kencan pt.1

6.9K 1K 112
                                    

Jaehyun menatap malas laporan kasus pembunuhan yg baru diterima nya siang ini,
"baru kali ini, aku sangat tidak ingin menangani kasus pembunuhan" gumamnya pada kertas di tangannya.

"apa tidak ada kasus lain? suap, penculikan atau penipuan pun tak masalah",
Jaehyun memeriksa tumpukan map berisi laporan dari berbagai distrik di Seoul.

Doyoung yg berdiri di depan meja nya menatapnya heran,
"Tumben,
Bukankah biasanya kau senang sekali menerima kasus seperti itu",

"yang ini kasus bunuh diri, yang ini juga pembunuhan...aaah.. ini penculikan",
Jaehyun sumringah langsung membuka Map hijau dan membacanya tapi tak berselang lama dia tutup lagi.
"tck~..
penculikan tapi akhirnya dibunuh.."
Dia sepertinya tak mendengar perkataan Doyoung.

Brakk!!!
"YA!!!, kau mendengarkan ku tidak sih?!!!",
Jaehyun hampir melonjak kaget karena tiba tiba Doyoung menggebrak meja kerjanya.

"hey Kim, sopan lah pada atasan",
tegur nya.

"Kau itu yg tidak sopan pada bawahan, apa tadi saat aku masuk sampai saat ini telingamu tidak mendengarkan ku sama sekali?", Doyoung benar benar semakin kesal mendengarnya ,

"itu semua kasus yg harus ditangani Team A, tidak ada yg di pilah pilih",
Setelah berkata seperti itu pria bermarga Kim itu keluar dan menutup pintu kantornya dengan keras.

Jaehyun menghela nafas nya panjang,
"kalau kasus pembunuhan terus, berarti aku tidak bisa menemui Lisa, bisa bisa aku diomeli lagi",
gumamnya pelan.

***

Drrrrrrt~
Drrrrrrrrrt~

"Yeoboseyo..",
Suara Lisa masih serak baru bangun tidur,

"Lisa-ya.. cepat mandi dan aku menjemput mu",
terdengar suara perempuan dengan nada bersemangat,

"huh..?", otak Lisa belum tersambung sepenuhnya

"ya Tuhan ,ini aku Sinbi",
perempuan di seberang telfon paham betul jika Lisa baru terbangun.

"oooh,  kenapa kau menjemput ku?",

"sudahlah cepat, ada hal penting",
dan telfon dimatikan.

Lisa yg masih setengah mengantuk akhirnya menurut, dan pergi ke kamar mandi.

.

30 menit kemudian

Lisa berjalan malas keluar gedung kost nya,  dia menengok ke arah halte seberang jalan.
Hwang Sinbi sudah melambaikan tangannya,

.
.

"Ada apa sih, kenapa tidak masuk saja?", Lisa baru menyeberang dan Sinbi sudah menariknya untuk duduk di kursi halte.

"Jangan harap aku mau masuk ke gedung mu itu" tolak Sinbi dengan cepat.

Lisa lupa kalau gedung tempat tinggal nya itu memang terkenal angker, jadi biaya sewanya murah.
Sangat jarang orang yg mau datang kesana.
Lisa yg sudah akrab dengan hal seperti itu tentu saja senang senang saja.
-penghematan- katanya.

Tidak berapa lama, bus datang.
Hwang Sinbi menarik tangan Lisa untuk naik, Lisa hanya pasrah. Ini seperti de javu ada orang yg senang sekali menarik nya-batinnya.
.
.

.
.

Dua wanita cantik dengan tinggi hampir sama itu turun dari bus dan berjalan ke arah seberang menuju sebuah Cafe yg cukup ramai tapi berkelas dilihat dari interior klasik yg sangat kental.

L'Arc Cafe.

Lisa berhenti di depan pintu,
"tunggu sebentar, Hwang Sinbi.. kenapa kau bawa aku kemari?, Aku masih mentolerir jika kau yg  mentraktir ku. Tapi jika kau kesini hanya untuk ingin mencicipi menu.
Lupakan, aku belum gajian",
Lisa berbalik akan pergi, tapi tangan Sinbi segera menarik nya lagi.

What?? The Ghost??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang