kasus 5

7.4K 1.1K 8
                                    

flashback saat sebelum terjadi pembunuhan

Sore hari,
"Kwangsoo-ya, apa kau sudah punya ide cerita selanjutnya,
kau tahu Editorku terus menelepon menanyakan nya,
kepalaku rasanya mau pecah"
Byun Huh Gak  dan Lee kwangsoo sedang berada di apartemen.

Huh Gak adalah novelis yg lumayan terkenal, meskipun bukunya belum pernah best seller.
Dan Kwangsoo adalah teman kerjanya bagian percetakan.

"Aku sudah punya,
tapi Gak-ie.. Kenapa nama ku tidak kau cantumkan di credit critamu,
Bukankah semua itu ide ceritaku meski pun kau yg bisa menjabarkan semua dalam tulisan.
Tapi aku ingin kau mencantumkan namaku."

"Bo ah memarahiku gara gara itu."
sambung kwangsoo.

sementara Huh Gak hanya tersenyum santai,
"Kwangsoo-ya, aku hanya ingin tahu ide mu. sementara Otakku sendiri lah yg bekerja keras menyusun setiap huruf di novel itu.
Bukankah masih untung aku memberimu uang."

"Kau hanya memberi ku tidak lebih dari 5% dari penjualan buku. Bukankah itu terlalu tidak adil".

Huh Gak tetap tak bergeming mendengar kwangsoo yg mulai protes.

"Baik lah, baiklah
Aku minta maaf aku janji proyek selanjutnya aku akan menuliskan kredit nama mu dan juga hasil penjualan buku ku bagi dengan adil",

Kwangsoo yg mendengarnya tersenyum senang,
"oh, sebentar, telepon dari Jun pyo" laki laki itu langsung berbalik menerima telpon,
tanpa tahu dibelakangnya Huh Gak sedang menatap nya tajam.

Setelah selesai menelepon Kwangsoo tidak menemukan temannya itu, Mungkin pulang dulu.

02.00 Dinihari ,

getar pesan di Handphone kerjanya terasa di samping laptop Huh Gak, pria itu belum tidur.
sekarang sedang menelepon istrinya untuk menemani.
menjadi novelis menjadikannya biasa begadang.

"Ada apa?,kenapa kau jadi diam? apa kau sudah ngantuk?"
istrinya di seberang telfon bertanya.

"Tidak, aku belum ngantuk.
yeobo.. temani aku sampai pagi ya, bukankah besok kau tidak bekerja.

"tentu saja, tumben mau ditemani sampai pagi? apa kau benar benar tidak apa apa?,

"Tidak, sungguh aku tidak  apa apa ",
tanpa disadari istrinya di seberang telfon sana,
Huh Gak berjalan keluar dengan wajah menahan marah.

Tadi adalah pesan dari Kwangsoo,
dia memberi tahu kalo besok pagi dia akan ke editor penerbit dan melamar jadi novelis. Dia dan pacarnya bertengkar dan akhirnya dia sadar bahwa dia harus menulis.

Dia masih membiarkan telfonnya tersambung dengan istri nya.
Sampai depan apartemen Kwangsoo dia mengirim pesan dengan HP kerja nya.

Kwangsoo membuka pintu namun tanpa disangka sangka , Huh Gak langsung mendorong nya tersungkur ke meja Ruang tamu.
Tak lupa dia membisukan panggilan nya dan tanpa basa basi mengambil tongkat baseball di belakang pintu lalu memukul kepala temannya itu.

Kwangsoo bahkan tidak sempat berteriak kepala nya rasanya pecah, tapi tangannya meraba raba menggapai snowball yg terpajang di samping Rak Buku,

sebelum sampai menggapainya Huh Gak langsung merampasnya, mengambil beberapa lembar tissue dan mulai mengelap snowball itu serta tongkat tadi.
"lalat seperti mu mau jadi penulis, mati saja kau"
dan menghempaskan nya ke lantai.

What?? The Ghost??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang