnya berdecak kagum.

"Eunwoo coba liat sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eunwoo coba liat sini..iya benar terus kontrol ekspresi muka." Seru seseorang disamping Eunbi. Eunwoo pun mendengarkannya dan memuaskan pihak fotografer dan desainer.

Setelah dirasakan cukup, Eunwoo berganti lagi pakaian Eunbi yang kaget dengan aktivitas yang cukup padat di studio foto membuat ia kembali duduk di sebuah kursi panjang di pojok ruangan.

Setelah 50 menit berlalu Eunwoo dan beberapa model freelance lain akhirnya telah sampai di foto terakhir.

"Eunwoo ini foto terakhir ya temanya black and white. Santai aja pokoknya tapi jangan lupa ekspresinya." Pinta sang fotografer.

Setelah beberapa saat dan telah didapatkannya foto sesuai keinginan fotografer pemotretan pun dihentikan.

Eunwoo tidak lupa sedikit menunduk dan mengucapkan terimakasih kepada seluruh crew serta fotografer dan sang desainer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eunwoo tidak lupa sedikit menunduk dan mengucapkan terimakasih kepada seluruh crew serta fotografer dan sang desainer.

"Makasih yaa udah dateng dan jadi model saya." Ucap Mr. Lee.

"Sama-sama saya yang terimakasih pa." Balas Eunwoo dengan sopan.

Setelah mengobrol sebentar Eunwoo menemui Eunbi yang masih sibuk dengan ponsel dan buku catatannya. Ia melihat Eunbi sedang mencatat beberapa materi. Gadis ini selalu belajar dimanapun.

"Bi, aku udah selesai." Ucap Eunwoo yang sudah duduk disamping Eunbi.

Eunbi tidak menjawab dan tetap fokus dengan bukunya. Eunwoo pun mendekat berbisik ke telingan Eunbi. 

"Eunbiiii.."

Rasa tergelitik menerpa telingan Eunbi. Eunbi yang tidak tahan segera menutup telinga dengan telapk tangannya. "Siapa sih.." Seru Eunbi dengan kesal.

Sang pelaku hanya tertawa melihat reaksi Eunbi. "Ih Eunwoo apaan sih, kenapa pake bisik-bisik segala." Keluh Eunbi.

"Udah ku panggil biasa lagian gak nengok, sibuk ngapain sih hem?" Tanya Eunwoo seraya melihat catatan Eunbi

"Oh ini lagi belajar materi kemarin, aku anaknya manual gitu jadi harus ditulis ulang dan dibikin bagan-bagan gini biar cepet masuk. Sekalian cari bagian-bagian yang aku kurang paham." Jelas Eunbi.

Eunwoo memperhatikan catatan Eunbi yang tampak rapih dan penuh warna. "Setelah lulus kuliah kamu mau jadi apa?" Tanya Eunwoo dengan serius.

Eunbi terdiam.

"Kenapa?"

"Pertanyaan kamu bagus, setelah dipikir-pikir aku gatau mau jadi apa. Aku cuma suka belajar dan prosesnya, rasanya kaya aku bisa fokus dan menenggelamkan diri aku lebih jauh jadi gak perlu terusik dengan sekitar. Jadi asdos aja aku diminta tolong sama Prof.Yunho karena dia lagi melakukan penilitian yang membuat dia harus sesekali pergi keluar kota." Jelas Eunbi.

Eunwoo menatap Eunbi dengan mata teduhnya.

Eunbi lalu berbalik menatap Eunwoo. "Kalau kamu pasti mau jadi supermodel ya?" Tebak Eunbi.

Eunwoo menggeleng.

"Lho masa bukan, soalnya kamu keren banget tadi."

"Makasih lho pujiannya, tapi beneran bukan."

"Terus kamu mau jadi apa?" Tanya Eunbi dengan serius.

"Awalnya aku mau jadi dokter terus nilai aku gak lolos seleksi masuk, keuangan keluarga juga tiba-tiba jadi gak bagus gitu. Akhirnya dipercobaan terakhir masuk universitas aku udah tetepin kalau aku gak jadi dokter aku mau jadi farmasis. Orang tua juga setuju." Jelas Eunwoo.

"Tapi kenapa kamu kerja jadi model?" Tanya Eunbi penuh rasa penasaran, sekarang hp dan buku catatanya telah ia tinggalkan.

"Kan tadi aku bilang tiba-tiba keadaan ekonomi keluarga gak bagus gitu, jadi aku coba cari part time dari semester 1. Awalnya aku part time di restoran dan kafe gitu waktu pulang kuliah, kadang juga jadi tutor anak SMP, untungnya aku sedikit suka matematika jadi bisa berbagi."

Eunwoo terdiam sejenak tampak memikirkan sesuatu. "Ehmm kira-kira mulai dari awal tahun kemarin aku jadi model, awalnya iseng cuma bantuin kenalan temen ehh malah keterusan. Syukurnya banyak yang suka gitu. Kata mereka ini.." Eunwoo menunjuk wajah dan badannya.

"Asett.." Kata Eunwoo sambil tertawa.

Melihat tingkah Eunwoo, Eunbi pun tertawa dan mengiyakan semua perkataan Eunwoo.

"Bi, aku harap kamu bisa nemuin apa tujuan kamu. Apapun ya. Sekecil apapun impian dan tujuan kamu itu berharga." Ucap Eunwoo seraya mengelus rambut pendek Eunbi.

Glowing Up ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang